SUKABUMIUPDATE.com - Nyalindung menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terdampak cuaca ekstrem hujan deras selama beberapa hari berturut-turut. Puncaknya pada Rabu (4/12/2024), tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di sejumlah titik, salah satunya ruas jalan provinsi sehingga melumpuhkan akses lalu lintas.
Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto Supono mengatakan pergerakan tanah tidak hanya di Kampung Cikawung. "Ada beberapa lokasi yang terdampak yakni Kampung Cisayar, Desa Mekarsari, dan jalan utama Kampung Cibodas. Semuanya amblas, tidak memungkinkan dilalui kendaraan roda empat maupun dua," kata dia kepada sukabumiupdate.com.
Titik pergerakan tanah di Kampung Cikawung mendapat perhatian khusus karena merupakan jalan provinsi Nyalindung-Sagaranten. Petugas langsung melakukan perbaikan awal dengan meratakan satu jalur yaitu dari arah Sukabumi (Nyalindung) menuju Sagaranten sehingga dapat dilintasi kendaraan. Namun untuk arah sebaliknya masih ditutup.
Baca Juga: Penampakan Jalan Amblas di Nyalindung, Rute Sukabumi-Sagaranten Dialihkan
“Sementara ini kendaraan dialihkan ke arah Bojonglopang-Purabaya. Bagi kendaraan yang terlanjurke sini, diarahkan ke wilayah Takokak (Cianjur Selatan)," ujar Joko.
Bencana hidrometeorologi ini juga berdampak pada permukiman warga, terutama di Kampung Cisayar. Joko menjelaskan bahwa pergerakan tanah mengancam banyak rumah. “Di Kampung Cisayar ada pergerakan tanah yang menyebabkan dua rumah ambruk dan lima belas rumah lainnya terancam. Meski demikian, tidak ada korban jiwa,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi, warga diminta segera mengungsi dari area yang berpotensi bahaya. “Warga yang rumahnya terdampak akan diarahkan untuk mengungsi. Saat ini tanah masih terus bergerak sehingga potensi bahaya tetap ada,” tambah Joko.
Penutupan jalan di beberapa titik juga masih diberlakukan hingga situasi memungkinkan. “Masih ditutup, karena masih ada beberapa titik yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat,” kata Asep, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum.
Menurut Asep, pihaknya bersama instansi terkait terus berkoordinasi untuk menangani bencana ini. “Untuk sementara merupakan tindakan awal dulu ya sambil menunggu instruksi dari pimpinan untuk tindak lanjut ke depannya,” ujarnya.
Warga yang terdampak masih berada dalam kondisi panik, namun upaya penanganan terus dioptimalkan. Bantuan logistik dan dukungan psikologis bagi korban yang mengungsi akan segera disalurkan. Di sisi lain, petugas berupaya memperbaiki akses jalan agar mobilitas kembali normal, terutama di jalur vital penghubung antarwilayah.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat di sekitar lokasi rawan untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat hujan yang diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Reporter: Turangga Anom