Polisi Panggil Tiga Perusahaan Tambang, Buntut Temuan WALHI Soal Bencana di Sukabumi

Senin 16 Desember 2024, 15:21 WIB
Foto udara wilayah yang terdampak banjir pada Desember 2024 di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa/Endi Saputra

Foto udara wilayah yang terdampak banjir pada Desember 2024 di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa/Endi Saputra

SUKABUMIUPDATE.com - Tiga perusahaan tambang di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi akan dipanggil polisi terkait dugaan tindak pidana lingkungan. Dugaan ini muncul setelah organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menilai perusahaan tambang menjadi penyebab banjir dan bencana lain pada awal Desember 2024.

Kapolres Sukabumi AKBP Samian menyatakan langkah ini merupakan tindak lanjut pihaknya atas informasi yang diberikan oleh sejumlah pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat seperti WALHI, yang mencurigai aktivitas tambang menjadi salah satu pemicu bencana dahsyat di wilayah Kabupaten Sukabumi yang memakan korban jiwa tersebut.

"Adanya informasi dari lembaga swadaya masyarakat terkait indikasi dugaan dari aktivitas pertambangan tentunya kita berterima kasih. Kita akan jadikan dasar awal untuk melakukan penyelidikan di lapangan," kata dia kepada wartawan pada Senin (16/12/2024).

Baca Juga: Banjir Dahsyat! Membaca Temuan Investigasi WALHI Soal Kerusakan Hutan di Sukabumi

Samian akan mengundang tiga perusahaan tambang untuk memberikan klarifikasi terkait aktivitas mereka. Namun investigasi lapangan juga akan dilakukan untuk menilai dampak langsung operasi tambang terhadap lingkungan. "Terkait dengan PT PT (perusahaan) yang melakukan pertambangan, kita akan melakukan undangan klarifikasi dan penyelidikan di lapangan. Apakah aktivitas pertambangan itu ada legalitas yang dikantongi," ujarnya.

"Kemudian bagaimana dengan kepedulian lingkungan pasca dia menambang atau proses menambang. Dalam minggu ini kita undang tiga perusahaan untuk klarifikasi," ujar Samian.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif WALHI Jawa Barat, Wahyudin, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim investigasi sejak 3 Desember 2024 ke Sukabumi. Dia menyebut timnya menemukan tidak hanya kawasan Guha dan Dano yang terdegradasi, tetapi di kawasan lain juga terjadi kerusakan alam akibat tambang emas dan galian kuarsa untuk bahan pendukung pembuatan semen.

Sementara itu, Deputi Eksternal Eksekutif Nasional WALHI Mukri Friatna mengatakan banjir bandang yang terjadi pada awal Desember 2024 di Sukabumi telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan sosial sekaligus ekonomi masyarakat. Menurut dia, ada 39 kecamatan dan 176 desa yang terdampak banjir serta risiko belasan warga meninggal dan hilang.

“Hasil pemantauan citra satelit, sedikitnya terdapat dua kawasan hutan yaitu pegunungan Guha dan Dano yang telah hancur tutupan hutannya,” kata dia.

Kehadiran pabrik semen menghancurkan kawasan karst yang merupakan bahan baku semen. WALHI juga menemukan di Desa Waluran, Kabupaten Sukabumi, ada degradasi hutan. WALHI menilai fenomena ini karena adanya pembukaan lahan bagi proyek Hutan Tanaman Energi (HTE) untuk memasok serbuk kayu ke PLTU.

Tak hanya itu, Wahyudin mengatakan WALHI menemukan adanya operasi tambang emas di kawasan hutan seperti di Ciemas dan di Simpenan. “Kawasan perhutanan sosial tidak luput pula dari objek tambang sebagaimana terdapat di petak 93 Bojong Pari dan Cimanintin dengan luas 96,11 hektare,” katanya.

Menurut dia, berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sukabumi, kawasan tersebut tidak masuk pada lokasi pertambangan dan juga bukan sebagai Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). “Bencana ekologis yang telah memporak-porandakan wilayah Sukabumi jelas karena adanya kontribusi perusahaan,” kata Wahyudin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional16 Desember 2024, 17:43 WIB

Usai Viral Aniaya Karyawan, Anak Bos Toko Roti Kabur ke Sukabumi karena Takut

Setelah kasusnya viral, George Sugama Halim dan keluarganya menginap di salah satu hotel di Sukabumi karena takut dan terancam.
Proses penangkapan George Sugama Halim oleh tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur di Sukabumi, Senin (16/12/2024). (Sumber : Istimewa)
Sehat16 Desember 2024, 17:30 WIB

Jangan Abaikan! 6 Kondisi yang Meningkatkan Risiko Terkena Cacar Air

Cacar air adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi dan menjaga kebersihan. Meski sering dianggap penyakit anak-anak, cacar air juga bisa menyerang orang dewasa.
Ilustrasi penyebab dan gejala cacar air (Sumber : Freepik/@freepik)
Musik16 Desember 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Love in My Heart BABYMONSTER, Tentang Keindahan Cinta di Dalam Hidup

BABYMONSTER baru saja meliris video musik dari lagu Love in My Heart pada Senin (16/12/2024), yang merupakan b-side track full album pertama mereka bertajuk DRIP.
Lirik Lagu Love in My Heart BABYMONSTER, Tentang Keindahan Cinta di Dalam Hidup (Sumber : Instagram/@babymonster_ygofficial)
Entertainment16 Desember 2024, 16:30 WIB

14 Artis Indonesia yang Menikah di Tahun 2024, Beberapa Jarang Pamer Kemesraan

Sepanjang tahun 2024 banyak sekali kabar artis Indonesia yang mengumumkan menikah. Bahkan, beberapa di antara mereka jarang sekali mengumbar kemesraan dengan sang kekasih di media sosial.
14 Artis Indonesia yang Menikah di Tahun 2024, Beberapa Jarang Pamer Kemesraan (Sumber : Istimewa)
Food & Travel16 Desember 2024, 16:00 WIB

Kampung Ikan Lembah Tanjung, Wisata Subang yang HTMnya Cuma Rp20.000

Rekomendasi tempat wisata menarik di Subang, Kampung Ikan Lembah Tanjung.
Rekomendasi tempat wisata menarik di Subang, Kampung Ikan Lembah Tanjung. (Sumber : Screenshot YouTube/Emzy Ardiwinata).
Sukabumi16 Desember 2024, 15:53 WIB

Tersangka Korupsi BLT Rp349 Juta, Eks Sekdes Cikahuripan Sukabumi Sempat Rehabilitasi Narkoba

“Penetapan tersangka berdasarkan hasil gelar perkara di Polda kemudian kita lakukan panggilan untuk pemeriksaan tambahan dan kita lakukan pemeriksaan sebagai tersangka dan lakukan penahanan,” ujar Ipda Abduh.
Mantan Sekretaris Desa Cikahuripan Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi inisial MA (31 tahun) ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi (tipikor). (Sumber: su/awal)
Sehat16 Desember 2024, 15:30 WIB

Bahaya! 4 Ciri-ciri Cacar Air yang Membutuhkan Penanganan Medis

Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyakit ini dapat menyerang semua kalangan, namun anak-anak lebih rentan terinfeksi.
Ilustrasi ciri-ciri cacar air yang membutuhkan penanganan medis (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi16 Desember 2024, 15:21 WIB

Polisi Panggil Tiga Perusahaan Tambang, Buntut Temuan WALHI Soal Bencana di Sukabumi

Langkah ini adalah respons kepolisian atas informasi yang diberikan sejumlah pihak.
Foto udara wilayah yang terdampak banjir pada Desember 2024 di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa/Endi Saputra
Sukabumi16 Desember 2024, 15:00 WIB

Kaleidoskop Duel di Sukabumi Sepanjang 2024: Dari Adu Fisik Hingga Hilang Nyawa

Deretan kasus ini mencerminkan perlunya perhatian serius terhadap fenomena kekerasan di kalangan remaja maupun masyarakat Sukabumi.
Ilustrasi - Sepanjang 2024 ini terdapat rentetan peristiwa duel yang terjadi dan beberapa diantaranya sampai hilang nyawa. (Sumber : Pixabay.com/@OpenClipart-Vectors).
Sukabumi16 Desember 2024, 14:57 WIB

Keponakan dan Paman di Sukabumi Edarkan Sabu 1,6 Kg, Modusnya Dikemas Bungkus Buah

Samian menyebut kedua tersangka adalah warga Kecamatan Cicurug.
RFR dan AAH yang merupakan keponakan dan paman dihadirkan dalam konferensi pers kasus narkotika di Mapolres Sukabumi pada Senin (16/12/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi