SUKABUMIUPDATE.com - Terdampak bencana, wisata air leuwi kenit di Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi terancam makin kehilangan pamor. Pernah sangat populer karena keindahan bebatuannya, kini sulit diakses karena jembatan leuwi kenit ambruk dihantam banjir bandang sungai Cikarang, pada 4 Desember 2024 dan hingga kini, Minggu (29/12/2024) belum juga ada pembuatan perlintasan darurat.
Selain akses, wisata jembatan Leuwi Kenit adalah penghubung tercepat Kampung Cigaruwetan, Desa Pasirpanjang Kecamatan Ciracap dengan Desa Kadaleman, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Pasca ambruk, kegiatan pertanian dan lainnya termasuk wisata terganggu.
Baca Juga: Beli Seken Baru 5 Hari, Mio Soul Milik Warga Nyalindung Sukabumi Hangus Terbakar
Kepala Desa Pasirpanjang, Mamat Slamet, menjelaskan bahwa jembatan tersebut awalnya terbuat dari bambu, dibangun ulang menjadi jembatan permanen pada 2018. "Seiring dengan dibukanya objek wisata Leuwi Kenit, kami bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kadaleman untuk membangun jembatan permanen dari cor dan besi. Jembatan sepanjang 15 meter dan lebar 2,5 meter ini bahkan sudah bisa dilalui kendaraan roda empat," ujar Mamat kepada sukabumiupdate.com, Minggu 29/12/2024.
Menurut Mamat, banjir besar yang terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB mengakibatkan air sungai naik hingga ketinggian 15 meter, jauh di atas permukaan normal yang biasanya hanya 8 meter.
Baca Juga: Data Kunjungan Wisatawan ke Pantai Selatan Sukabumi Pasca Bencana Menuju Tahun Baru
"Kami mendapat informasi sekitar pukul 10.00 WIB bahwa jembatan hancur. Setelah dicek ke lokasi, kondisinya memang sangat parah. Jembatan hanyut tersisa potongan pondasinya saja. Tiang pondasi bagian tengah juga hancur karena derasnya arus air," lanjutnya.
Jembatan Leuwi Kenit selama ini, lanjut Mamat menjadi akses penting bagi warga sekitar, terutama sebagai jalur menuju objek wisata dari arah Surade. Selain itu, jembatan ini juga berperan sebagai jalur distribusi hasil pertanian, ekonomi, dan aktivitas sosial.
Baca Juga: 6 Perusahaan Bangkrut Sepanjang Tahun 2024, Dihantam Pailit Hingga Akuisisi
"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten dan pihak terkait untuk membantu membangun kembali infrastruktur ini. Bukan hanya tentang pariwisata, tetapi juga kebutuhan ekonomi dan sosial warga di dua desa," tutup Mamat.