Rumah Rata dan Persiapan Persalinan Habis, Kisah Ibu Hamil Terdampak Longsor di Sukabumi

Senin 16 Desember 2024, 10:51 WIB
Siti Lestari (21 tahun), ibu hamil yang terdampak longsor di Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Siti Lestari (21 tahun), ibu hamil yang terdampak longsor di Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Siti Lestari (21 tahun), ibu hamil dengan usia kandungan sembilan bulan asal Kampung Cipicung, Desa Sukajaya, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, menghadapi perjuangan berat setelah rumahnya hancur akibat longsor. Bersama sang suami, Lutfi (25 tahun), dia mengungsi ke rumah mertuanya di Kampung Cikopeah.

Perjalanan menuju Desa Sukajaya yang seharusnya hanya sekitar 500 meter, berubah menjadi rute sejauh 2 kilometer melintasi Sungai Cigeleduk yang arusnya deras dan menggunakan jembatan bambu yang licin karena debit air meningkat. Longsor pada 4 Desember 2024 pagi meratakan rumah Siti dan seluruh isinya, termasuk perlengkapan persiapan persalinan.

“Saat longsor saya ada di dalam rumah, tiba-tiba suami memanggil-manggil dari luar menyuruh saya keluar. Beruntung saya berhasil menyelamatkan diri, meski tidak sempat membawa apa-apa,” ujar Siti kepada sukabumiupdate.com pada Minggu, 15 Desember 2024.

Baca Juga: Cerita Warga Terjebak Banjir Sungai Cikaso Sukabumi, Evakuasi Dramatis dengan Rakit Bambu

Bencana ini semakin memperparah situasi, termasuk akses ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Jalan yang tertutup longsor dan amblas akibat pergerakan tanah membuat kendaraan tidak dapat melintas. Mempersulit evakuasi Siti yang kini mengungsi di lokasi terpencil, jauh dari permukiman warga dan hanya dapat diakses melalui pematang sawah.

“Kami bingung, persiapan melahirkan harus bagaimana. Di tempat ini jauh dari fasilitas kesehatan. Jadi kemungkinan melahirkan di rumah saja,” kata Siti yang kini mengandung anak pertamanya.

Kepala Desa Sukajaya Ade Firman mengungkapkan kondisi Siti menjadi perhatian serius pemerintah desa. Tim kesehatan dari Puskesmas Pabuaran, bidan, dan pihak terkait telah ditugaskan memantau kesehatannya. “Siti sudah bulan terakhir kehamilan sehingga kami waspada. Setiap hari bidan dan tenaga kesehatan memantau kondisinya,” kata dia pada Senin (16/12/2024).

Mengingat akses sulit dijangkau dan kondisi Siti membutuhkan persiapan persalinan mendesak, pemerintah desa memutuskan untuk mengevakuasinya ke RSUD Jampangkulon. Proses evakuasi dilakukan pada Minggu kemarin menggunakan tandu untuk membawanya ke ambulans karena jalur yang ditempuh berjarak 21 kilometer, penuh batu dan lereng curam.

“Kami prioritaskan membawa ibu hamil ini ke RSUD Jampangkulon karena jalan menuju puskesmas di desa terlalu jauh dan sulit dilalui,” ujar Ade Firman.

Bencana longsor di Desa Sukajaya memang telah mengisolasi sejumlah kampung. Jalan utama tertimbun tanah dan akses komunikasi sempat terputus selama beberapa hari. Warga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk mempercepat pemulihan akses dan menyediakan bantuan bagi korban terdampak.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)
Life22 Februari 2025, 18:00 WIB

Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar

Ziarah kubur ke makam orang yang sudah meninggal merupakan tradisi umat Muslim di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan dan biasanya dikenal dengan sebutan nyekar.
Ilustrasi. Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan yang Dapat Diamalkan Ketika Nyekar. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel
Sukabumi22 Februari 2025, 17:45 WIB

Kadis Arpus Buka Acara Pengukuhan dan Raker Pengurus Daerah Forum TBM Sukabumi 2025-2030

DPRD siap mendukung Forum TBM dalam membumikan literasi.
Kadis Arpus Hj. Aisah membuka kegiatan Pengukuhan dan Rapat Kerja Pengurus Daerah Forum TBM Kabupaten Sukabumi periode 2025-2030. | Foto: Istimewa
Sukabumi22 Februari 2025, 17:26 WIB

Ikan Goreng Terakhir, Cerita Samson Simpenan Pamit ke Masjid dan Titip Anak Berusia 2 Tahun

Keluarga tak kuasa menahan duka, terutama sang bibi, Ema Purnamasari (43 tahun). Ia mengingat jelas momen-momen terakhir bersama keponakannya itu, sebelum tragedi mengerikan terjadi.
Anak perempuan samson yang berusia 2 tahun dititipkan ke bibinya di Simpenan Kabupaten Sukabumi (Sumber: SU/Ilyas)
Musik22 Februari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube

Jennie BLACKPINK kembali merilis lagu baru berjudul Extral yang dirilis pada Jumat, 21 Februari 2025. Kali ini, ia berkolaborasi dengan rapper wanita asal Amerika Serikat, Doechii.
Lirik Lagu Extral Jennie BLACKPINK feat Doechii, yang Trending di Youtube (Sumber : Youtube | Jennie)
Kecantikan22 Februari 2025, 16:54 WIB

Bisakah Mengunyah Permen Karet  Mengurangi Lemak di Wajah? Berikut 4 Risikonya

Mengunyah permen karet mungkin menyenangkan dan membantu melatih otot wajah, tetapi tidak cukup untuk mengurangi lemak di wajah.
Ilustrasi bisakah mengunyah permen karet mengurangi lemak di wajah (Sumber: Freepik/@drobotdean)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:43 WIB

Usai Bacok Kakak hingga Tewas, Pelaku: Tolong Laporin Polisi Saya Bertanggung Jawab

Pelaku bacok kakak hingga tewas, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian
F, pelaku bacok kakak hingga tewas. Sesaat setelah kejadian berdarah di Kadudampit Kabupaten Sukabumi (Sumber : dok warga)
Sukabumi22 Februari 2025, 16:21 WIB

Dari Rambonnet Hingga Ayep Zaki, Ngulik Sejarah 23 Wali Kota Sukabumi

Ngobrol dengan penikmat sejarah kesukabumian, Irman “Sufi” Firmansyah, kepemimpinan Kota Sukabumi dimulai pada masa kolonial Belanda dengan diangkatnya Mr. George François Rambonnet
Wali Kota Pertama, wali kota indonesia merdeka, wali kota dipilih DPRD dan pilkada serta wali Kota Sukabumi 2025 - 2023 (Sumber: dok berbagai sumber)