Warga Terdampak Bencana di Pabuaran Sukabumi: 36 Jam Padam Listrik, Terisolir dengan Akses Terbatas

Kamis 05 Desember 2024, 23:41 WIB
Rumah warga di Desa Cibadak, Sukabumi, terendam banjir hingga 2 meter. (Sumber Foto: Maya Santika)

Rumah warga di Desa Cibadak, Sukabumi, terendam banjir hingga 2 meter. (Sumber Foto: Maya Santika)

SUKABUMIUPDATE.com - Banjir besar dan longsor melanda Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, sejak Rabu pagi (4/12/2024). Hujan deras yang mengguyur tanpa henti selama tiga hari menjadi pemicu utama bencana ini. Puluhan rumah warga terendam air setinggi 120 cm hingga 2 meter, membuat ratusan orang terpaksa mengungsi.

Informasi yang dihimpun, banjir mulai merendam rumah warga pukul 06.00 WIB dan baru surut sekitar pukul 22.00 WIB. Selain itu, bencana ini juga disertai pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari 36 jam, dari Rabu pagi hingga Kamis (5/12/2024) malam pukul 20.26 WIB. Akibatnya, masyarakat kesulitan berkomunikasi karena sinyal telepon pun ikut terganggu selama mati listrik.

"Air naik sangat cepat, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Banyak peralatan rumah tangga yang hanyut terbawa arus," ujar Nursidah, salah seorang warga Kampung Sindanglengo kepada sukabumiupdate.com, Kamis (5/12/2024).

Ia berharap bantuan segera datang, baik dari pemerintah maupun relawan, untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti sembako, bahan bangunan, dan peralatan rumah tangga.

Baca Juga: Purabaya Terisolasi, Jalan Alternatif Satu-Satunya menuju Sukabumi Tertutup Banjir

Empat Kedusunan Terdampak Parah

Informasi dari pengkat desa setempat, banjir ini tidak hanya merendam rumah, tetapi juga lahan pertanian di empat kedusunan, yaitu:

  1. Cibadak: Rumah-rumah warga terendam air, sawah rusak parah.
  2. Citaritih: Banjir melanda area persawahan, meski rumah warga aman.
  3. Cisalada: Beberapa rumah amblas terbawa arus banjir.
  4. Cibungur dan Cibojong: Longsor menyebabkan kerusakan parah di wilayah ini.

Warga lainnya, Baehaki menambahkan, bahwa sawah yang baru saja ditanami padi juga terendam lumpur tebal, sehingga membutuhkan waktu lama untuk bisa dipulihkan. "Kami khawatir jika hujan kembali turun, bencana susulan akan terjadi. Kondisi ini benar-benar membuat kami kesulitan," katanya.

Krisis Air Bersih dan Minimnya Evakuasi

Pantauan sukabumiupdate.com, setelah banjir surut warga masih harus berjuang melawan lumpur tebal yang menutupi jalan dan permukiman. Krisis air bersih menjadi masalah utama karena sumber air warga tercemar oleh banjir. Tidak adanya fasilitas pengungsian seperti tenda darurat atau dapur umum memaksa warga mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga yang lebih aman.

Proses evakuasi warga pun berlangsung secara mandiri tanpa arahan dari pemerintah desa. Hanya seruan dari RT/RW yang membantu warga bergerak ke tempat yang lebih tinggi.

“Evakuasi hanya berdasarkan feeling masing-masing, tidak ada koordinasi yang jelas. Kami berharap pemerintah segera bertindak, jangan hanya meninjau lokasi tanpa memberikan solusi,” keluh Baehaki.

Baca Juga: Banjir di Sukabumi Bukan Cuma Dipicu Hujan, BMKG Singgung Faktor Lingkungan

Respons Pemerintah yang Terbatas

Sejumlah pihak seperti TNI AD, Polri, Basarnas, hingga helikopter pemerintah memang terlihat meninjau lokasi bencana. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada bantuan yang diterima warga, baik berupa logistik, bahan bangunan, maupun perlengkapan medis.

Warga berharap agar Dinas Sosial atau instansi terkait segera menyalurkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mendesak mereka. Selain itu, mereka juga meminta perhatian lebih terhadap lahan pertanian yang rusak agar bisa segera diperbaiki.

Cuaca Mulai Membaik, Warga Tetap Waspada

Meski hujan kini sudah reda, warga Desa Cibadak tetap dihantui kekhawatiran akan bencana susulan. Luapan sungai yang sebelumnya menjadi penyebab banjir besar dikhawatirkan kembali terjadi jika curah hujan tinggi datang lagi.

Bencana ini tidak hanya menjadi ujian bagi warga, tetapi juga menguji kesiapan pemerintah dalam menangani kondisi darurat. Solidaritas antarwarga terlihat jelas, tetapi mereka tak bisa berjuang sendiri. Bantuan dari pihak luar sangat dibutuhkan untuk memulihkan keadaan pascabencana ini.

Warga berharap adanya koordinasi yang lebih baik di masa depan, baik dalam proses evakuasi maupun distribusi bantuan. 

Banjir dan longsor di Desa Cibadak menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di wilayah rawan seperti Kecamatan Pabuaran. Semoga bantuan segera tiba, dan warga yang terdampak dapat kembali pulih seperti sediakala.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:02 WIB

Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Peristiwa kakak tewas di tangan adik, bikin geger kampung Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi
TKP pembacokan di kampung sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 13:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-24 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)