SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami beserta unsur Forkopimda meninjau lokasi bencana pergerakan tanah di Desa Gunungkaramat, Kecamatan Cisolok, Sabtu (28/12/2024).
Kehadiran Marwan di lokasi tersebut untuk memantau langsung kondisi terkini sekaligus memastikan langkah-langkah penanganan bagi masyarakat yang terkena dampak bencana.
Dari hasil tinjauan dilapangan, Marwan menekankan agar masyarakat untuk mau di relokasi, melihat posisi pergerakan tanah sangat memprihatinkan yang bisa membahayakan masyarakat.
"Kalau dilihat dari posisi hari ini dan juga tim geologi sudah turun, tim assesment juga sudah turun, ini masyarakat harus betul direlokasi kalau yang mau Mandiri silahkan kalau memang dimungkinkan," ungkapnya.
Marwan menyebut, Pemkab Sukabumi telah menyiapkan lokasi alternatif yang dianggap lebih aman. Ia menegaskan pentingnya relokasi mengingat kondisi tanah yang tidak memungkinkan lagi bagi masyarakat untuk tetap tinggal di lokasi terdampak.
"Ada beberapa alternatif, nanti Tim Geologi yang menentukan, Kalau kemarin katanya sudah ditentukan lebih bagus lah kita percepatan untuk mengirimkan data ke BNPB," ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Rumah di Cisolok Sukabumi Dikosongkan! Warga Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah
Sebelumnya, Kepala Desa Gunungkaramat, Subaeta mengungkapkan bahwa jumlah rumah terdampak adalah 29 unit yang dihuni 36 kepala keluarga dengan 121 jiwa. Sementara jika ditambah dengan rumah yang terancam, total menjadi 42 kepala keluarga yang terdampak.
"Rencananya semua warga akan direlokasi ke Kampung Sukasari (Desa Gunung Karamat)," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (28/12/2024).
Subaeta mengungkapkan bencana ini menyebabkan kerusakan serius pada rumah-rumah warga, termasuk jalan yang mengarah ke permukiman.
"Kalau kita lihat dari atas, 6 meter sampai 3 meter kalau yang di atas amblas, kalau yang ke bawah paling patah-patah. Ada jalan desa (belah dua anjlok)," ujarnya.
Saat ini warga yang terdampak terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan saudaranya. "Karena posisi kita di desa, jadi warga mengungsi ke saudara," kata Subaeta.