Wacana Susukecir Gabung Ke Kota Sukabumi Kembali Mencuat

Minggu 15 Desember 2024, 16:42 WIB
Peta Kota Sukabumi | Foto : Istimewa

Peta Kota Sukabumi | Foto : Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Wacana penggabungan sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi ke dalam wilayah Kota Sukabumi kembali mencuat. Terbaru, wacana tersebut muncul saat calon Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki, bertemu dengan warga dari beberapa kecamatan yang menyampaikan harapan mereka untuk bergabung ke Kota Sukabumi.

Beberapa kecamatan yang diusulkan untuk bergabung, di antaranya Gegerbitung, Kebonpedes, Cireunghas, Sukalarang, dan Sukaraja. Warga di wilayah tersebut mengungkapkan kesulitan dalam mengakses pelayanan administratif yang selama ini terpusat di Palabuhanratu, ibu kota Kabupaten Sukabumi, karena jaraknya yang cukup jauh.

Ayep Zaki mengatakan bahwa usulan penggabungan ini sudah sering disampaikan oleh masyarakat setempat. "Saya sudah sering mendapatkan masukan dari inisiator yang ingin wilayahnya bergabung ke Kota Sukabumi. Bahkan, saya telah melakukan pertemuan dengan mereka yang mengusulkan penggabungan lima kecamatan," ujar Ayep Zaki, Sabtu (14/12/2024).

Baca Juga: Peta Terbaru DOB Kabupaten Sukabumi, Mana Penting? Pajampangan SU atau Susukecir

Baca Juga: Ayep Zaki-Bobby Bertemu Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi, Bahas Apa Saja?

Menurut Ayep, penggabungan wilayah ini lebih efisien daripada pemekaran wilayah baru, seperti rencana pembentukan Kabupaten Sukabumi Utara dan Selatan yang saat ini terhambat oleh moratorium. "Pemekaran membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pembangunan infrastruktur baru, sementara penggabungan hanya memperkuat Kota Sukabumi yang sudah ada," tambahnya.

Rencananya, penggabungan ini akan mencakup hingga 10 hingga 11 kecamatan yang berdekatan dengan Kota Sukabumi, yang akan meningkatkan jumlah kecamatan dari 7 menjadi 17 atau 18 kecamatan. Ayep Zaki menjelaskan bahwa perluasan wilayah ini merupakan salah satu aspirasi masyarakat yang tinggal di wilayah timur Kabupaten Sukabumi.

"Saya mendengar langsung aspirasi dari masyarakat yang merasa kesulitan mengurus administrasi karena jaraknya yang jauh. Ini bukan usulan wali kota, tetapi murni keinginan masyarakat," ujar Ayep Zaki. Ia juga mengungkapkan telah berdiskusi dengan Dedi Mulyadi dan Saan Mustopa terkait rencana perluasan ini.

"Wacana penggabungan ini juga mendapat respons positif dari Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, yang berjanji akan melakukan kajian akademis terkait penggabungan ini. Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa juga menyatakan akan menampung usulan ini dan membahasnya dengan pemerintah pusat dan daerah," tuturnya.

Sebagai informasi, sebelumnya suara harapan penggabungan sejumlah kecamatan yang disebut istilah Susukecir (Sukaraja, Sukalarang, Kebonpedes, Cireunghas) atau Susukebo (Sukaraja, Sukalarang dan Kebonpedes) sempat manjadi pembahasan serius. Bahkan, pada April 2015 usulan penggabungan sudah masuk ke Komisi I DPRD Kota Sukabumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa