SUKABUMIUPDATE.com - Tagar #PrayForSukabumi ramai diperbincangkan di media sosial X (Dulu Twitter) setelah sejumlah wilayah di Sukabumi, Jawa Barat, dilanda bencana banjir dan tanah longsor pada Rabu (4/12/2024).
Curah hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir menjadi indikasi penyebab utama bencana tersebut, yang mengakibatkan kerugian material dan gangguan aktivitas masyarakat.
Hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur wilayah Sukabumi, Jawa Barat, sejak Selasa, 3 Desember 2024. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah titik di kawasan tersebut terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Curah hujan yang terus meningkat selama beberapa hari terakhir memicu meluapnya sungai-sungai dan mengakibatkan pergeseran tanah di area rawan longsor.
Beberapa lokasi terdampak melaporkan jalan amblas, rumah tertimbun longsor, akses jalan yang tertutup longsor, hingga banjir dan jembatan yang terputus.
Di sejumlah tempat, warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Seperti yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan yang terdiri dari basarnas dan kepolisian mengevakuasi 24 warga yang menjadi korban banjir di Kampung Rangcabungur, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Bencana Alam yang Melanda Sukabumi
Hujan deras yang melanda Sukabumi sejak dua hari terakhir telah memicu berbagai bencana alam di sejumlah titik, mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan pemukiman warga.
Salah satu insiden terjadi di Nyalindung, di mana jalan utama amblas sehingga memutus jalur Sukabumi-Sagaranten. Jalur strategis ini kini tidak dapat dilewati, menghambat mobilitas warga dan distribusi logistik.
Di Bantargadung, jalan Sukabumi-Palabuhanratu tertutup longsor, mempersulit akses menuju ibu kota kabupaten. Sementara itu, banjir besar melanda Sagaranten, menyeret sejumlah mobil dan merendam pemukiman warga di Curugluhur, menimbulkan kerugian yang signifikan.
Palabuhanratu, ibu kota Kabupaten Sukabumi, juga dikepung banjir, memperparah situasi di tengah keterbatasan infrastruktur yang ada. Selain itu, Jembatan Lalay di Bantarkalong ambruk diterjang arus deras Sungai Cimandiri, memutus akses penting di kawasan tersebut.
Akses menuju Geopark Ciletuh melalui Loji juga terputus setelah jalan di kawasan tersebut amblas dan sebuah jembatan hancur. Hal ini semakin menyulitkan pengunjung dan warga di sekitar Geopark untuk beraktivitas.
Bencana longsor juga terjadi di Gunung Baen, Karangjaya, Gegerbitung. Material longsor menimbun empat rumah, memaksa warga untuk segera dievakuasi ke tempat aman. Di tempat lain, Sungai Cimandiri meluap, menyebabkan banjir yang merendam sekitar 500 rumah di wilayah Cidadap.
Kondisi yang terjadi di Sukabumi ini mendapat perhatian luas dari warganet. Selain tagar trending, banyak netizen yang berbagi informasi, hingga doa.
Foto-foto dan video situasi terkini di lokasi bencana turut dibagikan, memperlihatkan betapa parahnya dampak dari banjir dan longsor di Sukabumi Jawa Barat.
Hingga saat ini Rabu (4/12/2024) pukul 19.00 WIB, hastag Sukabumi masih trending di media sosial X. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana di daerah rawan seperti Sukabumi.