SUKABUMIUPDATE.com - Banjir besar dan longsor melanda Desa Cibadak, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, sejak Rabu pagi (4/12/2024). Hujan deras yang mengguyur tanpa henti selama tiga hari menjadi pemicu utama bencana ini. Puluhan rumah warga terendam air setinggi 120 cm hingga 2 meter, membuat ratusan orang terpaksa mengungsi.
Informasi yang dihimpun, banjir mulai merendam rumah warga pukul 06.00 WIB dan baru surut sekitar pukul 22.00 WIB. Selain itu, bencana ini juga disertai pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari 36 jam, dari Rabu pagi hingga Kamis (5/12/2024) malam pukul 20.26 WIB. Akibatnya, masyarakat kesulitan berkomunikasi karena sinyal telepon pun ikut terganggu selama mati listrik.
"Air naik sangat cepat, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Banyak peralatan rumah tangga yang hanyut terbawa arus," ujar Nursidah, salah seorang warga Kampung Sindanglengo kepada sukabumiupdate.com, Kamis (5/12/2024).
Ia berharap bantuan segera datang, baik dari pemerintah maupun relawan, untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti sembako, bahan bangunan, dan peralatan rumah tangga.
Baca Juga: Purabaya Terisolasi, Jalan Alternatif Satu-Satunya menuju Sukabumi Tertutup Banjir
Empat Kedusunan Terdampak Parah
Informasi dari pengkat desa setempat, banjir ini tidak hanya merendam rumah, tetapi juga lahan pertanian di empat kedusunan, yaitu:
- Cibadak: Rumah-rumah warga terendam air, sawah rusak parah.
- Citaritih: Banjir melanda area persawahan, meski rumah warga aman.
- Cisalada: Beberapa rumah amblas terbawa arus banjir.
- Cibungur dan Cibojong: Longsor menyebabkan kerusakan parah di wilayah ini.
Warga lainnya, Baehaki menambahkan, bahwa sawah yang baru saja ditanami padi juga terendam lumpur tebal, sehingga membutuhkan waktu lama untuk bisa dipulihkan. "Kami khawatir jika hujan kembali turun, bencana susulan akan terjadi. Kondisi ini benar-benar membuat kami kesulitan," katanya.
Krisis Air Bersih dan Minimnya Evakuasi
Pantauan sukabumiupdate.com, setelah banjir surut warga masih harus berjuang melawan lumpur tebal yang menutupi jalan dan permukiman. Krisis air bersih menjadi masalah utama karena sumber air warga tercemar oleh banjir. Tidak adanya fasilitas pengungsian seperti tenda darurat atau dapur umum memaksa warga mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga yang lebih aman.
Proses evakuasi warga pun berlangsung secara mandiri tanpa arahan dari pemerintah desa. Hanya seruan dari RT/RW yang membantu warga bergerak ke tempat yang lebih tinggi.
“Evakuasi hanya berdasarkan feeling masing-masing, tidak ada koordinasi yang jelas. Kami berharap pemerintah segera bertindak, jangan hanya meninjau lokasi tanpa memberikan solusi,” keluh Baehaki.
Baca Juga: Banjir di Sukabumi Bukan Cuma Dipicu Hujan, BMKG Singgung Faktor Lingkungan
Respons Pemerintah yang Terbatas
Sejumlah pihak seperti TNI AD, Polri, Basarnas, hingga helikopter pemerintah memang terlihat meninjau lokasi bencana. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada bantuan yang diterima warga, baik berupa logistik, bahan bangunan, maupun perlengkapan medis.
Warga berharap agar Dinas Sosial atau instansi terkait segera menyalurkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mendesak mereka. Selain itu, mereka juga meminta perhatian lebih terhadap lahan pertanian yang rusak agar bisa segera diperbaiki.
Cuaca Mulai Membaik, Warga Tetap Waspada
Meski hujan kini sudah reda, warga Desa Cibadak tetap dihantui kekhawatiran akan bencana susulan. Luapan sungai yang sebelumnya menjadi penyebab banjir besar dikhawatirkan kembali terjadi jika curah hujan tinggi datang lagi.
Bencana ini tidak hanya menjadi ujian bagi warga, tetapi juga menguji kesiapan pemerintah dalam menangani kondisi darurat. Solidaritas antarwarga terlihat jelas, tetapi mereka tak bisa berjuang sendiri. Bantuan dari pihak luar sangat dibutuhkan untuk memulihkan keadaan pascabencana ini.
Warga berharap adanya koordinasi yang lebih baik di masa depan, baik dalam proses evakuasi maupun distribusi bantuan.
Banjir dan longsor di Desa Cibadak menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di wilayah rawan seperti Kecamatan Pabuaran. Semoga bantuan segera tiba, dan warga yang terdampak dapat kembali pulih seperti sediakala.