SUKABUMIUPDATE.com - Kecamatan Cimanggu menjadi salah satu dari 39 wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan data dari Pemcam Cimanggu, tercatat enam desa di Kecamatan tersebut yang porak poranda karena diterjang bencana alam banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah pada Rabu 4 Desember 2024 lalu.
"Dampak banjir, longsor dan pergerakan tanah terjadi di enam desa yakni Desa Cimanggu, Boregah Indah, Sukamanah, Sukamaju, Sukajadi, dan Karangmekar. Terdampak 420 KK, 1.130 jiwa," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cimanggu, Taufik Soleh kepada sukabumiupdate.com, Senin (9/12/2024).
Taufik menyebut, banjir di Cimanggu diakibatkan meluapnya sungai Cibeureum dan Ciseureuh membuat enam rumah hanyut terbawa arus dan 32 rumah alami rusak ringan karena terendam di 5 Desa.
"Selain rumah warga, juga fasilitas umum seperti masjid mengalami rusak berat akibat bencana. Akses penghubung seperti jembatan mengalami rusak berat dan hanyut. 2 jembatan permanen di Desa Sukamaju, 6 jembatan gantung tersebar di Desa Sukamaju, Sukamanah, Karang Mekar, dan Cimanggu hanyut, dan jalan desa ada yang putus, retak dan tertutup longsor," ungkapnya.
Pasca bencana, lanjut Taufik, Forkopimcam dan pemdes, dibantu TNI-Polri, BPBD, Dinsos melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta Tagana dan relawan, melakukan penyaluran bantuan dan mendirikan Posko Bencana Alam di masing masing desa.
Baca Juga: 8 Tempat Ibadah Rusak: 9/12/2024 Update Dampak Bencana Sukabumi
Sementara itu TKSK Cimanggu, Bian Hafiki memastikan saat ini sudah mulai ada penyaluran bantuan dari Kemensos ke beberapa desa yang terdampak disertai pendirian Posko Bencana di Kecamatan Cimanggu, juga masing masing desa juga mendirikan Posko atau dapur umum.
Menurut Bian, dari 6 Desa yang terdampak bencana, hanya Desa Sukamaju yang terdapat pengungsian imbas pergerakan tanah.
"Di Desa Sukamaju tempat pengungsiannya di lapang Pasir Gede, Kampung Cikadaka. Pihak Forkopimcam dan Pemdes masih mendata, menyisir warga yang terdampak, untuk memastikan kebutuhannya," imbuhnya.
Bian juga menyebut kondisi kelistrikan dan jaringan internet di Cimanggu hingga saat ini belum pulih. "Internet belum normal masih lusles. Listrik sudah enam hari masih mati," tandasnya.