SUKABUMIUPDATE.com - Fakta banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi akibat curah hujanyang tinggi mendapat sorotan tersendiri dari Deputi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto. Ia mengungkapkan bahwa banjir bandang di Sukabumi, terjadi bukan hanya karena curah hujan tinggi. Melainkan ada pemicu lainnya.
"Nah, bencana di Sukabumi itu sebenarnya tidak murni satu dari curah hujan, namun itu adalah salah satu faktor saja pemicunya. Kalau seandainya mungkin Sukabumi tidak berlereng, kemudian juga penampungannya cukup baik, infrastruktur airnya cukup baik, mungkin tidak seperti itu," ujar Guswanto, seperti dikutip dari metrotvnews.com, Kamis, 5 Desember 2024.
Guswanto menjelaskan bahwa banjir bandang di Sukabumi terjadi memang karena kombinasi, antara hujan lebat serta berbagai pemicu lingkungan lainnya. Guswanto pun mengungkap bahwa hujan yang terjadi di Sukabumi saat terjadi banjir bandang pun masih hujan lebat, belum ekstrem.
"Nah kombinasi dari keadaan lingkungan ditambah dengan kombinasi curah hujan yang begitu lebat dalam waktu singkat. Itu yang menyebabkan kombinasi,” ujarnya.
Baca Juga: Bantu Korban, Anggota DPRD Sendi Maulana Tinjau Longsor di Gegerbitung Sukabumi
Sebelumnya BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan tinggi dan banjir di sejumlah daerah khususnya di Jawa Barat pada bulan November-Desember 2024.
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina Lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen.
Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi Cold Surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kedua fenomena ini memiliki potensi untuk meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, meskipun skala dan dampaknya masih memerlukan pemantauan lebih lanjut. BMKG terus memantau kondisi ini secara cermat dan menyampaikan informasi terkini untuk mendukung langkah antisipatif serta mengurangi risiko di lapangan.
Sementara itu, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto menerangkan, dalam sepekan ke depan, sejumlah fenomena atmosfer diprediksi akan memengaruhi pola cuaca di Indonesia, meningkatkan potensi hujan lebat, terutama karena beberapa wilayah tengah memasuki masa puncak musim hujan.
Seiring dengan periode puncak musim hujan, lanjut Guswanto, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi memiliki risiko lebih besar terhadap curah hujan yang tinggi, yang dapat menyebabkan banjir, genangan air, atau tanah longsor di daerah rawan.
Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah, potensi hujan lebat yang terjadi pada daerah-daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang saat ini sedang aktif, karena potensi banjir lahar hujan yang dapat ditimbulkan.
Baca Juga: Siaga 24 Jam, PLN UID Jawa Barat Pulihkan 719 Gardu Distribusi Listrik Terdampak Banjir
Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi dan Potensi Banjir
Untuk periode awal Desember 2024, beberapa wilayah terutama di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur diprediksi memiliki potensi curah hujan tinggi kategori Awas. Sejumlah kecamatan terutama di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan diprediksi memiliki potensi banjir dengan kategori Tinggi.
Sedangkan untuk bulanan Desember 2024, sejumlah wilayah terutama di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan diprediksi memiliki potensi banjir kategori Tinggi.
Prakiraan Wilayah Potensi Banjir Kategori Tinggi Kabupaten Sukabumi
Berlaku Dasarian I Desember (Tanggal 1-10 Desember) 2024
Kecamatan Caringin
Kecamatan Cibitung
Kecamatan Ciemas
Kecamatan Cikakak
Kecamatan Cikidang
Kecamatan Cisolok
Kecamatan Kabandungan
Kecamatan Pelabuhanratu
Kecamatan Simpenan
Kecamatan Sukabumi
Kecamatan Sukaraja
Kecamatan Surade
Kecamatan Tegal Buleud
Berlaku untuk Bulan Desember 2024
Kecamatan Cibitung
Kecamatan Ciemas
Kecamatan Cikakak
Kecamatan Cisolok
Kecamatan Pabuaran
Kecamatan Sagaranten
Kecamatan Simpenan
Kecamatan Surade
Kecamatan Tegal Buleud
Klasifikasi Peringatan Curah Hujan Tinggi dan Potensi Banjir terbagi dalam status Waspada, Siaga dan Awas.