SUKABUMIUPDATE.com - PT Wilton Makmur Indonesia Tbk menghentikan pengolahan emas Ciemas Gold Project di Kabupaten Sukabumi. Penghentian operasi fasilitas produksi ini karena curah hujan tinggi, longsor, dan pemadaman listrik pada awal Desember 2024.
Mengutip tempo.co, Direksi Wilton Makmur menyebut pengolahan emas hingga 24 Desember kemarin masih berhenti beroperasi. Diketahui, pada awal Desember 2024 terjadi bencana dahsyat di Kabupaten Sukabumi seperti banjir dan longsor, terutama di wilayah selatan.
“Fasilitas pemrosesan milik grup saat ini tidak dapat beroperasi karena kurangnya pasokan listrik dan kurangnya pasokan bahan bakar untuk menyalakan generator cadangan di fasilitas pemrosesan,” kata direksi emiten berkode saham SQMI itu dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis, 26 Desember 2024.
Direksi perseroan menyatakan pihaknya telah bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, namun pasokan listrik ke fasilitas pengolahan belum tersedia dengan stabil. Selain itu, kerusakan jalan dan jembatan masih menjadi hambatan utama bagi vendor untuk dapat mengirimkan pasokan barang, termasuk bahan bakar, ke lokasi tambang.
Baca Juga: Perusahaan Membantah, Jalan Panjang Pembuktian Tambang Penyebab Bencana di Sukabumi
“Meskipun demikian, sejauh ini tidak ada kerusakan pada infrastruktur fasilitas pemrosesan milik grup, maupun infrastruktur pendukungnya, dan semua karyawan di lokasi tambang dalam kondisi baik,” kata direksi.
Wilton Makmur memastikan akan terus memantau situasi dan membuat pengumuman yang sesuai jika ada perkembangan, termasuk dampak keuangan material. Direksi mengingatkan para pemegang saham dan calon investor agar berhati-hati saat bertransaksi dalam sekuritas perusahaan. “Disarankan untuk membaca pengumuman ini dan pengumuman lebih lanjut oleh perusahaan dengan saksama."
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi hujan berintensitas tinggi karena La Nina akan berlangsung hingga April 2025. Direksi memastikan perusahaan akan memantau situasi dan membuat pengumuman secara berkala.
Pada September 2024, SQMI pernah menargetkan kapasitas produksi emas di Ciemas Gold Project bisa mencapai 300 ton per hari. Proyeksi ini ditetapkan ketika itu karena harga dan pasokan sianida telah kembali normal.
"Grup menargetkan akan mencapai kapasitas produksi sebesar 300 ton per hari pada September 2024," kata direksi Wilton Makmur dalam keterbukaan informasi di situs BEI, September lalu. Sementara pada Agustus 2024, Ciemas Gold Project telah memproduksi 2.562 gram emas dore.
Sumber: Tempo.co