Warga Bandingkan Banjir 2022 dan 2024, Bahas Ketebalan Lumpur dan Tambang di Sukabumi

Jumat 13 Desember 2024, 10:14 WIB
Kondisi lumpur di salah satu rumah warga di Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, akibat banjir 4 Desember 2024. | Foto: Istimewa

Kondisi lumpur di salah satu rumah warga di Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, akibat banjir 4 Desember 2024. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Banjir yang merendam beberapa kampung di Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, pada 4 Desember 2024, disebut lebih dahsyat daripada bencana serupa dua tahun lalu. Hujan deras yang berlangsung lama mengakibatkan dua sungai meluap yakni Sungai Ciseureh dan Sungai Cikaso.

Kampung-kampung yang terdampak parah akibat banjir tersebut adalah Ciniti dan Cilopang di Desa Cibitung. Kemudian kampung perbatasan yakni Cijaksi dan Teluk Jati di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Masyarakat setempat menyebut bencana tahun ini membawa lumpur yang tebal ke permukiman.

"Tahun 2022 Sungai Ciseureh tidak begitu meluap. Tapi kali ini arusnya sangat deras hingga merusak tanggul pembatas di Cijaksi dan menyisakan lapisan lumpur tebal di empat kampung,” kata Gozal, warga Kampung Ciniti sekaligus pengelola wisata Curug Cikaso kepada sukabumiupdate.com pada Kamis, 12 Desember 2024.

Baca Juga: Turun ke Lokasi, Drh Slamet Bersihkan Meterial Banjir di Ciemas Sukabumi

Menurutnya, ketebalan lumpur akibat banjir 4 Desember lalu mencapai 20-30 sentimeter di Kampung Ciniti, 25-35 sentimeter di Kampung Cilopang, 30-40 sentimeter di Kampung Cijaksi, dan di Kampung Teluk Jati 30-40 sentimeter. Sementara pada 2022, lanjut Gozal, ketebalan lumpur sisa banjir hanya sekitar 5-10 sentimeter.

"Ketika itu (2022) air sungai naik sekitar pukul 20.00 WIB. Tapi setelah 30 menit hingga satu jam, mulai surut. Bahkan intensitas hujan lebih tinggi pada banjir 2022. Kemarin air naik sangat cepat, dari pukul 03.30 hingga 04.30 WIB sudah mencapai rumah saya. Namun surutnya memakan waktu lama yakni dari pukul 22.00 hingga 03.00 WIB," ujar Gozal.

"Banyak rumah rusak dan hanyut, juga fasilitas. Kerugian akibat banjir ini cukup besar, terutama di kampung tempat tinggal saya. Ada beberapa rumah hanyut, di antaranya milik Heriyanto, Jae, Hj Esih, Hj Irah, Udin, Joni Sulaeni, dan Warji. Selain itu, 20 rumah rusak berat, termasuk rumah Irma, Kuatno, dan Rahmat. Lima warung di kawasan wisata pun dilaporkan hanyut," katanya.

Di sisi lain, Gozal menduga Sungai Ciseureh saat ini telah banyak terpengaruh oleh aktivitas tambang liar dan penebangan atau pembukaan lahan di hulu sungai di wilayah hutan Puncak Buluh dan Mataram, Kecamatan Jampangkulon dan Lengkong. Begitu juga apa yang terjadi di hulu Sungai Cikaso. “Sampai saat ini air Sungai Ciseureh masih cokelat pekat, berbeda dengan Sungai Cikaso yang mulai jernih,” ujarnya.

Pemerintah daerah bersama relawan saat ini sedang melakukan evakuasi pembersihan lumpur dan pendataan kerugian di lokasi terdampak. Banjir kali ini menjadi peringatan serius terkait pentingnya pengelolaan lingkungan, khususnya di kawasan hulu sungai.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa