Putri Cimplung Malela dengan Kuda Bersayap dan Sumber Emas dalam Sejarah Ciemas Sukabumi

Jumat 27 Desember 2024, 11:41 WIB
Ilustrasi Nyi Putri Cimplung Malela dengan kuda bersayapnya dalam sejarah Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Meta AI

Ilustrasi Nyi Putri Cimplung Malela dengan kuda bersayapnya dalam sejarah Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Meta AI

SUKABUMIUPDATE.com - Kecamatan Ciemas di Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu wilayah yang terdampak bencana alam pada awal Desember 2024, salah satunya banjir. Isu aktivitas tambang sebagai penyabab pun muncul di balik peristiwa itu. Dalam cerita rakyat yang berkembang, Ciemas memiliki kisah menarik soal pembahasan ini.

Pengamat sejarah Irman Firmansyah mengatakan, konon, pada masa lalu terdapat sebuah kerajaan kecil di sekitar Jampangtengah bernama Kerajaan Suwung. Rajanya memiliki putri cantik bernama Nyi Putri Cimplung Malela. Kecantikannya bersinar bagai diliputi cahaya sehingga menjadi rebutan raja-raja dan ingin melamarnya.

Namun, semua lamaran ditolak sehingga banyak raja yang tersinggung dan ingin menculiknya. Sang ayah kesal dengan sikap putrinya itu dan ingin menghukumnya.

Nyi Putri Cimplung Malela memiliki kuda sembrani yang bisa terbang dan melarikan diri untuk menghindari penculikan dan hukuman ayahnya. Sang ayah kemudian melemparkan jimat Grogol Kancana untuk mengetahui keberadaan putrinya. Akibat lemparan jimat tersebut, maka sang putri dan kudanya berubah menjadi cahaya berkilauan yang disebut Cahaya Kancana. Ayahnya lalu memerintahkan para raja untuk mengikutinya dan bersumpah siapa pun yang mendapatkan cahaya tersebut akan menjadi suami putrinya.

Baca Juga: 99 Tahun Lalu, AIMEM Jadi Perusahaan Tambang Pertama yang Mengeksplorasi Sukabumi

"Sementara di selatan Ciemas sekarang, seorang pemuda bernama Sumul Wulung berguru kepada petapa, Ki Mandra, di sebuah pulau kosong yang sekarang disebut Pulau Mandra. Sang murid diminta pergi ke air terjun di sebelah utara pulau tersebut dan mengasah batu untuk mendapatkan kebahagiaan. Cara mengasahnya adalah meraut dengan pisau supaya mengkilat. Berangkatlah Sumul Wulung ke air terjun itu. Dia bertapa sambil meraut batu hingga bulan purnama tiba," kata Irman kepada sukabumiupdate.com, Jumat (27/12/2024).

Saat bulan purnama itulah muncul cahaya bersinar di angkasa yang semakin lama semakin mendekat, hingga Sumul Wulung merasa takut dan bersembunyi. Cahaya itu kemudian jatuh di atas daun reundeu dan segera diambil oleh Sumul Wulung. Ketika diambil, cahaya tersebut membesar dan pecah menjadi bulir-bulir emas halus yang tersebar di sepanjang sungai, terbawa air terjun. Saat terpecah, di dalamnya muncul kuda sembrani yang ditumpangi Nyi Putri Cimplung Malela.

Irman menyebut mulailah perbincangan terkait asal sang putri sehingga Sumul Wulung cepat-cepat menyembahnya dengan hormat. Karena sumpah ayahnya, sang putri akan menjadikan Sumul Wulung sebagai suami. Meski tidak percaya, akhirnya Sumul Wulung menerima Nyi Putri Cimplung Malela sebagai istrinya dan bersedia pergi ke Kerajaan Suwung.

Tetapi sebelum berangkat, Sumul Wulung menaburkan batu-batu yang sudah diraut sehingga berubah menjadi berwarna emas dan masuk ke dalam tanah. Wilayah ini nantinya disebut Batu Sumul. Sumul Wulung berpesan bahwa emas di dalam tanah itu akan dijaga oleh tanah dan pepohonan yang tumbuh di atasnya.

Baca Juga: Perusahaan Membantah, Jalan Panjang Pembuktian Tambang Penyebab Bencana di Sukabumi

"Nyi Putri Cimplung Malela memberi nama sungai yang mengalir dari air terjun tersebut dengan nama Sungai Ciemas karena merupakan pecahan Cahaya Kancana yang melingkupinya saat melarikan diri. Kampung di sekitar sungai ini juga disebut Cikanca yang berasal dari Cahaya Kancana. Nyi Putri Cimplung Malela mengatakan pada masa yang akan datang, emas akan menjadi sumber penghidupan orang-orang yang membangun kampung Cikanca," ujar dia.

Nyi Putri Cimplung Malela mengungkapkan emas yang tersebar di sungai dan tanah itu akan ditemukan oleh orang-orang yang datang dari sebelah timur dan menjadi berkah jika ditambang secara bijak dengan memerhatikan alam. Namun emas juga akan menjadi sumber masalah dan bencana disebabkan air dan tanah apabila dikuasai orang-orang serakah yang merusak tanah dan air yang ada di sana.

"Sumul Wulung dan Putri Cimplung Malela lalu berangkat ke Kerajaan Suwung dan menyampaikan pada ayahnya bahwa dia sudah berjodoh sesuai dengan sumpah sang ayah," kata Irman.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)