Jembatan Lalay Sukabumi Putus, Warga Harus Memutar Sejauh 10 Kilometer untuk Beraktivitas

Rabu 04 Desember 2024, 17:08 WIB
Jembatan lalay putus disapu amukan sungai Cimandiri, Rabu (4/12/2024) (Sumber : istimewa)

Jembatan lalay putus disapu amukan sungai Cimandiri, Rabu (4/12/2024) (Sumber : istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Putusnya Jembatan Lalay di Kampung Cigadog, Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi menjadi masalah bagi warga setempat. Jembatan gantung sepanjang 50 meter dengan lebar sekitar 3 meter itu merupakan akses utama yang digunakan warga tiga desa untuk lalu lintas kendaraan roda dua, roda empat, serta pejalan kaki.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menjelaskan bahwa jembatan tersebut terputus akibat ambruk disapu luapan sungai Cimandiri pada Rabu (4/12/2024), sekira pukul 11.40 WIB. Akibat peristiwa tersebut, warga saat ini harus memutar sejauh 10 kilometer untuk beraktivitas.

Menurut Deden, jembatan yang ambruk adalah jembatan yang lama. Sedangkan jembatan baru yang berada di sampingnya masih dalam pembangunan sehingga tak terdampak bencana.

"Itu sebetulnya memang akses utama dan pemerintah daerah sudah membangun jembatan baru di sampingnya. Tapi karena kondisi bencana, seluruh akses dari desa itu sekarang harus memutar ke Simpenan-Palabuhanratu dengan jarak kurang lebih 10 kilometer," ujar Deden kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Akses Utama Warga 3 Desa, Jembatan Lalay Bantarkalong Sukabumi Ambruk Disapu Sungai Cimandiri

Deden menyebutkan bahwa proses pembangunan jembatan baru yang berada di samping Jembatan Lalay sedang berlangsung dan saat ini sudah mencapai tahap tengah. "Kemarin ada tinjauan, dan diperkirakan kurang lebih dua bulan lagi bisa selesai. Kalau bisa lebih cepat, tentu itu lebih baik," katanya.

Selain itu, BPBD dan Forkopimcam Kecamatan Warungkiara sedang melakukan pendataan terkait dampak kumulatif dari kejadian ini, termasuk kerusakan fasilitas umum lain yang dianggap mendesak. "Hari ini adalah proses pendataan. Mudah-mudahan dari sisi kedaruratannya, Kecamatan bersama Forkopimcam bisa mengantisipasi agar setidaknya lalu lintas orang bisa berjalan," jelasnya.

Deden berharap adanya sinergi dari berbagai pihak, baik pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat, untuk membantu percepatan penanganan dan pembangunan jembatan tersebut. "Mudah-mudahan ini dapat dibantu oleh semua pihak," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi05 Desember 2024, 11:38 WIB

Warga Sukabumi Berbenah Pasca-Banjir, Cerita Ibu Berenang Selamatkan Pakaian Sekolah Anak

Ineu harus berenang untuk menyelamatkan pakaian sekolah anaknya.
Situasi warga Kampung Mariuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, membersihkan rumah mereka pada Kamis (5/12/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Entertainment05 Desember 2024, 11:30 WIB

Jessica Iskandar Belum Stabil Pasca Melahirkan Anak Ketiga, Vincent Verhaag Minta Doa

Artis Jessica Iskandar telah melahirkan anak ketiganya yang berjenis kelamin pada Senin, 2 November 2024. Momen tersebut dibagikan oleh ia dan sang suami, Vincent Verhaag lewat instagram.
Jessica Iskandar Belum Stabil Pasca Melahirkan Anak Ketiga, Vincent Verhaag Minta Doa (Sumber : Instagram/@inijedar)
Sukabumi05 Desember 2024, 11:27 WIB

Diduga Terseret Banjir, Mayat Pria Tersangkut Pohon di Sungai Cimandiri Sukabumi

Cecep menjelaskan proses evakuasi mayat melibatkan tim gabungan.
Proses evakuasi mayat di bantaran Sungai Cimandiri, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Kamis (5/12/2024). | Foto: Istimewa
Life05 Desember 2024, 11:16 WIB

6 Mitos dan Fakta Seputar Musim Hujan

Musim hujan sering kali membawa perubahan suasana dan cuaca yang membuat banyak orang berpikir ulang tentang beberapa hal yang berhubungan dengan hujan. Tak jarang, muncul berbagai mitos yang berkembang di masyarakat.
Ilustrasi Bermain Hujan dibawah Payung (Sumber : Freepik/@prostooleh)
Sukabumi05 Desember 2024, 11:15 WIB

19 Rumah Hanyut Disapu Banjir di Cibitung Sukabumi, Total Terdampak 164 Unit Bangunan

Hingga 10.00 WIB, air naik hingga menyentuh Jembatan Cikaso penghubung Cibitung dan Tegalbuleud. Akses jalan nasional sempat tidak bisa dilewati kendaraan, luapan air juga menyebabkan rumah warga hanyut.
Dampak banjir luapan dua sungai di Cibitung Kabupaten Sukabumi (Sumber: istimewa)
Musik05 Desember 2024, 11:00 WIB

Bernadya Raih Album Terbaik Terbaik, Berikut Daftar Pemenang AMI Awards 2024

Ajang penghargaan bergengsi Tanah Air, Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards 2024 telah sukses digelar pada Rabu, 4 Desember 2024 di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan.
Bernadya Raih Album Terbaik Terbaik, Berikut Daftar Pemenang AMI Awards 2024 (Sumber : Instagram/@bernadyaribka)
Sukabumi05 Desember 2024, 10:48 WIB

Warga yang Hilang Masih Dicari, Data Dampak Longsor dan Banjir di Pabuaran Sukabumi

"Dilaporkan ada warga Desa Sirnasari, laki laki yang diduga tertimbun longsoran, hingga saat ini belum ditemukan, dan sedang dalam pencarian" jelas Camat Pabuaran.
Salah satu lokasi longsor di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi (Sumber: istimewa)
Sukabumi05 Desember 2024, 10:28 WIB

787 Warga Purabaya Sukabumi Mengungsi di 2 Lokasi, Diterjang Banjir dan Pergerakan Tanah

P2BK Purabaya Yanto Prayitno menuturkan curah hujan yang mengguyur di wilayah Purabaya, dengan intensitas sedang dan deras durasi yang cukup lama, mengakibatkan terjadinya longsor, banjir dan pergerakan tanah.
Ratusan warga Kecamatan Purabaya Kabupaten Sukabumi mengungsi akibat banjir dan pergerakan tanah (Sumber: istimewa)
Sukabumi05 Desember 2024, 10:14 WIB

Ratusan Warga Mengungsi, 19 Rumah Rusak: Dampak Banjir Palabuhanratu Sukabumi

Peristiwa tersebut terjadi diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (3/12/2024) hingga Rabu (4/12/2024), sehingga menyebabkan dua sungai di Palabuhanratu, yaitu Sungai Cipalabuan, Sungai Cangehgar, dan Sungai Cigangsa meluap.
Dampak bencana banjir bandang di Palabuhanratu Sukabumi (Sumber: istimewa)
Sukabumi05 Desember 2024, 10:05 WIB

Kondisi Terkini Longsor di Nagrak Sukabumi, Sempat Tutup Jalan Kabupaten

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, menyebabkan akses jalan terganggu.
ongsor yang membawa rumpun bambu menutup akses jalan kabupaten menuju Desa Darmareja, tepatnya di Kampung Kebon Kerep RT 1/5, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (4/12/2024) (Sumber: istimewa)