SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Pelakasana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena menyampaikan cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Selasa, 3 Desember 2024 telah mengakibatkan bencana di berbagai titik.
Kondisi cuaca buruk yang berlangsung terus-menerus selama beberapa hari ini meliputi hujan deras, angin kencang, dan pergerakan tanah, menyebabkan kerusakan besar hingga menimbulkan korban jiwa.
Dalam keterangannya, Deden menyebut kondisi wilayah terdampak hingga Sabtu (7/12/2024) pagi, bencana ini telah melanda 39 kecamatan dan 143 desa di Sukabumi. Total kejadian bencana yang tercatat meliputi:
* Tanah Longsor: 137 titik
* Banjir: 76 titik
* Angin Kencang: 21 titik
* Pergerakan Tanah: 83 titik
Baca Juga: Ayep Zaki-Bobby Kunjungi Lokasi Tanah Longsor di Subangjaya Kota Sukabumi
Bencana ini menyebabkan delapan orang meninggal dunia, yakni:
* Dappa (Desa Loji, Kecamatan Simpenan)
* Ade Wahyu (Desa Loji, Kecamatan Simpenan)
* Elma Ayunda (Desa Loji, Kecamatan Simpenan)
* Sahroni (Desa Loji, Kecamatan Simpenan)
* Dadang (Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas)
* Euis (Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud)
* Dua orang belum teridentifikasi (Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud).
Sebanyak 4.892 jiwa dari 3.153 kepala keluarga (KK) terdampak langsung, sementara 2.859 jiwa dari 890 KK mengungsi. Selain itu, 435 KK (742 jiwa) berada dalam kondisi terancam.
Hingga saat ini, empat orang masih dinyatakan hilang, yaitu Eros (Desa Rambay), Siti Hamidah (Desa Loji), Emah (Desa Karangjaya), dan Ojang (Desa Sirnasari).
Baca Juga: Ruas Jalan Ciguyang-Cisagu-Kalibunder Putus Akibat Pergeseran Tanah, Aktivitas Warga Lumpuh
Bencana ini juga menyebabkan kerusakan pada ribuan rumah dan fasilitas umum, termasuk:
* Rumah Rusak:
* Rusak Berat: 427 unit
* Rusak Sedang: 227 unit
* Rusak Ringan: 600 unit
* Rumah Terancam: 334 unit
* Rumah Terendam: 1.090 unit
* Fasilitas Lainnya:
* Jembatan: 29 unit
* Saluran air: 7 unit
* Tempat ibadah: 8 unit
* Sekolah: 13 unit
* Jalan: 54 titik
* Sawah/lahan: 46 hektar
Deden menyatakan, pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama BPBD, TNI, Polri, serta relawan sedang bekerja keras melakukan evakuasi, pencarian korban hilang, dan pemulihan sementara.
"Bantuan logistik, tempat pengungsian, dan posko darurat telah didirikan di beberapa lokasi strategis," pungkasnya.