SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan datang ke Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat 6 Desember 2024.
Gibran akan mengunjungi wilayah terdampak bencana pergerakan tanah di Kecamatan Cikembar.
"Iya, besok dipastikan pak Wapres akan datang sekitar jam 08.00 WIB, nanti yang akan dikunjungi yaitu di daerah Cikembar, ada dua desa. (Lokasi) pergerakan tanah dua-duanya," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman kepada sukabumiupdate.com, Kamis (5/12/2024).
Menurut Ade, Wapres dijadwalkan ke lokasi pengungsian bencana pergerakan tanah di wilayah tersebut untuk memberikan bantuan dari pemerintah pusat.
"Dan selain itu juga ada yang dari DPR, kita arahkan mereka (Anggota DPR) ke Kecamatan Nyalindung. Mereka sampaikan bahwa ini juga butuh ada bantuan dari pemerintah," tandasnya.
Baca Juga: Detik-detik Pergerakan Tanah di Cikembar Sukabumi, Warga Dengar Gemuruh Hingga Retakan
Seperti diketahui, lokasi bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi ini juga sempat ditinjau Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin pada Kamis (5/12/2024) pagi.
Menurut Bey, proses relokasi warga yang terkena dampak pergerakan tanah ini menunggu kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Kami tentu mengutamakan keselamatan warga, jadi warga tetap di tempat pengungsi, kami akan meminta PVMBG untuk menilai lokasi ini apakah memang sudah tidak layak dihuni, kalaupun sudah tidak layak harus direlokasi. Relokasi ada beberapa alternatif tadi, kami akan berusaha ke PTPN untuk relokasi ini," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Desa Sukamaju, Diran Bahari, mengungkapkan bahwa 30 rumah terdampak, 10 rumah di antaranya mengalami kerusakan berat akibat bencana ini.
Seiring retakan terus terjadi, kerusakan rumah terus bertambah.
"Sekarang terdampak ada 2 RW, RW 6 dan RW 5, ada 30 rumah yang terdampak dan 10 rumah mengalami kerusakan berat," tuturnya.
Diran menyebutkan bahwa jumlah warga yang terdampak terus bertambah. Hingga saat ini, ada 318 jiwa dan 112 kepala keluarga (KK) yang terimbas oleh pergerakan tanah tersebut.
Untuk sementara, warga yang terdampak diungsikan ke kantor Desa Sukamaju dan SDN Tegalpanjang 2.