SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan gantung yang akrab disebut Jembatan Gaul sebagai penghubung Kecamatan Sagaranten dan Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, selamat dari amukan derasnya Sungai Cikaso pada bencana alam 4 Desember 2024.
Jembatan sepanjang sekitar 60 meter ini berada di Kampung Puncak Kalong, Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, berbatasan dengan Kampung Parugpug, Desa/Kecamatan Pabuaran. Menurut Kepala Desa Pabuaran Dede Hidayat, jembatan tersebut dibangun 2011 atau 2012.
“Alhamdulillah jembatan masih kokoh meski diterjang banjir luar biasa. Kondisi sekarang sedikit miring, besi-besi penyangga terbuka, dan banyak tali sling lepas. Saat itu air naik sekitar 10 meter sehingga merendam jembatan,” kata dia kepada sukabumiupdate.com, Senin, 23 Desember 2024.
Dede menyebut banjir yang terjadi mulai dini hari terus meningkat hingga keesokan harinya. Puncaknya terjadi sekira pukul 17.00 WIB saat air meluap ke permukiman, merendam jembatan, dan membawa material seperti dapuran bambu dan bongkahan kayu besar. Air baru mulai surut sekira pukul 22.30 WIB.
Baca Juga: Cerita Warga Terjebak Banjir Sungai Cikaso Sukabumi, Evakuasi Dramatis dengan Rakit Bambu
Banjir ini juga mengakibatkan kerusakan signifikan di sekitar sungai. Tiga rumah hanyut, satu penggilingan padi, satu garasi mobil, dan tiga warung ikut tersapu banjir. Warga yang terdampak kini mengungsi di posko pengungsian Majelis Taklim Kampung Parugpug.
“Jembatan Gaul ini menjadi jalur penting bagi masyarakat. Selain untuk roda dua dan pejalan kaki, jembatan ini pun mendukung akses pertanian, ekonomi, pendidikan, hingga aktivitas sosial,” ujar Dede.
Dia mengatakan pembangunan jembatan ini dulu dilakukan swadaya dengan bantuan pihak ketiga. Beberapa alat dan material bahkan hibah dari luar negeri yakni Swiss. "Saat ini kami bersama Forkopimcam masih fokus pemulihan pasca banjir. Tentunya nanti kami akan melihat sejauh mana jembatan itu harus diperbaiki agar lebih aman," katanya.