SUKABUMIUPDATE.com - Kejadian tanah longsor terjadi di lereng Gunung Jayanti, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Informasi yang dihimpun, longsor pertama kali terjadi di gunung dengan tinggi sekitar 400 MDPL itu pada 10 Desember 2024 lalu dan terus menjadi perhatian, terutama setelah material longsor mulai mendekati area aktivitas warga sekitar.
Berdasarkan pantauan sukabumiupdate.com pada Senin (16/12/2024), bekas longsoran tersebut tampak terlihat jelas dari Jembatan Bagbagan, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan yang berjarak ratusan meter dari Gunung Jayanti.
Area longsoran yang menggunduli hutan itu terlihat memanjang mulai dari bagian puncak hingga ke area tebing lereng gunung.
"Kalau longsoran itu tidak mengancam warga karena posisinya cukup jauh dari permukiman. Yang paling dekat itu ada masjid di perumahan, dan itu masih terhalang pohon rimba dan perkebunan," kata Kepala Desa Jayanti, Nandang.
Baca Juga: Hitam dan Kuning, Warga Jayanti Berharap Buaya Sungai Cimandiri Sukabumi Dievakuasi
Menurut Nandang, intensitas hujan yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir membuat longsoran tersebut kembali terjadi.
Walau masih jauh ke pemukiman warga, Nandang menyebutkan, material longsor sudah mendekati tempat aktifitas warga yang kerap membuat batu bata.
"Material lumpur dan tanah kini sudah hampir mencapai lokasi pembuatan batu bata warga. Meski begitu, kami pastikan situasi saat ini masih dalam kondisi aman," ucapnya.
Meski begitu, Nandang menegaskan Pemerintah Desa telah memberikan imbauan kepada warga, terutama yang beraktivitas di sekitar lereng atau kaki Gunung Jayanti untuk tetap waspada, karena kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di Sukabumi.
"Kami sudah menyampaikan informasi ini melalui grup info desa Jayanti agar warga tetap waspada. Mudah-mudahan curah hujan tidak semakin tinggi, sehingga situasi tetap terkendali," pungkasnya.