Kaleidoskop Bencana Longsor di Sukabumi Sepanjang Tahun 2024

Sabtu 21 Desember 2024, 17:30 WIB
Lokasi longsor di Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Yaspida di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin

Lokasi longsor di Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Yaspida di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Sukabumi, sebuah wilayah yang dikenal dengan keindahan alamnya, juga merupakan daerah yang rentan terhadap bencana alam, khususnya tanah longsor. Sepanjang tahun 2024, Sukabumi Jawa Barat tercatat mengalami bencana tanah longsor yang signifikan.

Setiap musim penghujan, ancaman longsor menjadi kekhawatiran utama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan. Curah hujan yang intens kerap memicu longsor yang melumpuhkan aktivitas dan akses jalan masyarakat.

Dampak longsor di Sukabumi tak hanya mengakibatkan kerusakan fisik, tetapi juga memengaruhi aspek sosial dan psikologis masyarakat. Korban kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga, mata pencaharian hingga anak-anak yang kehilangan akses pendidikan karena sekolah rusak atau jalan terputus, dirasakan warga Sukabumi.

Baca Juga: Kaleidoskop Bencana Banjir di Sukabumi Sepanjang Tahun 2024

Catatan redaksi sukabumiupdate.com menunjukkan, sepanjang tahun 2024 ada lebih dari 36 kejadian bencana tanah longsor di Sukabumi, baik wilayah Kabupaten maupun Kota. Bencana tanah longsor di Sukabumi turut merenggut nyawa korban, mulai dari lansia hingga anak-anak.

Kaleidoskop Bencana: Longsor di Sukabumi Sepanjang Tahun 2024

Longsor di Sukabumi Januari 2024

1. 4 Januari 2024: Longsor di Cicantayan Sukabumi

Hujan deras di wilayah Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi mengakibatkan bahu jalan dan tembok penahahan tanah longsor, pada Kamis (4/1/2024) sore.

Longsor pertama terjadi di Kampung Kemang RT 2/2, Desa Cicantayan, Kecamatan, Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, sekira pukul 16.53 WIB. Kemudian longsor juga terjadi di Kampung Salamekar RT 3/3, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, sekira pukul 17.40 WIB.

2. 7 Januari 2024: Longsor di Kalibunder Sukabumi

Dua lokasi di wilayah Kecamatan Kalibunder mengalami longsor akibat hujan deras yang terjadi pada Minggu (7/1/2024).

Longsor terjadi pada jalan desa di Kampung Neglasari, Desa Kalibunder, dan di jalan kabupaten ruas Jampangkulon - Ciguyang di Kampung Pasir Salam Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, satu dusun (Dusun Buniwangi) terisolasi sehingga segala kegiatan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan terganggu.

3. 11 Januari 2024: Longsor di Nyalindung Sukabumi

Tiga orang bocah dilaporkan tewas tenggelam akibat terseret longsoran tanah saat bermain di lokasi proyek galian tambang tipe C yang tergenang air di Kampung Warung Waru, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi pada Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 11.45 WIB.

Kala itu, hujan tiba-tiba deras dan menimbulkan bencana tanah longsor sehingga menyeret HU (4 tahun), SA (4 tahun) dan HA (5 tahun) yang sedang bermain di sekitar galian proyek. Mereka tenggelam di galian yang tergenang air dan ditemukan warga dengan kondisi mengalami henti nafas.

4. 13 Januari 2024: Longsor di Waluran Sukabumi

Tembok irigasi pangkalan dari aliran Sungai Cilung Gunung jebol di Kampung Cibonceret RT 02/03 Desa Waluran, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Kejadian jebol terjadi pada 13 Januari 2024 sekitar pukul 14.00 WIB dengan tinggi 3 meter dan lebar 4 meter.

5. 19 Januari 2024: Longsor di Sukabumi Utara

Hujan dengan intensitas yang lama menyebabkan terjadinya bencana alam tanah longsor hingga rumah nyaris roboh di wilayah utara Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (19/1/2024).

Hingga Jumat malam, BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat bencana alam akibat cuaca ekstrem di Sukabumi Utara tersebut melanda tiga kecamatan yakni Nagrak, Parakansalak dan Cibadak.

6. 24 Januari 2024: Longsor di Cibadak Sukabumi

Tanah longsor terjadi di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Rabu pagi (24/1/2024), sekira pukul 07.00 WIB. Detik-detik longsor di Cibadak Sukabumi ini terekam kamera handphone warga dan sempat viral di media sosial.

Dampak gerakan tanah berdasarkan informasi dari BPBD Sukabumi adalah 13 rumah hancur/rusak berat, 69 rumah terancam, 54 jiwa (16 KK) mengungsi dan 239 jiwa (75 KK) terdampak.

Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi menyatakan data terakhir terdapat 13 rumah yang rusak akibat longsor tersebut. Kemudian enam rumah berstatus zona merah dan 60 rumah terancam. Sementara ini total 105 kepala keluarga mengungsi, baik sebagai korban rumah rusak, rumah terancam, maupun rumah yang berada di zona merah.

Bencana tanah longsor di Cibadak Sukabumi ini menyita perhatian masyarakat. Bahkan, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini turun langsung untuk meninjau dan memberikan bantuan kepada warga terdampak di Kampung Cibatu Hilir, RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/01/2024).

Longsor di Sukabumi Februari 2024

21 Februari 2024: Tebing Sungai Cipelang Kota Sukabumi Longsor

Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kota Sukabumi pada Rabu 21 Februari 2024 memicu terjadinya longsor pada tebing sungai Cipelang, akibatnya satu rumah warga di Kampung Tanjungsari RT 01/04 Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh terancam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Tebing sungai Cipelang setinggi 8 meter yang longsor itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

Di hari yang sama, longsor juga menghantam Tembok Penahan Tanah (TPT) SDN Cisarua, Kampung Cisarua, Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi. Longsor terjadi dengan panjang 5 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 10 meter.

Longsor di Sukabumi Maret 2024

1. 8 Maret 2024: Longsor Dinihari di Simpenan Sukabumi

Dinding rumah warga Kampung Pasawahan RT 31/07 Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, jebol tertimpa material longsor pada Jumat dini hari, 8 Maret 2024 sekira pukul 03.00 WIB. Peristiwa longsor ini disebabkan hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Simpenan dan sekitarnya.

2. 19 Maret 2024: Longsor di Curug Cimarinjung Sukabumi

Curug Cimarinjung di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) Sukabumi mengalami longsor yang diduga akibat hujan deras, pada Selasa, 19 Maret 2024.

Longsor terjadi dari tebing dengan ketinggian sekitar 20 meter dan lebar 2,5 meter. Tanah dan material batu dari atas tebing jatuh (runtuh) hampir mendekati akses yang biasa para pengunjung bermain dan berfoto.

3. 24 Maret 2024: Dinding Kantor Desa Gandasoli Sukabumi Jebol Akibat Longsor

Dinding kantor Desa Gandasoli di Kampung Cikedok RT.003 RW. 003 Desa Gandasoli Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi, jebol tertimpa material longsor. Peristiwa longsor ini disebabkan hujan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Cikakak dan sekitarnya, pada Minggu 24 Maret 2024, sekitar pukul 19.00 WIB.

4. 25 Maret 2024: Longsor di Kawasan TNGHS, Cikakak Sukabumi

Lima rumah di Kampung Salak Datar RT 01/08 Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, tertimbun longsor di kawasan lahan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) pada Senin malam (25/3/2024), sekira pukul 19.00 WIB.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sejumlah warga yang terdampak terpaksa mengungsi. Dengan rincian, lima rumah warga, empat kandang kambing, satu musala, total 21 jiwa atau 11 kepala keluarga dan 30 ekor kambing peliharaan warga tertimbun tanah longsor.

Di hari yang sama, longsor juga terjadi di Tegalbuleud Sukabumi tepatnya di Kampung Cipicung RT.003/RW.001 Desa Bangbayang sekitar pukul 22.00 WIB dengan kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta. Lalu dua jam kemudian longsor juga terjadi di Kampung Margaluyu RT.003/RW.003 Desa Rambay dengan taksiran kerugian mencapai Rp40 juta.

Longsor di Sukabumi April 2024

1. 3 April 2024: Longsor di Tol Bocimi dan Cicurug Sukabumi

Ruas jalan tol Bocimi di KM 64 mengalami amblas akibat longsor pada Rabu, 3 April 2024 malam. Titik longsor berada di Kampung Sikup, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Longsor terjadi pada bagian badan jalan, sekitar ujung jembatan Tol Bocimi Seksi 2.

Area longsor terlihat cukup luas dengan kemiringan tebing hampir 90 derajat. Akibat longsor ini, arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke tol Cigombong dan Gerbang Tol Parungkuda ditutup total.

Terdapat 3 kendaraan yang terlibat pada kejadian tersebut, diantaranya dua mobil MPV dan 1 truk. Ketiga kendaraan itu melaju dari arah Jakarta menuju Sukabumi dengan kecepatan 80 KM/jam di jalur 1. Adapun dua orang luka akibat longsor di Tol Bocimi tersebut dilarikan ke rumah sakit.

Di tanggal yang sama, Rabu (3/4/2024), hujan deras juga mengakibatkan longsor dan banjir di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Longsor pertama terjadi di Kampung Griya Valey RT 04/07 Desa Benda, Kecamatan Cicurug, sekira pukul 17.00 WIB. Longsor kedua terjadi pada tembok penahan tanah di Perumahan BCA RT 01/09, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug.

2. 5 April 2024: Cicurug Sukabumi Dikepung Bencana

Hujan deras pada Jumat sore, 5 April 2024, mengakibatkan sejumlah bencana di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, salah satunya adalah tanah longsor di Kampung Cisaat RT 04/01 Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, sekira 16.00 WIB.

Longsor lainnya terjadi di Kampung Cikurutug Lebak RT 03/04 Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, sekira pukul 17.30 WIB. Tanah longsor pun terjadi di Kampung Pasir Tengah RT 04/03 dan Kampung Pasir Pacar RT 02/02, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, sekira pukul 19.00 WIB.

Longsor di Sukabumi Mei 2024

1. 18 Mei 2024: Longsor di Renged Kadudampit Sukabumi

Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Renged RT 10/03 Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/5/2024) sekira pukul 14.20 WIB. Longsor terjadi karena faktor hujan deras yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu bangunan rusak berat.

2. 24 Mei 2024: Longsor di Kabandungan dan Sukabumi Utara

Bencana longsor terjadi di Kampung Cileungsir RT 3/4, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat, 24 Mei 2024 pukul 22.00 WIB. Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan tebing longsor dan materialnya menimpa dinding rumah warga, mengakibatkan kerusakan.

Di hari yang sama, hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Sukabumi Utara, mengakibatkan sejumlah akses jalan mengalami longsor dan rumah rusak.

Titik pertama rumah roboh akibat longsor di Kampung Garduh RT 5/2, Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi sekira pukul 08.00 WIB. Dini hari sekira puku 05.30 WIB, akibat hujan deras yang terus menerus di Kampung Tangkil RT 5/3, Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak, jalan desa Longsor dengan panjang 20 meter, lebar 3 meter dan tinggi 15 meter.

Masih di waktu yang sama, titik ketiga, longsor terjadi di Kampung Pasir RT 1/4, Desa Bojonglongok, Kecamatan Parakansalak jalan lingkungan longsor panjang 10 meter, dengan lebar 2,5 meter dan tinggi 5 meter.

Longsor di Sukabumi Juni 2024

1. 11 Juni 2024: Longsor di Parungkuda Sukabumi

Sepasang ibu dan anak dilaporkan mengalami luka-luka usai tertimpa dinding bangunan rumah mereka yang roboh di Perum Bumi Pakuwon Regensi Blok DH 10 No. 4 RT 61/24 Kampung Pakuhaji, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Selasa 11 Juni 2024 malam.

Runtuhnya tembok bangunan rumah itu akibat diterjang longsoran tebing setinggi kurang lebih 15 meter serta memiliki lebar kurang lebih 20 meter yang berada di samping rumah tersebut.

Di tanggal dan kecamatan yang sama, bahu jalan nasional Sukabumi-Bogor yang berada di seberang jalan SPBU Parungkuda, tepatnya di Kampung Leuwi Orok, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, amblas tergerus longsor pada, Selasa (11/6/2024) malam.

2. 12 Juni 2024: Longsor di Jalan Pamuruyan Sukabumi

Selang sehari pasca amblasnya bahu jalan nasional Sukabumi-Bogor di Parungkuda, bahu jalan provinsi yang berada di Kampung Cinyocok RT 2/8, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi juga mengalami longsor pada Rabu (12/6/2024), sekitar pukul 00.30 WIB.

3. 29 Juni 2024: Longsor di Jampangtengah Sukabumi

Hujan deras sejak Sabtu, 29 Juni 2024, mengakibatkan longsor di beberapa titik di Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. Longsor tak hanya menutup jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiaradua, tetapi juga terjadi di Kampung Cidayang dan Kampung Cimapag RT 01/01 Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah.

Longsor di Sukabumi Oktober 2024

1. 5 Oktober 2024: Tanah Longsor Tutup Aliran Sungai di Bojonggenteng Sukabumi

Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi menyebabkan tanah longsor di Kampung Nangela RT 12/04, Desa Cipanengah, Kecamatan Bojonggenteng, Sabtu (5/10/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Material longsor berupa tanah dan pohon tumbang menutup sebagian badan Sungai Cipanengah.

Longsor di Sukabumi November 2024

1. 5 November 2024: Tebing 20 Meter Longsor di Sukabumi

Tebing setinggi 20 meter longsor dan mengancam belasan jiwa warga Dusun 2, Desa/Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Selasa 5 November 2024.

Longsor mengancam 5 rumah yang dihuni kurang lebih 18 jiwa di lokasi tersebut. Pasca longsor besar, kontur tanah masih labil sering terjadi runtuhan tebing dalam skala kecil.

2. 10-11 November 2024: Termasuk TPU, 4 Titik di Cicurug Sukabumi Longsor

Hujan deras disertai angin kencang memicu serangkaian bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Longsor terjadi di Kampung Nyalindung RT 03/04, Desa Cicurug, di Kampung Cicewol RT 04/04, Desa Mekarsari dan di Kampung Cipari RT 05/02, Desa Cisaat.

Peristiwa longsor lainnya terjadi pada Minggu, 10 November 2024, sekitar pukul 17.00 WIB di TPT Astana Gunung yang terletak di Kampung Nyalindung. Tebing sepanjang 100 meter dengan tinggi 6 meter di area pemakaman umum mengalami longsor.

3. 12 November 2024: Longsor Sukabumi Akibat Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem masih memicu beberapa bencana. BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan hujan deras dan angin kencang pada 12 November 2024 menyebabkan longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang, yang berdampak pada 10 kecamatan dan 11 desa. Dari 11 kejadian, 10 diantaranya merupakan bencana longsor. Berikut rinciannya:

  • Kecamatan Cicantayan, terjadi di Kampung Lemburjami, RT 4/4, Desa Cimanggis, longsor mengancam 1 rumah dengan 1 KK/2 jiwa terdampak.
  • Kecamatan Cibadak, terjadi di Kampung Bantarmuncang, RT 3/9, Desa Sekarwangi, longsor menyebabkan 2 KK/6 jiwa terdampak dan 1 rumah mengalami kerusakan ringan.
  • Kecamatan Pabuaran, tepatnya di Kampung Simpang, RT 19/4, Desa Bantarsari, material longsor menutup area persawahan seluas 100 m².
  • Kecamatan Cicurug, titik pertama di Kampung Cicewol, RT 4/4, Desa Mekarsari. Longsor menyebabkan kerusakan ringan pada satu unit ruangan sekolah.
  • Titik lainnya di Kecamatan Cicurug, terjadi di Kampung Cipari, RT 5/2, Desa Cisaat. Longsor mengancam akses jalan warga.
  • Kecamatan Cikakak, berada di Kampung Situ, RT 3/6Desa Cileungsing. Longsor menutup akses jalan, menyebabkan 3 rumah rusak ringan, dengan 3 KK/3 jiwa terdampak.
  • Kecamatan Jampangtengah, berada di Kampung Ciembe, RT 14/3, Desa Padabeunghar. Longsor menyebabkan kerusakan TPT yang mengancam satu ruangan sekolah.
  • Kecamatan Warungkiara, tepatnya di Kampung Cihalu, Desa Hegarmanah, longsor mengakibatkan erosi pondasi jembatan yang mengalami kerusakan ringan.
  • Kecamatan Cisaat, tepatnya di Kampung Sukamantri, RT 8/3, Desa Sukamantri. Longsor TPT mengancam satu rumah dan satu ruangan sekolah, dengan 1 KK/2 jiwa terancam.
  • Masih di Kecamatan Cisaat, tepat di Kampung Sukamantri, RT 35/11, Desa Sukamantri. Longsor menutup saluran air dan mengancam satu rumah, dengan 2 KK/4 jiwa terancam.

Selain itu, angin kencang di Kecamatan Kalapanunggal, tepatnya di Kampung Pasirawi, RT 13/4, Desa Palasarigirang, menyebabkan kerusakan ringan pada tiga rumah, dengan 3 KK/3 jiwa terdampak. Bencana lainnya yaitu pergerakan tanah di Kecamatan Purabaya, tepatnya di Kampung Nyalindung, Desa Cimerang, mengakibatkan jalan perkampungan mengalami kerusakan.

Hasil asesmen dan penanganan di lokasi bencana oleh BPBD Kabupaten Sukabumi melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan kebencanaan menunjukkan estimasi kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 152 juta, mencakup kerusakan pada perumahan, fasilitas umum, dan akses jalan.

4. 13 November 2024: Longsor Pondok Pesantren di Sukabumi Makan Korban

Empat santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussyifa Al-Fithroh Yaspida di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia akibat tertimbun longsor pada Rabu, 13 November 2024 sekira pukul 21.00 hingga 22.00 WIB. Selain korban meninggal, ada lima santri lain yang dilaporkan mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut. Adapun sembilan santri yang menjadi korban adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yaspida.

Rinciannya, kelima korban luka yaitu MAW (16 tahun) asal Purwakarta, MAH (14) asal Sukabumi, W (14) asal Bekasi, MAS (13) asal Sukabumi dan NH (18) asal Ciawi. Sementara empat korban yang meninggal dunia MF (14) asal Cisaat, MDA (14) asal Cikembar, MAR (14) asal Kalapanunggal dan MRR (14) asal Bogor.

Berdasarkan keterangan saksi, terdengar teriakan santri meminta tolong di sekitar lokasi bencana. Saksi turut menerangkan titik longsor adalah kolam ikan yang berada di kawasan pondok pesantren.

Peristiwa longsor yang merenggut nyawa di Ponpes Sukabumi ini mendapat simpati banyak masyarakat, termasuk Mensos Gus Ipul dan Menag Nasaruddin.

Pantauan redaksi sukabumiupdate.com, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Mensos Gus Ipul) menyerahkan bantuan kepada para korban bencana longsor di Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida) pada Senin, 18 November 2024. Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengunjungi Yayasan Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida), Sukabumi, pada Selasa malam (19/11/2024).

5. 17 November 2024: Longsor Jalan Desa di Curugkembar Sukabumi

Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi Selatan pada Minggu (17/11/2024) sore, menyebabkan terjadinya longsor dan pergerakan tanah di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, tiga jalan desa di beberapa wilayah terputus, mempengaruhi mobilitas warga, terutama para pelajar yang terhambat untuk pergi ke sekolah.

Longsor terjadi di dua lokasi, yaitu di Kampung Sinarjaman RT 05/03 dan Kampung Tanjungsari RT 01/04, Desa Tanjungsari.

Dampak bencana lainnya terjadi di Kampung Pasir Gede 1 RT 01/03, Desa Mekartanjung. Di Desa Curugkembar, pergerakan tanah juga menyebabkan jalan desa terputus dengan panjang 50 meter, tinggi 25 meter, dan lebar 3 meter.

6. 20 November 2024: Longsor Tebing 50 Meter di Nyalindung Sukabumi

Tebing setinggi 50 meter di Kampung Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi longsor hingga tutup akses jalan Raya Sukabumi-Sagaranten, akibatnya kemacetan terjadi hingga 2 kilometer. Longsor terjadi saat sebagian wilayah di Sukabumi diguyur hujan deras pada Rabu (20/11/2024) sekira pukul 15:00 WIB.

Di hari yang sama, pergerakan tanah juga terjadi di wilayah Sukabumi lainnya, tepatnya di Kampung Cibitung RT 1/1, Desa Cimenteng, Kecamatan Curugkembar sekira pukul 17.45 WIB dengan 1 KK/1 jiwa terdampak.

7. 21 November 2024: Longsor di Jalur Wisata Pondok Halimun Sukabumi

Hujan deras yang melanda Sukabumi Jawa Barat kembali memicu longsor, Kamis jelang petang (21/11/2024). Jalan menuju spot wisata Pondok Halimun di Kecamatan/Kabupaten Sukabumi longsor, hingga menutup akses kendaraan.

8. 22 November 2024: Longsor di Sagaranten Sukabumi

Hujan deras mengguyur wilayah Sukabumi Selatan, pada Jumat siang hingga malam, 22 November 2024 memicu bencana hidrometeorologi. Banjir dan longsor mengancam belasan jiwa di wilayah Sagaranten Kabupaten Sukabumi.

Laporan P2BK Sagaranten, terjadi longsor dan jembatan ambruk di Desa Sinarbentang; longsor di jalan Cipeuteuy Desa Sinarbentang, jembatan ambruk di Desa Cibitung, longsor di Desa Gunung Bentang, longsor di jalan Ciseureuh Desa Curug Luhur, longsor jalan Ciencit, Desa Cibaregbeg.

Longsor berdampak pada akses warga terputus. Jembatan penghubung Desa Sinar Bentang - Curugkembar terputus, akses jalan tidak dapat dilalui, jalan alternatif penghubung Kampung Lemburtengah - Kampung Cikadu. Ruas Jalan Pasir Sempur tidak dapat dilalui.

Tak hanya itu, wilayah lain di Sukabumi juga mengalami longsor, tepatnya di Kampung Ciseupan, RT 17/RW 06, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat malam (22/11/2024) sekitar pukul 20.00 WIB. Lokasi longsor berada di persawahan Gunung Batu yang tanahnya berkontur miring.

Longsor ini menyebabkan kandang berserta 14 ekor domba Garut bersertifikat milik seorang peternak lokal tertimbun, dan baru diketahui oleh warga pada pagi harinya, Sabtu (23/11/2024).

9. 23 November 2024: Longsor di Simpenan Sukabumi

Tiga rumah warga di Kampung Cisaat, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, rusak berat akibat tertimpa longsor yang terjadi pada Sabtu (23/11/2024), sekira pukul 18.00 WIB.

Longsor di Sukabumi Desember 2024

1. 3 Desember 2024: Tanah Longsor di Simpenan Sukabumi

Hujan dengan intensitas tinggi dan lama membuat sebuah tebing longsor. Material longsoran berupa tanah menimpa tembok dapur rumah warga di Kampung Sawah Bera, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024).

Material longsoran berupa tanah bercampur lumpur setinggi 2 meter pun masuk ke dalam rumah dan menyebabkan dinding bagian dapur hingga bagian dalam rumah ambruk.

Longsor di hari yang sama juga terjadi di Kampung Cikawung RT 1/3, Desa Babakan Panjang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, sekira pukul 11.30 WIB. Longsoran merusak TPT (Tembok Penahan Tanah) pondasi rumah sepanjang 8 meter dengan ketinggian 6 meter dan menyebabkan bagian dapur rumah beserta isinya ambruk terseret, disertai dinding mengalami retak-retak.

2. 4 Desember 2024: Longsor di Sukabumi Merenggut Nyawa

Ruas Jalan Nasional Palabuhanratu-Bojonggaling di Kampung Cibogo, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, tertutup total akibat longsor pada Rabu 4 Desember 2024.

Di tanggal serupa (4/12/2024), longsor melanda kawasan Gunung Baen di Desa Karangjaya Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Longsor tersebut menyebabkan seorang warga meninggal dunia dan menutup akses jalan desa yang melintasi kampung Gunung Baen. Selain itu, 4 rumah di kampung Gunung Baen RT 17 RW 06 dilaporkan tertimbun.

Masih di wilayah Kabupaten, longsor dan pergerakan tanah landa 1 kampung, serta banjir rendam 6 kampung akibat hujan deras sejak Selasa 3/12/2024 hingga Rabu 4/12/2024. Pasca bencana, 470 kepala keluarga sempat mengungsi dan ada seorang warga yang dilaporkan hilang.

Longsor 4 Desember masih belum usai, catatan menunjukkan satu rumah warga tertimbun tanah longsor di Kampung Cisarakan, RT 22/09, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Camat Simpenan, R. Ade Akhsan Bratadiredja, mengatakan bahwa peristiwa longsor ini terjadi pada Rabu (4/12/2024) pukul 04.00 WIB dipicu hujan dengan intensitas tinggi dalam dua hari terakhir.

Longsor mengakibatkan lima penghuni terdampak dan tiga anak ditemukan meninggal dunia, yaitu Aden Dafa, Siti Hamida, dan Ade Wahyu.

Di kawasan wisata, longsor terjadi di lokasi Curug Sodong Sukabumi. Luapan sungai memicu longsor dan pergerakan tanah sehingga membuat kawasan dipasang garis pengaman, karena banyak retakan dan menara pandang miring. Area air terjun setinggi 20 meter yang berada di Kampung Cikanteh, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi ini sempat terendam sebelum akhirnya memicu longsor di beberapa titik akibat luapan dari Sungai Cikanteh, Cikawung, dan Ciateul.

Korban longsor di Kabupaten Sukabumi juga mencakup lansia, diantaranya Emah (50 tahun) Kampung Gunung Baed Karangjaya Gegerbitung, Eros (80 Tahun) Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud dan Ojang (53 Tahun) warga Desa Sirnasari Kecamatan Pabuaran. Selain itu, potongan tubuh korban longsor Tegalbuleud, Euis (40 tahun) juga ditemukan di aliran Sungai Cibuni, Kampung/Desa Calingcing, Minggu (8/12/2024).

Sementara di Kota Sukabumi, BPBD Kota Sukabumi juga telah merilis data sementara wilayah terdampak bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir limpasan pada Rabu (4/12/2024). Laporan peristiwa di 15 titik ini bersifat sementara hingga sekira pukul 18.37 WIB.

  • 1. Longsor : Kampung Baru RT 02/09 Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang.
  • 2. Longsor : RT 03/08 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole (longsor awal 5 November 2024).
  • 3. Dapuran bambu longsor : RT 07/04 Kelurahan/Kecamatan Citamiang (perbatasan dengan Kelurahan Cikondang).
  • 4. Dapuran bambu longsor (menutupi saluran air) : Kampung Tegallega Kidul RT 03/17 Kelurahan/Kecamatan Lembursitu.
  • 5. Atap rumah ambruk : Kampung Cikundul Hilir RT 01/04 Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu (kejadian kedua kali).
  • 6. Longsor : Jalan Aminta Azmali RT 01/10 Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh.
  • 7. Banjir limpasan : Jalan Merdeka RT 01/06 Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu (seberang kantor Kelurahan Cipanengah).
  • 8. Longsor : Perumahan Cemerlang Permai 05/04 Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong.
  • 9. Longsor : Griya Prana Estate Blok C4 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole.
  • 10. Banjir limpasan : Jalur Lingkar Selatan RT 03/05 Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum.
  • 11. Longsor dan dinding rumah jebol : RT 04/13 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole (belakang Perumahan Taman Asri).
  • 12. Longsor : RT 03/06 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole.
  • 13. Pohon tumbang : Jalan Lingkar Selatan RT 02/11 Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong.
  • 14. Longsor : Jalan Ciandam RT 02 RW 08 Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum.
  • 15. Pohon tumbang : Gang Rimata Outlet RT 03/04 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole.

3. 5 Desember 2024: Longsor Jalan Nasional di Waluran

Arus lalu lintas di jalan nasional Kiaradua-Jampangkulon lumpuh akibat terdampak bencana longsor di sejumlah titik di Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Sejumlah titik tersebut yakni di sepanjang hutan Pasirpiring Desa Waluran Mandiri ada 6 titik badan jalan yang tertimbun longsoran.

Selain di ruas jalan nasional, cuaca ekstrem dalam tiga hari terakhir juga berdampak pada putusnya jembatan gantung Cikarang di Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran. Akibat luapan sungai juga membuat irigasi mareleng jebol sehingga membuat banjir dan longsor yang berdampak ke lahan persawahan.

4. 6 Desember 2024: TPU di Mekarmukti Sukabumi Longsor

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikaret di Kampung Cikaret, RT 02 RW 03, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, terdampak longsor hebat yang terjadi pada Kamis malam (6/12/2024). Akibat bencana ini, sebagian besar makam dilaporkan rusak, dengan kondisi jenazah bervariasi. Adapun sebagian makam yang masih terlihat kondisinya segera dipindahkan oleh keluarga masing-masing ke tempat yang lebih aman.

5. 10 Desember 2024: Longsor di Lereng Gunung Jayanti Sukabumi

Kejadian tanah longsor terjadi di lereng Gunung Jayanti, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa, 10 Desember 2024. Area longsoran yang menggunduli hutan terlihat memanjang mulai dari bagian puncak hingga ke area tebing lereng gunung.

Baca Juga: Kaleidoskop Bencana Longsor di Sukabumi Sepanjang Tahun 2024

Di tanggal 10 Desember 2024 ini, redaksi sukabumiupdate.com menerima laporan bahwa Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan pencarian dua korban tertimbun longsor pada Selasa (10/12/2024) setelah 7 hari pencarian pasca bencana di Kabupaten Sukabumi. Dua korban tersebut adalah Ojang (53 tahun) warga Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran dan Eros (80 tahun) warga Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, sehingga mereka dinyatakan hilang dan belum ditemukan.

Termasuk dua korban longsor yang pencariannya dihentikan, BPBD mencatat ada 10 korban lainnya yang sudah ditemukan dan dinyatakan meninggal dunia. Berikut daftar lengkapnya:

Meninggal : 10 Jiwa

  • - Aden Dafa (11 Tahun) Desa Loji Kecamatan Simpenan
  • - Ade Wahyu (11 Tahun) Desa Loji Kecamatan Simpenan
  • - Elma Ayunda (27 Tahun) Desa Loji Kecamatan Simpenan
  • - Sahroni (47 Tahun) Desa Loji Kecamatan Simpenan
  • - Dadang (65 Tahun) Desa Ciemas Kecamatan Ciemas
  • - Euis (44 Tahun) Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud
  • - Siti Hamidah (8 Tahun) Desa Loji Kecamatan Simpenan
  • - Resti (23 Tahun) Desa Bangbayang Kecamatan Tegalbuleud
  • - Santi (2 Tahun) Desa Bangbayang Kecamatan Tegalbuleud
  • - Emah (50 Tahun) Desa Karangjaya Kecamatan Gegerbitung

Luka-Luka : 0 Jiwa

Hilang/Pencarian : 2 Jiwa

  • - Eros (63 Tahun) Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud
  • - Ojang (53 Tahun) Desa Sirnasari Kecamatan Pabuaran

Baca Juga: Kaleidoskop Sukabumi Memilih: Bersaing Ketat Berebut Mandat Warga di Pemilu 2024

Bencana tanah longsor di Sukabumi sepanjang tahun 2024 telah menyebabkan kerugian materiil yang signifikan termasuk memakan korban jiwa. Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berupaya melakukan penanganan dan memberikan bantuan kepada para korban serta melakukan berbagai langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana di masa mendatang.

Namun demikian, upaya mitigasi bencana ini tidak dapat berjalan tanpa dukungan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan harus ditingkatkan. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak lainnya, diharapkan ancaman longsor di Sukabumi dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat hidup lebih aman dan sejahtera.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi21 Desember 2024, 23:38 WIB

Kronologi Kecelakaan di Sekalopi Sukabumi, Avega Tabrak Calya Gegara Sopir Ngantuk

Gegara sopir mengantuk, berikut kronologi kecelakaan dua mobil di Selakopi Cicantanyan Sukabumi.
Kecelakaan mobil di Selakopi. | SU/Ikbal (Sumber : SU/Ikbal)
Sukabumi21 Desember 2024, 22:36 WIB

Pemkab Sukabumi Kebut Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Wilayah

Tersisanya tiga kecamatan yang masih berstatus tanggap darurat bencana, menurut Bupati Sukabumi Marwan Hamami karena infrastruktur yang belum normal.
Pakai motor trail, Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan unsur Forkopimda kunjungi wilayah yang masih berstatus tanggap darurat bencana. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi21 Desember 2024, 21:14 WIB

Pengaspalan Jalan di Kertaangsana Sukabumi Disorot Warga, Ini Respons Disperkim

Penjelasan Disperkim Kabupaten Sukabumi soal proyek pengaspalan jalan desa di Kertaangsana Nyalindung Sukabumi.
Kondisi jalan aspal yang baru selesai dikerjakan namun mengalami kerusakan di Desa Kertaangsana, Nyalindung Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)
Life21 Desember 2024, 20:00 WIB

Dua Smartphone Sumber Kecemasan? Dampak FOMO dan Neurotisme pada Kesehatan Mental

Memiliki dua ponsel pintar, meskipun menawarkan fleksibilitas dan kemudahan dalam mengelola kehidupan pribadi dan profesional, ternyata dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan mental individu.
Memiliki dua smartphone berpengaruh kepada FOMO dan Neurotisme. | Foto : Andrea Piacquadio/Pexels
Sukabumi21 Desember 2024, 19:49 WIB

Kecelakaan di Dekat Pintu Tol Bocimi Sukabumi, Pemotor Luka Berat usai Tabrak Pickup

Berikut kronologi kecelakaan motor tabrak pickup di dekat pintu tol Bocimi Parungkuda Sukabumi.
Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana saat membantu mengevakuasi pemotor yang alami luka berat usai tabrak pickup di dekat pintu tol Parungkuda Sukabumi. (Sumber Foto: Satlantas Polres Sukabumi)
Bola21 Desember 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024: Laga Penentuan!

Timnas Indonesia akan memainkan laga penentuan melawan Filipina di Piala AFF 2024.
Timnas Indonesia akan memainkan laga penentuan melawan Filipina di Piala AFF 2024. (Sumber : X@TimnasIndonesia).
Sukabumi21 Desember 2024, 18:24 WIB

Akses Jalan Cikaso-Ciguyang Sukabumi Belum Normal, Warga Minta Segera Diperbaiki

Dua pekan pascabencana, akses jalan Cikaso-Ciguyang di Sagaranten Sukabumi masih belum normal.
Kondisi terkini ruas jalan Cikaso-Ciguyang di Kampung Cisagu, Desa Mekarsari, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana. (Sumber Foto: Istimewa)
Life21 Desember 2024, 18:00 WIB

4 Doa untuk Meluluhkan Hati Mertua, Yuk Amalkan Agar Disayang

Membaca doa untuk meluluhkan hati mertua adalah upaya spiritual yang dilakukan oleh banyak orang, terutama mereka yang ingin membangun hubungan yang harmonis dalam keluarga.
Ilustrasi - Membaca doa untuk meluluhkan hati mertua adalah upaya yang positif.  (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi21 Desember 2024, 17:30 WIB

Kaleidoskop Bencana Longsor di Sukabumi Sepanjang Tahun 2024

Bencana tanah longsor di Sukabumi sepanjang tahun 2024 telah menyebabkan kerugian materiil yang signifikan termasuk mamakan korban jiwa.
Lokasi longsor di Ponpes Darussyifa Al-Fithroh Yaspida di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Musik21 Desember 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Makna Lagu Dorothea Taylor Swift, dengan Terjemahannya

Taylor Swift mengemasnya lagu Dorothe adengan nuansa melankolis, hangat, dan penuh nostalgia, mencerminkan keinginan untuk kembali ke hubungan yang autentik.
Lagu ini adalah refleksi puitis tentang kehilangan kontak dengan seseorang yang pernah dekat, akibat perubahan jalan hidup. (Sumber : Instagram/@taylorswift)