SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi resmi menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama sepekan sejak Rabu (4/12/2024).
Penetapan status ini dilakukan akibat banjir, longsor, hingga tanah bergerak yang terjadi di Kabupaten Sukabumi menyebabkan ratusan warga terdampak.
"Hari ini, status tanggap darurat bencana telah ditetapkan selama tujuh hari," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Rabu malam.
Sebagai langkah lanjut, Pemkab Sukabumi telah menetapkan posko utama di Pendopo Palabuhanratu, dan akan segera mendirikan posko-posko di lapangan.
"Pertama kita sudah menetapkan posko utama itu di Pendopo Palabuhanratu. Tetapi tadi kita bicarakan, harus ada posko-posko di lapangan," ujar Ade.
Baca Juga: Data Sementara: Daftar 15 Titik Bencana di Kota Sukabumi, Didominasi Longsor
Dari data BPBD hingga pukul 18:00 WIB, Ade menyebut bencana yang terjadi akibat curah hujan tinggi selama dua hari ini menyebabkan 33 kejadian bencana yang tersebar di 22 kecamatan. Meliputi 13 tanah longsor, 9 banjir, 7 angin kencang, dan 4 pergerakan tanah.
Adapun Jumlah jiwa terdampak adalah 103 kepala keluarga (KK) dan 243 jiwa, dengan di antaranya, 46 KK dan 93 jiwa mengungsi akibat pergeseran tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar.
Bencana juga menyebabkan kerusakan rumah, dengan 1 rumah rusak berat di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, 3 rumah rusak sedang, dan 36 rumah rusak ringan. Selain itu, 10 rumah terendam banjir, dengan 8 di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, 1 di Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, dan 1 di Desa Cilangkap, Kecamatan Lengkong.
"Banjir di Pelabuhanratu sudah mulai surut, dan saya telah berkomunikasi dengan camat setempat. Di lokasi terparah, ada pasien yang dibantu oleh jajaran Polres Sukabumi untuk dibawa ke rumah sakit," ungkap Ade.
Ade juga menyampaikan bahwa beberapa wilayah, terutama di Kecamatan Sagaranten dan Pabuaran, masih sulit dijangkau karena akses jalan terputus. "Kami masih lost contact dengan daerah-daerah tersebut, namun kami telah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk wilayah timur, tengah, dan barat," ujarnya.
Untuk wilayah timur, jalan terputus di Kecamatan Nyalindung, sementara untuk wilayah barat menuju Pelabuhanratu, meski ada longsor, jalur tersebut sudah dapat dilalui.
Ia kemudian memberikan arahan ke jajarannya terkait antisipasi dan penanganan dampak bencana, dirinya mengintruksikan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah terutama BPBD agar mengerahkan semua potensi yang dimiliki untuk melakukan penanganan.
"Tetap waspada terhadap kemungkinan bencana yang mungkin bisa terjadi, disamping melakukan Langkah langkah pertolongan terhadap korban bencana, utamakan keselamatan jiwa dan proses penyaluran logistik bagi korban," tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan menjelaskan bahwa Dinas Sosial Provinsi Jabar akan memberikan bantuan. Sedangkan dari kemensos RI melalui sentra phala martha akan memberikan bantuan berupa selimut, kasur dan bahan makanan siap saji. Termasuk tenda juga akan disiagakan menunggu titik titik yang memerlukan tenda.
"Kami akan terus melakukan pendataan korban bencana untuk mengetahui secara pasti kebutuhan para pengungsi. Data Pengungsi masih terus kami olah seperti ibu hamil. Balita, bayi dan pengungsi lanjut usia sehingga pemenuhan kebutuhan pengungsi sesuai dengan kondisi," kata Wawan.