SUKABUMIUPDATE.com - Bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Cihonje, Rt 01/06, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi sejak Senin (2/12/2024). Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi setelah rumah mereka alami kerusakan.
Pantauan langsung sukabumiupdate.com di lokasi pada Rabu (4/12/2024) sekira pukul 15.00 WIB, pemukiman warga di Kampung Cihonje itu nampak kosong tak berpenghuni, retakan terlihat di sepanjang jalan hingga beberapa rumah warga nampak ambruk.
Wawan, Ketua Rt setempat, menceritakan detik-detik terjadinya retakan kecil di beberapa rumah warga hingga kini nampak retakan semakin memanjang dengan kelebaran satu meter.
“Jam setengah 4 sore (Senin 2/12/2024), ada warga yang ngasi tahu katanya pintu rumah nggak bisa ditutup, saya lihat ternyata emang udah miring pintunya, terus saya juga lihat-lihat ke teras masjid ternyata sudah ada retakan juga 2 centimeter turun keramiknya,” ujar Wawan.
Wawan menyebut jika retakan itu terus terjadi dengan rentang waktu yang cukup cepat. Di beberapa rumah warga nampak retakan mulai membesar.
“Abis gitu saya terus ke warga lainnya juga lihat-lihat ternyata banyak retakan tambah besar jadi ada kurang lebih tiga centimeter itu jam 5 sore, terus waktu jam 7 malam teras masjid udah retak sampe 10 centimeter, kondisi hujan waktu itu, pokoknya sampe jam 3 subuh itu retakan udah sampe 30 centimeter,” ungkap dia.
Baca Juga: Pray For Sukabumi Trending di Media Sosial, Banjir dan Longsor Dimana-mana
Melihat retakan yang kian membesar, bersama warga lainnya, Wawan mengajak seluruh warga untuk mengungsi ke masjid dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Udah gitu warga langsung disuruh ngungsi ke masjid pertamanya, cuman lihat kondisinya makin parah, warga dipindahkan ke kantor Desa (mengungsi),” kata dia.
Menurut Wawan, warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di ke-Rtannya itu mencapai 40 KK dengan jumlah jiwa mencapai 127 orang, semuanya terpaksa mengungsi sementara hingga lokasi dinilai aman dari potensi bencana pergerakan tanah susulan.
“Warga tadi pagi mulai ngungsi ke Kantor Desa itu jam setengah 7 pagi. Jadi sekarang udah kosong semua nggak ada yang di rumah, semuanya udah di Kantor Desa,” pungkasnya.