SUKABUMIUPDATE.com- Jembatan gantung permanen sepanjang 150 meter dengan lebar 1,25 meter yang menghubungkan Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi, dengan Desa Bojongkaso Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur, putus dan hanyut akibat amukan Sungai Cibuni pada Rabu (4/12/2024).
Jembatan yang dibangun pada tahun 2017 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini menjadi jalur vital penghubung kedua kabupaten. Selain itu, jembatan tersebut juga memegang peranan penting dalam mendukung aktivitas pendidikan, sosial, dan ekonomi warga di kedua desa.
Menurut Kepala Desa Rambay, Yanto, hujan deras sejak yang berturut-turut pada 2-3 Desember 2024 menyebabkan debit air anak Sungai Cisujen dan Sungai Cibangkoak yang bermuara ke Sungai Cibuni terus meningkat.
“Pada Selasa malam sekitar pukul 23.30 WIB, kami sudah memantau aliran Sungai Cibuni karena mulai terdengar suara gemuruh air. Lalu pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.40 WIB, debit air sungai semakin tinggi dan pukul 04.00 WIB jembatan gantung mulai bergoyang,” ujar Yanto kepada sukabumiupdate.com, Rabu 18/12/2024.
Baca Juga: 4 Mitos Ikan Dewa Penghuni Sungai Cibuni Sukabumi Dikaitan dengan Prabu Siliwangi
Kami bersama warga setempat segera melakukan evakuasi dengan menggunakan rakit, tutur Yanto, Namun, sekitar pukul 09.00 WIB, bencana mencapai puncaknya. “Air meluap, merendam hamparan sawah, pemukiman, dan jalan provinsi. Tak lama setelah itu, terdengar suara benturan keras. Ternyata material seperti bangunan rumah, kayu, dan bambu menghantam jembatan, hingga akhirnya kawat dan besi jembatan putus,” jelas Yanto.
Masih kata Yanto, diperkirakan air Sungai Cibuni naik hingga 20 meter dari permukaan air sungai ketika normal, menyebabkan banjir besar yang merendam pemukiman warga. Selain banjir, longsor juga terjadi di wilayah Desa Rambay, mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan satu orang lainnya masih dalam pencarian.
“Saya usia sudah 40 tahun, baru kali ini terjadi bencana sebesar ini. Dampaknya sangat parah. Meski demikian, bantuan mulai berdatangan untuk para korban. Alhamdulillah, kebutuhan sembako, perlengkapan rumah tangga, pakaian dewasa, anak, dan balita sudah terpenuhi, berkat bantuan dari pemerintah desa, kecamatan, TNI-Polri, komunitas, dan relawan. Hingga saat ini mereka masih membantu pemulihan di Desa Rambay,” ucap Yanto.
"Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi dan kesiapan menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem. Pemulihan pasca-bencana pun diharapkan dapat segera dilakukan agar aktivitas warga kembali normal," tuturnya.