SUKABUMIUPDATE.com - Keterangan baru datang dari kasus dugaan penganiayaan tiga warga Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Korban dalam peristiwa ini adalah Ramli alias Aceng (20 tahun), Mulyana (39 tahun), dan Riansyah (35 tahun).
Istri Mulyana, Susi Ratnasari (28 tahun), mengatakan kejadian itu diduga disebabkan motif asmara antara Aceng dengan sekelompok terduga pelaku. Penganiayaan terjadi di depan rumah Susi dan Mulyana di Kampung Pamoyanan. Mulyana adalah kakak kandung Aceng.
Susi menyebut pada Sabtu, 21 Desember 2024 sekira pukul 22.00 WIB, empat laki-laki dan dua perempuan mendatangi kontrakan Aceng (samping rumah Mulyana). Ketika itu dua pria dan dua wanita masuk ke dalam kontrakan, sedangkan dua laki-laki lain menunggu di luar.
"Keluarga tahu kalau (Aceng) selalu bikin onar. Yang biru itu rumah saya (lokasi penganiayaan). Terus di pinggir ada kontrakan dua. Aceng tinggal di kontrakan itu. Empat laki-laki dan dua perempuan datang," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Selasa (24/12/2024).
Baca Juga: Kasusnya Viral! Kronologi 3 Warga Sukaraja Sukabumi Dibacok Sekelompok Orang
Tidak berapa lama, Susi mengungkapkan suaminya mendengar suara cekcok dari dalam kontrakan Aceng. Mulyana pun berinisiatif bertanya kepada dua terduga pelaku yang menunggu di luar. Keduanya lalu menjawab dengan nada sopan bahwa Aceng membawa istri temannya.
"Punteun Mang ieu Aceng nyandak pamajikan rerencangan (maaf Mang ini Aceng bawa istri teman saya)," ujar Susi menirukan perkataan kedua terduga pelaku.
Susi menduga kejadian ini tidak berhubungan dengan Aceng menolak diajak meminjam uang oleh terduga pelaku, seperti yang disampaikan polisi dalam berita sebelumnya. Menurut informasi, keterangan soal meminjam uang itu diperoleh kepolisian dari pengakuan Aceng.
Malam itu, lanjut Susi, Mulyana menyarankan orang-orang yang datang untuk menyelesaikan persoalan di luar kontrakan secara baik-baik supaya tidak mengganggu tetangga. Namun tidak lama, Aceng dianiaya di dalam kontrakan yang diduga menggunakan tangan kosong.
"Mungkin belum mengeluarkan senjata tajam, pakai tangan kosong. Pokoknya Aceng itu keluar dalam keadaan bonyok," ujarnya.
Perangkat desa setempat, Riansyah, ikut datang untuk menengahi keributan. "Sudah ditegur oleh Pak Rian. Pelaku yang di dalam kontrakan Aceng langsung keluar dan mengeluarkan golok. Mereka ngomong "naon, ikut campur lain?" (apa, mau ikut campur?). Langsung bacok Pak Rian, kena leher,” kata Susi.
“Suami kaget lihat begitu. Ketika mau dibacok yang kedua kalinya, suami saya menahan golok yang mau (kembali) diarahkan ke Pak Rian,” sambung dia.
Kelompok terduga pelaku kabur setelah golok yang dipegangnya berhasil direbut Mulyana dan dilemparkan ke atap rumahnya. Selanjutnya datang aparat dan penduduk sekitar.
"Yang dua orang tidak (ikut menyerang). Hanya satu orang yang pegang golok yang nyerang. Suami memang bertengkar dengan yang memegang golok. Alhamdulillah bisa diambil goloknya dan dilempar ke atas atap oleh suami saya. Setelah itu mereka kabur. Tidak lama Babinsa dan warga pada datang,” ujar Susi.