SUKABUMIUPDATE.com - Alin Elitian (24), kakak dari Aden Dafa (11), mengungkapkan peristiwa terjadinya longsor yang merenggut nyawa adiknya di Kampung Cisarakan, RT 22/09, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (4/12/2024) sekitar pukul 04.10 WIB, pagi hari.
Alin menceritakan, saat kejadian, Aden sedang tidur bersama ayahnya, Abas (46), di ruang tengah rumah mereka, sementara ibu mereka, Ida Sunarti (42), baru saja selesai salat Subuh. Lalu longsor terjadi dengan begitu cepat sehingga Aden dan Abas tidak sempat menyelamatkan diri.
"Waktu itu ibu Ida lagi salat subuh. Nah almarhum sama bapaknya lagi tidur di tengah rumah, nah itu tuh kejadian pas beres salat langsung kejadian cepet banget kayak persekian detik, gak ada susulan gak ada apapun, jadi langsung kayak gini," kata Alin kepada sukabumiupdate.com, dilokasi.
Alin, yang saat itu sedang bekerja di Bandung, segera pulang setelah mendengar kabar keluarganya tertimpa longsor.
Baca Juga: Tertimbun Longsor 4 Hari, Bocah 8 Tahun di Simpenan Sukabumi Berhasil Dievakuasi
Baca Juga: Wamensos Beri Trauma Healing Anak Korban Pergerakan Tanah Cikembar Sukabumi
Ia menjelaskan bahwa ibunya, Ida Sunarti, berhasil selamat dan langsung mencari bantuan dari tetangga. Pada saat itu, ayahnya Abas dan adiknya Aden Dafa tertimbun material bangunan rumah yang roboh akibat longsor.
"Karena tetangga kami cuma satu, ibu langsung mencari pertolongan. Warga sekitar juga membantu, dan setelah 15 menit, Abas berhasil diselamatkan. Baru sekitar 30 menit kemudian, Aden Dafa ditemukan dan dibawa," jelas Alin.
Alin menambahkan bahwa Aden Dafa sempat ditemukan dalam keadaan hidup dan langsung dibawa ke Puskesmas Simpenan. Namun, karena keterbatasan fasilitas, Aden dirujuk ke RSUD Palabuhanratu, di mana nyawanya tidak dapat diselamatkan.
"Sekitar jam 6 dibawa ke sana (Puskesmas), katanya pas di sana (Puskesmas) alatnya tidak memadai, dan langsung dibawa ke RSUD Palabuhanratu. Nah, udah di RSUD Palabuhanratu (nyawanya) udah gak ada, langsung dibawa lagi pulang. Pak Abas selamat, ibu Ida selamat, kan yang minta bantuan," ungkap Alin.
Alin mengenang adiknya tersebut (Aden Dafa) sebagai anak yang sangat religius dan berprestasi. Bahkan, kata Alin, Aden Dafa hafal tiga juz Al-Quran dan akan ikut lomba tahfiz Quran mewakili Kecamatan Simpenan pada minggu ketiga Desember 2024.
"Kata mamah, Aden Dafa di minggu ketiga ini seharusnya ikut lomba tahfiz lagi mewakili kecamatan. Tapi, musibah gak ada yang tahu, dia udah gak ada," kata Alin.
Menurutnya, pada saat musim hujan keluarganya kerap tidur di ruangan tengah, karena antisipasi terjadinya longsor 2017 silam, kejadian serupa yanh pernah terjadi, namun tak separah kejadian sekarang.
Baca Juga: Ayep Zaki-Bobby Kunjungi Lokasi Tanah Longsor di Subangjaya Kota Sukabumi
Baca Juga: Update Bencana Kabupaten Sukabumi: 143 Desa di 39 Kecamatan Terdampak, 8 Meninggal Dunia
"Iya tidur di tengah rumah, karena kan di sini udah mati lampu itu udah 2 hari 2 malam, sama hujan juga udah 2 hari 2 malam, nah waktu tahun lalu (2017) pernah kejadian kayak gini, cuma longsornya kecil. Jadi kalau hujan itu suka tidur di tengah rumah biar jaga-jaga saling melindungi ya, karena kan kalau kamar ada di belakang dekat tebing, takutnya longsor langsung ke kamar," terangnya.
"Tapi namanya juga musibah, langsung ke tengah rumah, jadi gak tahu langsung ke tengah rumah longsornya. Sekarang ibu Ida sama bapak Abas ada di pengungsian (rumah) saudara aja, di kerabat," tuturnya.