SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, turun langsung ke lokasi longsor yang menutup ruas Jalan Nasional Bagbagan-Kiaradua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kamis (26/12/2024).
Dalam peninjauannya bersama Kapolres Sukabumi AKBP Samian dan Dandim 0622/Letkol Kav Andhi Ardana Valeriandra, Bupati Marwan membantu menyelesaikan kendala di lapangan dalam proses evakuasi material longsor sepanjang 30 meter dan tinggi mencapai 45 meter tersebut. Kendala itu berupa lokasi pembuangan material longsor.
Sebelumnya, pemilik lahan di sekitar lokasi sempat menolak material tanah longsor dibuang ke areanya, mengingat adanya gorong-gorong air yang rentan rusak.
Namun, berkat komunikasi yang baik, hambatan tersebut akhirnya teratasi.
Marwan memastikan Pemerintah Daerah melalui Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) akan menangani sistem pembuangan air di sekitar lokasi gorong-gorong.
"Pemilik lahan sebenarnya sudah bersedia, namun ada salah satu anggota keluarga yang keberatan karena khawatir terhadap kondisi gorong-gorong. Setelah diyakinkan bahwa perbaikan akan dilakukan, mereka akhirnya setuju," ujar Marwan di lokasi.
Baca Juga: Alat Berat Evakuasi Longsor di Cimapag, Akses Palabuhanratu-Pajampangan Masih Lumpuh
Setelah hambatan ini teratasi, Marwan memastikan armada pengangkut material pun ditambah menjadi lima unit untuk mempercepat proses pembersihan.
Dia menegaskan pentingnya percepatan penanganan longsor ini untuk memulihkan akses jalan utama dari Palabuhanratu ke Jampang. Pasalnya sangat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi warga.
"Jika ini dibiarkan berlarut-larut, perekonomian masyarakat bisa terganggu. Contohnya, pengiriman batu dari Jebrod kini harus memutar jauh hingga ke Ciwaru, yang membuat biaya naik dari 1,2 juta rupiah menjadi 2,6 juta rupiah. Namun, kita optimistis jalur ini akan segera normal kembali,” ujar Marwan.
Ia juga menyebutkan bahwa jalur alternatif seperti Lengkong dan Sagaranten masih bisa dilalui, namun akses utama tetap menjadi prioritas demi kelancaran distribusi barang dan kunjungan wisata, khususnya ke kawasan Geopark Ciletuh.
Marwan juga menekankan bahwa pembukaan kembali akses jalan ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung perkembangan pariwisata Geopark Ciletuh.
"Jika jalan utama ini berfungsi, potensi wisata akan semakin terbuka lebar, dengan berbagai alternatif akses menuju destinasi," ungkapnya.
Sebelumnya kendala dalam proses evakuasi longsor yang terjadi pada Rabu, 25 Desember 2024 sekitar pukul 15.30 WIB ini diungkapkan Kepala Satuan Pelayanan Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah 4 PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Entis Sutisna.
Entis menyebut pihaknya menemui kendala kesulitan membuang material longsor karena tidak diberi izin oleh pemilik lahan.
Alhasil material longsor yang menutup badan jalan harus diangkut dumtruk dan dibuang cukup jauh sehingga memakan waktu.