SUKABUMIUPDATE.com - Bencana pergerakan tanah yang melanda Kampung Gempol, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, memaksa ratusan warga meninggalkan rumah mereka demi keselamatan. Kejadian yang dipicu hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut pada 3 dan 4 Desember 2024 lalu itu telah merusak 55 rumah.
Dari pantauan sukabumiupdate.com di lokasi Rabu (11/12/2024), beberapa warga terlihat masih mengevakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan. Namun, sebagian besar telah mengungsi ke posko bencana di Kampung Cijeruk, sekitar satu kilometer dari lokasi bencana.
Lutfi (26 tahun), salah seorang warga terdampak, menceritakan kronologi peristiwa yang terjadi di tengah malam. "Kejadiannya sekitar jam 2 atau 3 pagi, terasa ada getaran kuat seperti tanah bergeser. Suaranya mirip keramik pecah, 'beletek-beletek'," ujarnya.
Saat ini, Lutfi bersama keluarganya mengungsi di posko bencana. "Semuanya sekarang tinggal di posko, nggak ada yang berani di rumah lagi. Takut terjadi lagi," katanya dengan nada cemas.
Baca Juga: Muncul Gemuruh Lalu Puluhan Rumah Amblas, Cerita Korban Pergerakan Tanah di Cikadu Sukabumi
Iyuy (48), warga lainnya, menyebut longsor pertama kali merusak rumah tetangganya sebelum merembet ke rumahnya sendiri. "Dapur saya setengah hancur, longsornya dari belakang. Waktu itu suaranya gemuruh banget," ungkapnya.
Ia bersama istri dan dua anaknya segera keluar rumah saat kejadian. "Kami langsung panik dan keluar. Syukurnya, barang-barang masih bisa diselamatkan," tuturnya.
Iyuy berharap pemerintah segera turun tangan memberikan solusi bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. "Rumah saya sudah nggak bisa diselamatkan, karena bagian belakang langsung tebing dan bagian dapur abis setengah. Kami sangat berharap ada tempat tinggal baru yang lebih aman. (Relokasi?) Iya," harapnya.
Saat dikonfirmasi, Camat Palabuhanratu, Deni Yudono mengungkapkan bahwa hingga Rabu (11/12/2024), tercatat total ada 55 rumah yang dihuni 390 jiwa mengalami kerusakan akibat terdampak pergerakan tanah ini.
"Dari total 390 jiwa (yang terdampak) sekarang yang mengungsi bertambah dari asalnya 87 jiwa menjadi 197 jiwa," kata Deni.
Menurut Deni, selain mengungsi di Posko bencana di Kampung Cijeruk, sisanya warga mengungsi ke sanak saudara terdekatnya.
"Ada juga sebagian yang masih bertahan di lokasi (Kampung) Gempol, yang rumah nya masih aman," tambahnya.
Adapun terkait permintaan warga akan relokasi, Deni menyebut masih menunggu kajian dari BNPB.