SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan tanah yang melanda Kampung Cihonje Rt 01/06, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi masih terjadi. Warga dihantui suara gemuruh dan suara retakan tanah.
Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi pada Rabu (4/12/2024) sekira pukul 15:00 Wib. Retakan nampak terlihat di sepanjang jalan, sebagian rumah warga ambruk, hewan ternak dan harta benda milik warga masih tertahan di lokasi bencana.
Egis Gunawan (35 tahun), salah seorang warga terdampak bencana menceritakan awal mula pergerakan tanah itu terjadi hingga mengakibatkan seluruh warga kampungnya harus mengungsi.
“Waktu kejadian itu saya tadinya denger dari warga katanya rumah pada retak, tapi posisi retakannya belum gede si masih kecil, sudah dua hari itu kan hujan terus, saya lihat rumah tetangga makin gede retaknya,” ujar Egis.
Baca Juga: Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cikembar Sukabumi Tunggu Kajian PVMBG
Sejak saat itu, kata Egis, Senin (2/12/2024) warga selalu dihantui suara gemuruh dan suara retakan tanah pada malam hari menjelang pagi.
“Ada suara gemuruh itu dari malem sampe pagi, terus ada suara kaya patah gitu belerak-beletak gitu suara retakan lah kedengeran, tiap malem warga sebelum ngungsi itu emang was-was karena kan ada suara gemuruh, takutnya mendadak ada geser gede gitu,” ungkap dia.
Ditengah rasa waswas yang menghantui warga kampung, Egis bersama warga lainnya terpaksa siaga dan melakukan ronda malam hingga pagi pada Rabu (4/12/2024) sekira pukul 07:00 Wib beberapa rumah mulai ambruk.
“Udah kelihatan gitu kan kita semuanya warga ngeronda jaga sampe pagi soalnya pergerakan tanah itu terus terjadi membesar, jam setengah 5 subuh itu belum gede paling ada 30 centimeter, pas pagi jam 7 itu langsung ada rumah warga yang mulai ambruk,” sebut dia.
“Sebelum mengungsi, kondisi warga ya was-was aja semuanya siaga, sebelumnya kan warga itu berkumpul semua satu Rt di musola, ternyata masjid itu juga terdampak, abis itu langsung aja inisiatif ngungsi ke yang lebih aman ke kantor Desa,” sambung dia.
Di tengah bencana alam itu, Egis hanya mampu berharap agar semua warga terdampak diberikan ketabahan, kesabaran dan diberikan keselamatan.
“Ya sekarang mah mudah-mudahan warga dikasih ketabahan, kesabaran dan keselamatan yang bener-bener. Jika harus relokasi? Kalau harus pindah kampung ya sekarang mah masih mikir-mikir dulu yah karena kalau untuk pindah rumah itu butuh proses yang bener-bener, sedangkan kerja juga di sini jadi dari nol lagi,” pungkasnya.