Mendagri Bahas DOB Pemekaran, DPD Usulkan Moratorium Terbatas untuk Sukabumi Selatan

Senin 16 Desember 2024, 19:51 WIB
Rapat Kerja Mendagri dan Komite I DPD RI bahas pencabutan moratorium DOB Pemekaran | Foto : Youtube DPD RI

Rapat Kerja Mendagri dan Komite I DPD RI bahas pencabutan moratorium DOB Pemekaran | Foto : Youtube DPD RI

SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, menyampaikan bahwa Kemendagri menerima banyak usulan terkait pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) dan pencabutan moratorium.

"Kemendagri ini juga menerima banyak sekali usulan yang juga meminta agar moratorium DOB dihentikan, begitu, karena cukup banyak permintaan (DOB)," kata Bima Arya dalam rapat kerja bersama Komite I DPD RI di Senayan, Jakarta, seperti dikutip sukabumiupdate.com dari tayangan Youtube DPD RI, Senin (16/12/2024).

Menurut data yang disajikan dalam rapat tersebut, terdapat 337 usulan DOB yang terdiri dari 42 usulan untuk pemekaran provinsi, 248 untuk pemekaran kabupaten, 36 untuk pemekaran kota, serta 6 untuk Daerah Istimewa dan 5 untuk Otonomi Khusus. Di Provinsi Jawa Barat, misalnya, tercatat ada 21 usulan DOB, yang meliputi 3 usulan untuk pemekaran provinsi, 15 untuk pemekaran kabupaten, 2 untuk pemekaran kota, dan 1 untuk daerah istimewa.

Bima Arya melanjutkan pihaknya lalu berdiskusi mengenai usulan pencabutan moratorium tersebut. Pihaknya mengkaji sejarah hingga pertimbangan usulan pemekaran DOB di tiap wilayah.

"Beberapa kali memang terjadi pembicaraan atau diskusi apakah sudah waktunya kita membuka keran DOB tadi. Nah ini kalau kita mengacu kepada data-data sejarah pertimbangan usulan daerah, ini ada beberapa catatan di sini, Bapak/Ibu, ya," kata Bima.

Baca Juga: Dicurhati Soal Pemekaran Pajampangan, Anggota DPRD Sukabumi saat Silaturahmi Akbar

Bima menyebut jika moratorium itu dicabut, pemekaran akan dilakukan secara terbatas dengan betul-betul mempertimbangkan kaitan kepentingan strategis nasional. Sebab, kata dia, banyak DOB yang perkembangannya tidak memenuhi target dan masih bergantung pada pusat.

"Jadi apabila kebijakan moratorium dicabut maka disepakati pembentukan daerah dilakukan secara terbatas, dan betul-betul berkaitan dengan kepentingan yang sifatnya strategis nasional. Jadi kita masih berpegang pada kesepakatan ini, mengingat juga banyak DOB yang bisa dikatakan tidak memenuhi target, karena pembiayaannya besar, ketergantungan pada pusat besar, tetapi kemudian tidak berkembangan sesuai dengan target, ada DOB yang baik, tapi banyak juga DOB yang tidak maksimal, "Kita membutuhkan kajian matang jika ingin membuka DOB tadi," " jelas Bima.

Bima menuturkan saat ini pemerintah pusat sedang membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk merealisasikan program-program nasional. Salah satunya kedaulatan pangan.

"Karena tentunya saat ini kita membutuhkan banyak anggaran untuk membiayai program-program prioritas nasional, banyak sekali kedaulatan pangan, dan lain-lain. Dan tentunya pembiayaan DOB itu juga harus kita hitung sejauh mana itu bisa tetap mendukung kebijakan-kebijakan nasional tadi," terang Bima.

"Jadi saya kira sangat tepat untuk bersama-sama mengevaluasi DOB ini, apakah sudah urgent, daerah mana dan kriteria apa yang memungkinkan DOB itu kembali dibuka, beberapa daerah memerlukan pemekaran (karena terlalu luas) beberapa kabupaten di Jawa Barat saya tahu persis (kabupaten Bogor luar biasa yang jumlah (penduduknya) hampir 6 juta ), agak kesulitan sehingga kontrolnya terlalu jauh. Jadi beberapa daerah memerlukan kajian khusus yang panjang tapi beberapa daerah itu sudah memiliki kajian dan tinggal diambil keputusan," tuturnya.


Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan, bahwa Mendagri tidak bisa mengambil keputusan sendiri (terkait keuangan) sehingga perlu ada komunikasi dengan Menteri Keuangan, apakah ada ruang fiskal dari kemendagri kami pasti mendukung

Sementara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa moratorium yang dimulai sejak 2014 dibawah kepemimpinan SBY-JK, dan salah satu dasar pengehentiannya (moratorium) alasannya adalah penganggaran.

Kemudian, kata Tito, pada pemerintah Jokowi sudah ada niat pembukaan moratorium dengan skala prioritas khususnya di Papua dan wilayah lainnya sempat akan dibuka (moratorium). Tapi kemudian terjadi terjadi bencana nasional Covid19 yang menyebabkan anggaran negara terkuras dengan menghabiskan hampir 1000 triliun untuk penangan Covid dan pemulihan ekonomi.

"Jadi nanti kalau ada (pembukaan) moratorium kami yakin hambatan utamanya adalah keuangan, hambatan yang keduanya adalah penentuan skala prioritas," kata Tito.

"Saya sebagai Mendagri tidak bisa mengambil langkah sendiri, karena soal keuangan bukan Mendagri. Jadi nanti harus ditanya kepada menteri keuangan apakah ada ruang fiskal yang bisa membuka moratorium dengan skala prioritas," imbuhnya.

"Selanjutnya, yang kedua mungkin harus ada pembicaraan dengan Presiden/Wakil Presiden sebagai ketua Dewan Pertimbangan Otonomi Daeah (DPOD), karena (kebijakan membuka moratorium pemekaran) memerlukan lintas instansi dibawah koordinasi Presiden/Wakil Presiden," pungkasnya.

Baca Juga: Soal Pemekaran Sukabumi Utara, Sekda Ade Minta Perangkat Daerah Update Data

Anggota Komite I DPD RI dari Jawa Barat, Aanya Rina Casmayanti, meminta kepada Mendagri agar memproses dengan segera delapan DOB kabupaten/kota di Jawa Barat yang sudah memenuhi syarat administrasi. Aanya menyebut dari delapan DOB yang disebut diantaranya termasuk Kabupaten Sukabumi Selatan.

"Usul kami dari Jawa Barat mohon agar usul delapan (8) DOB yang sudah disampaikan ke Kemendagri dari Pemprov dan DPRD Jabar mohon agar segera ada solusi karena telah memenuhi syarat administasi dan faktual. Pemprov dan DPRD Jabar sudah mengusulkan delapan calon persiapan daerah otonomi baru (CPDOB) yaitu: Bogor Barat, Sukabumi Selatan, Garut Selatan, Bogor Timur, Indramayu Barat, Tasikmalaya Selatan, Cianjur Selatan, dan Garut Utara," tegasnya.

Kata Aanya, pemerintah harus segera segera memberikan solusi terkait pemekaran yaitu dengan moratorium terbatas. "Jawa barat meminta keadilan karena Jawa Barat memiliki jumlah penduduk lebih besar dibanding Jawa Timur," kata Aanya. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)