SUKABUMIUPDATE.com - Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, memberikan bantuan kepada warga Kampung Mariuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Cimandiri pada Rabu, 4 Desember 2024 lalu.
Dalam kunjungan pada Sabtu (7/12/2024), AKBP Samian menyerahkan bantuan berupa 50 paket sembako dan perlengkapan untuk anak-anak sekolah yang terdampak banjir, salah satunya kepada Ineu Damayanti (38 tahun), seorang ibu yang rela berenang demi menyelamatkan pakaian anaknya yang sedang menghadapi ujian sekolah.
"Ini di daerah sini termasuk daerah yang kemarin kena luapan sungai Cimandiri dimana disini ada ibu - ibu sampai berjuang menyelamatkan baju seragam sekolah anaknya," ujar Samian pada sukabumiupdate.com dilokasi.
Samian mengungkapkan bahwa pada saat kejadian rumah - rumah yang berada di kampung Mariuk ini terendam banjir setinggi 1,5 meter bahkan hingga 2 meter.
"Beberapa rumah juga terendam hingga atap, namun alhamdulillah air cepat surut. Kami turun langsung untuk membantu pemulihan, serta memberikan bantuan untuk meringankan beban mereka," terangnya.
Baca Juga: Cerita Alin Ungkap Momen Pilu Adiknya Tertimpa Longsor di Cisarakan Sukabumi
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya dari Polres Sukabumi akan turunkan personel untuk membantu pembersihan lingkungan. Hal itu dilakukan untuk meringankan beban masyarakat.
"Banjir mungkin menjadi musibah tahunan, namun kita bisa mengurangi dampaknya dengan menjaga kebersihan lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan dan pastikan pembangunan rumah sesuai ketentuan, karena kebiasaan buruk seperti itu bisa menyumbat saluran irigasi dan memperburuk kondisi saat hujan deras," tandasnya.
Sementara itu diberikan sebelumnya, Salah satunya Ineu Damayanti (38 tahun). Dia menceritakan perjuangannya menyelamatkan barang berharga saat banjir datang. Ia mengaku banjir kali ini menjadi pengalaman pertama yang membuat air masuk hingga ke dalam rumah.
"Biasanya kalau aliran sungai meluap, gak sampai masuk rumah, paling di halaman saja. Tapi kemarin air naik sampai 2 meter," ujarnya pada Kamis (5/12/2024).
Ineu bahkan harus berenang untuk menyelamatkan pakaian anaknya yang sedang menghadapi ujian sekolah. "Saya berenang dari rumah Pak Buyok ke rumah saya untuk selamatkan pakaian sekolah anak. Takut anak saya gak bisa sekolah, apalagi mau ulangan," katanya.
Baca Juga: Pakai Perahu, Bantuan Mulai Disalurkan ke Kampung Terisolir Di Tegalbuleud Sukabumi
Dia menjelaskan, banjir mulai masuk sekira pukul 08.00 WIB. Awalnya air hanya setinggi lutut, tetapi perlahan naik hingga mencapai dua meter. Semua barang di dalam rumah seperti alat elektronik, mesin cuci, dan kipas angin, rusak terendam.
"Yang bisa diselamatkan hanya baju anak sekolah. Peralatan rumah tangga lainnya rusak, termasuk kasur yang semua basah," tambah dia.