SUKABUMIUPDATE.com - Banjir besar akibat luapan Sungai Cimandiri terjadi di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (4/12/2024). Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, ketinggian air mencapai 1 hingga 1,5 meter, merendam ratusan rumah dan memaksa warga mengungsi.
Gin Gin Ginajar, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Simpenan, menyebut banjir meluas ke beberapa kampung seperti Mariuk, Cinyocok, Bagbagan, Rancarenghas, Cihurang, Selakopi, dan Kebon Kopi. "Laporan sementara, sekitar 500 rumah terdampak (terendam) banjir. Di Kampung Mariuk, sekitar 20 rumah dengan 32 kepala keluarga terendam," kata dia.
Gin Gin mengatakan kondisi di lapangan memprihatinkan. Warga berjuang menyelamatkan barang-barang di tengah derasnya arus dan tingginya genangan air. Sebelumnya evakuasi dilakukan mandiri oleh masyarakat, namun kini dibantu tim SAR gabungan.
"Masyarakat melakukan evakuasi sendiri, dibantu beberapa relawan yang sudah ada di lapangan. Meski begitu, upaya evakuasi masih menemui kendala, terutama karena derasnya arus dan tingginya genangan air," ujar dia.
Baca Juga: PLN Pulihkan 1.258 Gardu Terdampak Banjir di Sukabumi, Himbau Warga Waspada Bahaya Listrik
Menurut Gin Gin, banjir disebabkan oleh luapan Sungai Cimandiri yang tidak mampu menampung debit air setelah hujan deras mengguyur selama dua hari berturut-turut. "Ini banjir terbesar yang kami alami di wilayah ini dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
Gin Gin menyebut ketinggian air 1 sampai 1,5 meter adalah berdasarkan pantauan di lokasi. Beberapa warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat yang lebih aman. "Untuk yang saya lihat, karena di sini kan dekat Sungai Cimandiri, saya kira itu karena luapan Sungai Cimandiri, karena hujan tidak reda selama dua hari ini," ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, Basarnas, dan relawan, terus berupaya mendata jumlah kerugian serta kebutuhan mendesak warga terdampak. Banyak dari mereka yang terpaksa mengungsi demi keselamatan.
"Kami terus memantau situasi dan membantu warga. Namun kami sangat membutuhkan tambahan bantuan, baik logistik maupun personel, untuk mempercepat evakuasi dan penanganan," kata Gin Gin.