SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) mengabarkan kondisi terkini jalan yang terdampak bencana tanah longsor hingga pergerakan tanah di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.
Kepala Dinas BMPR Jabar Bambang Tirtoyuliono melaporkan, sebagian jalan provinsi yang tertutup material longsor sudah bisa dilewati kendaraan secara terbatas sejak Sabtu 7 Desember 2024.
Salah satunya ruas Jalan Cikembar-Jampangtengah-Kiaradua sudah bisa dilewati semua jenis kendaraan dengan sistem buka tutup di tiga titik, yakni Km 146+400, Km 139+050 dan Km 148+400.
Begitu juga ruas Jalan Waluran-Malereng-Palangpang-Puncak Darma-Cisaar dan Jalan nasional Kiaradua-Waluran, kedua ruas jalan tersebut sudah bisa dilewati. Sedangkan ruas jalan nasional Surade-Tegalbuleud-Sindangbarang terbatas untuk kendaraan kecil saja.
"Kemudian akses Jalan nasional ruas Cibadak-Cikidang-Palabuhanratu juga sudah bisa dilewati," kata Bambang dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com dari humas Jabar, Minggu (8/12/2024).
Baca Juga: Pasca Bencana, Dinas PU Sukabumi Mulai Tangani Jalan Penghubung Jampangkulon-Lengkong
Sementara jalan yang masih terbatas untuk dilewati karena masih dalam perbaikan akibat beton retak dan amblas yaitu ruas jalan Sukabumi (Baros)-Sagaranten di Kampung Cisayar, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung. "Alat Breaker sudah mulai membongkar beton yang retak," kata Bambang.
Kemudian akses menuju Geopark Ciletuh juga masih tak bisa dilalui kendaraan roda empat karena amblasnya salah satu titik badan jalan (gorong-gorong) di ruas jalan Cisaar-Simpang Loji dan ambuknya jembatan Cihaur di ruas jalan Simpang Loji-Puncak Darma.
"Saat ini untuk sementara di jembatan tersebut kendaraan motor bisa lewat dengan menggunakan jembatan bambu. Jembatan bailey dan bronjong dalam proses mobilisasi," ungkapnya.
Wilayah lainnya yakni ruas jalan Tegalbuleud-Sagaranten juga masih terputus karena Jembatan Cilengka amblas. "Jembatan bailey untuk lokasi tersebut juga dalam proses mobilisasi," kata Bambang.
"Ruas jalan nasional Waluran-Jampangkulon juga masih terputus karena jalan amblas, sementara ruas Bagbagan-Kiaradua sudah tembus untuk dilalui, tetapi masih ada potensi longsoran dan masih banyak sisa material tanah di badan jalan," imbuhnya.
Sebelumnya, Bambang menyebut perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di ruas jalan provinsi yang terdampak bencana ini ditargetkan selesai dalam waktu setengah bulan.
"Untuk perbaikan jalan yang terputus, kami targetkan satu setengah bulan," kata Bambang kepada awak media pada Kamis (5/12/2024).
Kondisi sejumlah titik jalan nasional yang terdampal bencana di Kabupaten Sukabumi juga sempat ditinjau oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti pada Sabtu 7 Desember 2024.
Dalam kesempatan tersebut Diana menegaskan pentingnya penanganan darurat untuk membuka akses logistik dan meminta masyarakat berhati-hati karena jalan licin.
“Saat ini sudah selesai dikerjakan pembersihan material longsor dan pohon tumbang serta penanganan darurat tanah longsor dengan ditutup terpal untuk menahan air. Sudah ada 37 titik sudah fungsional dari 44 titik tadi, sisanya belum fungsional karena karena akses belum terbuka,” kata Diana dikutip dari akun instagram @pupr_jalan_dkijabar.
Menurut Diana, mobilisasi alat berat telah dilakukan oleh Kementerian PU melalui BBPJN DKI Jakarta & Jawa Barat dengan mengerahkan 15 alat berat serta melibatkan 35 orang tenaga Padat Karya yang tersebar sepanjang 92 km. Dia menargetkan penanganan darurat kerusakan infrastruktur bisa selesai dalam 2 minggu.
Berdasarkan infografis dan informasi dari Dinas BMPR Jabar di atas, maka bagi pengguna jalan yang akan menuju Jampangkulon bisa melalui Jalan Provinsi ruas Cikembar-Jampangtengah-Kiaradua lalu masuk Jalan Nasional ruas Kiaradua-Waluran kemudian masuk jalan provinsi ruas Waluran-Malereng-Jalan Kabupaten ruas Malereng-Ciracap-Surade serta masuk kembali ke Jalan Provinsi ruas Surade dan Jalan Nasional ruas Surade-Jampangkulon.
Kemudian akses menuju Sagaranten bisa melalui Jalan Provinsi ruas Cikembar-Bojonglopang lalu masuk Jalan Alternatif ruas Bojonglopang-Cimerang dan masuk kembali ke ruas Jalan Provinsi Cimerang-Sagaranten.
Sedangkan berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar per Minggu (8/12/2024) pagi pukul 07.00 WIB, sebanyak sepuluh orang meninggal dunia dan dua warga masih dalam proses pencarian pasca bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi yang terjadi pada Rabu 4 Desember 2024 ini.
Jumlah wilayah terdampak bencana sebanyak 39 kecamatan dan 158 desa. Tanah longsor terjadi di 147 titik kejadian, banjir di 79 Titik kejadian, angin kencang di 25 titik kejadian, dan pergerakan tanah di 84 titik kejadian.
Berdasarkan data BPBD Jabar, korban terdampak bencana sebanyak 3.252 KK/5.184 jiwa, yang mengungsi sebanyak 892 KK/2.921 jiwa. Terdata juga, rumah rusak berat sebanyak 628 unit, sedang 360 unit, ringan 603 unit, dan terendam sebanyak 1.080 unit.