Bencana Sukabumi Terparah dalam 1 Dekade Terakhir, Alih Fungsi Lahan Diduga Jadi Penyebab

Jumat 06 Desember 2024, 17:48 WIB
Proses pencarian korban tertimbun longsor di Kampung Gunung Baen, Rt 17/06, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Kamis (5/12/2024) | Foto ; Asep Awaludin

Proses pencarian korban tertimbun longsor di Kampung Gunung Baen, Rt 17/06, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Kamis (5/12/2024) | Foto ; Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Anne Hermadianne Adnan menyebut bencana alam di Kabupaten Sukabumi saat ini merupakan salah satu yang terparah dalam satu dekade atau 10 tahun terakhir.

Hal itu diungkapkan Anne pada saat meninjau langsung lokasi bencana pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Rt 01/06, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12/2024).

“Betul (terparah sejak 10 tahun kebelakang), kenapa? Karena sudah banyak alih fungsi lahan terutama,” ujar Anne kepada sukabumiupdate.com pada Jumat (6/12/2024).

“Kita kembali introspeksi diri apakah kita menjaga alam, apakah kita mengubah alam kita ini menjadi katakanlah kegiatan ekonomis yang justru mengubah alam tersebut,” tambah dia.

Baca Juga: Update Bencana di Kabupaten Sukabumi: Wilayah Terdampak Bertambah Jadi 38 Kecamatan

Menurutnya, hal itu merujuk banyaknya titik lokasi bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi yang didominasi oleh bencana angin kencang, banjir, tanah bergerak hingga longsor yang mengakibatkan putusnya sebagian akses jalan.

“Yang paling besar adalah angin kencang, kedua banjir dan longsor jadi ini katalog bencananya adalah hidrometeorologi,” kata dia.

Plh Kalak BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan saat diwawancarai di lokasi pergerakan tanah Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Jumat (6/12/2024). | Foto: SU/Asep AwaludinPlt Kalak BPBD Jabar, Anne Hermadianne Adnan saat diwawancarai di lokasi pergerakan tanah Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Jumat (6/12/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin

Hal itu mengakibatkan penyaluran logistik hingga distribusi data korban terdampak bencana terkendala mengingat masih banyak wilayah yang terisolir dan tidak dapat dijangkau kendaraan.

“Masih ada beberapa yang memang belum bisa diakses dan dari sisi komunikasi dan listrik ini masih banyak yang putus ini yang menjadi permasalahan ketika ada komunikasi listrik yang putus ini otomatis kita belum mendapatkan data yang sangat akurat,” ungkapnya.

Pihaknya kemudian mengimbau kepada warga masyarakat untuk terus memperhatikan peringatan dini BMKG mengingat cuaca ekstrem yang berpotensi masih terjadi.

“Pertama adalah perhatikan peringatan dini dari BMKG, mangga install aplikasi info BMKG terutama di daerah selatan Jawa Barat bagian selatan ini luar biasa subur tetapi di situ juga ancaman bencananya banyak banjir, longsor, cuaca ekstrem,” pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)