SUKABUMIUPDATE.com - Forum Silaturahmi Lintas Profesi (Forsilipro) yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi melakukan kegiatan intervensi masalah kesehatan korban terdampak bencana alam pergerakan tanah di Kampung Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Minggu (15/12/2024).
Kegiatan ini sebelumnya dilepas oleh Bupati Sukabumi, Sekretaris Daerah, Kepala Posko BNPB Kabupaten Sukabumi, dan unsur pimpinan Dinkes yang saat pelepasan hadir Sekretaris Dinkes Andi Rahman di Pendopo Sukabumi pada pukul 08.00 WIB.
Diketahui, ada sekitar 10 organisasi profesi (OP) yang tergabung dalam Forsilipro ini, meliputi IDI (Ikatan Dokter Indonesia), IBI (Ikatan Bidan Indonesia), IAI (Ikatan Apoteker Indonesia), PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesa), Hakli (Himpunan Ahli kesehatan lingkungan indonesia), Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia), Patelki (Persatuan Ahli Teknis Labolatorium Kesehatan Indonesia), PTGMI (Persatuan Teknis Gigi Mulut Indonesia), PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), Asklin (Asosiasi Klinik Indonesia).
Berdasarkan informasi, ada sekitar 67 KK 180 jiwa warga penyintas pergerakan tanah di Kampung Suradita yang mengungsi di dua posko pengungsian yakni di SD Negeri Suradita dan tenda BNPB.
Di lokasi tersebut, Forsilipro melaksanakan kegiatan serah terima donasi secara simbolis dari para ketua OP, trauma healing, Penyuluhan Kesehatan Reproduksi, Gizi, PHBS, lalu Pemeriksaan Kesehatan, home visit dan pengobatan, kemudian inspeksi sanitasi dan kunjungan ke daerah pergerakan tanah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi melalui Sekretaris Dinas Kesehatan, Andi Rahman mengatakan, antusias masyarakat terdampak bencana yang menyambut kehadiran para organisasi profesi dalam kegiatan ini sangat baik.
Andi menyebut, dari 180 jiwa terdampak, hadir pada kegiatan ini sekitar 70 persen atau 126 orang, terdiri dari anak balita, anak usia sekolah dasar, remaja dan lansia.
"Masyarakat sangat berterimakasih dan merasa terbantu, semoga tugas mulia para tenaga kesehatan ini berjalan lancar dan mendapat nilai ibadah dihadapan Allah SWT," kata Andi yang juga sebagai Pembina Forsilipro.
Lebih lanjut Andi menjelaskan, kegiatan Forsilipro yang berada di bawah naungan Dinkes ini dilaksanakan atas semangat kebersamaan dari seluruh organisasi kesehatan untuk peduli sesama terhadap korban bencana Alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Bencana alam di Kabupaten Sukabumi baik berupa banjir, Longsor, Pergeseran tanah, maupun angin kencang, berdampak juga pada kondisi kesehatan di Kabupaten Sukabumi, dengan adanya penduduk di pengungsian mengakibatkan masalah kesehatan fisik maupun psikologis, terutama yang berkaitan dengan kondisi alam dan kesehatan lingkungan.
"Dari laporan yang di sampaikan PIC Puskesmas, didapatkan data bahwa penyakit saluran pernafasan berupa batuk pilek menduduki peringkat terbanyak, selanjutnya disusul dengan tingginya kasus gatal gatal, demam dan Diare," ujarnya.
Dengan banyaknya pengungsi usia rentan baik bayi, balita, bumil dan Lansia juga berdampak terhadap status kesehatan Reproduksi dan Kesehatan ibu dan anak. Kondisi kesehatan lingkungan juga banyak yang memprihatinkan, keterbatasan dalam ketersediaan sarana air bersih, banyak vektor dan pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
"Dengan memperhatikan kondisi tersebut maka Forum Silaturahmi Lintas Profesi (Forsilipro) yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, terpanggil untuk dapat melakukan intervensi masalah kesehatan ini secara komprehensip, dilakukan secara terintegrasi bersama sama dari semua sisi keilmuan," tandasnya. (ADV)