SUKABUMIUPDATE.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB dan Badan Penanggulangan Daerah atau BPBD, mendirikan 3 posko koordinasi dan bantuan untuk bencana Sukabumi Jawa Barat. Posko-posko ini juga siap menerima dan menyalurkan bantuan dari warga yang peduli serta ingin menolong para penyintas bencana alam pada 4 Desember 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena menyampaikan bahwa ada 3 posko yang bisa diakses warga maupun relawan terkait masa tanggap darurat bencana. Pertama di Pendopo Sukabumi yang berada di Warudoyong Kota Sukabumi; kedua Pendopo Palabuhanratu dan Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi di Cikembar.
Posko ini utamanya difungsikan sebagai tempat koordinasi semua elemen dalam penanganan bencana di Kabupaten Sukabumi. Termasuk tempat menerima dan menempatkan sementara bantuan dari berbagai pihak sebelum disalurkan ke lokasi bencana yang tersebar di banyak kecamatan dan desa di Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Bupati Ungkap Kendala Pelaporan Data Lokasi dan Warga Terdampak Bencana Sukabumi
"Untuk masyarakat yang ingin mengirimkan bantuan, bisa melalui tiga posko tersebut. Bantuan apapun akan diterima dan disalurkan untuk korban bencana," ujar Deden melalui sambungan telepon, Senin (9/12/2024).
BPBD juga menghimbau bagi warga yang ingin mengirim langsung bantuan ke lokasi bencana, agar berkoordinasi dengan petugas piket di ketiga posko tersebut. Hal ini penting untuk memastikan distribusi bantuan merata dan berjalan lancar.
"Bukan wajib lapor dan izin tapi koordinasi, supaya distribusinya tepat sasaran dan tidak menumpuk di satu titik. Koordinasi untuk mencari tahu lokasi mana yang masih minim dan bantuan dan membutuhkan banyak suplai makanan, minuman dan lainnya. Termasuk akses ke lokasi tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Laka Lantas Truk Logistik Saat Antarkan Bantuan Bencana di Sukabumi
BPBD Kabupaten Sukabumi juga sudah menyebar nomor hotline layanan whatsapp bagi warga yang membutuhkan informasi terkait bencana tersebut, yaitu di nomor 0822 4614 5371.
Lebih lanjut, ia menekankan pencatatan dan pemetaan wilayah penerima bantuan akan memudahkan penyaluran ke daerah yang membutuhkan. "Jadi kami bisa mencatat daerah mana saja yang sudah, sehingga tidak ada penumpukan di satu lokasi," pungkas Deden.