SUKABUMIUPDATE.com - Ipan Sopiandi (41 tahun), warga Kampung Cisarua RT 25/ 08 Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, menderita asam urat kronis dan terpaksa harus berdiam diri di rumah. Tangannya tidak bisa digerakan dan banyak benjolan berukuran besar disetiap persendian seperti jari tangan, kaki, tumit dan siku.
Ayah dari dua anak itu menderita asam urat kronis sejak empat tahun lalu, awalnya muncul bentolan kecil disejumlah persendian dan tidak kunjung mengempes, membuat dirinya harus konsultasi dan berobat ke Puskesmas Jampangtengah menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Sudah empat tahun, awalnya bengkak-bengkak, beli obat di Apotek langsung begini, beli obat dari dokter pak Ucek, Puskesmas. Pas beli obat itu langsung konsumsi, tidak bengkak, langsung kecil begini benjol-benjol jadi ga sakit, bengkaknya ga ada, cuma keluarnya jadi begini benjol-benjol. Pertama kempes dulu, lalu muncul kembali benjol-benjol, "kata Ipan kepada sukabumiupdate.com, Senin 2/12/2024.
Ipan mengaku, sejak menderita sakit asam urat ia hanya berdiam diri dirumah miliknya bersama istri dan dua anak laki-lakinya yang masih kecil. Rumah semi permanen dengan ukuran 7 x 5 meter itu berdinding asbes dan beralas lantai semen.
Baca Juga: 5 Tahun Berteman Rantai Besi, Ekspresi ODGJ di Jampangtengah Sukabumi Menuju Marzoeki Mahdi
Meski sudah berobat dan operasi di RS Syamsudin, SH, namun penyakit dideritanya, tidak kunjung sembuh. "Yah, ga bisa kalau sekarang ma, tangan saja ga. Ya (hasilnya) begini, ke Bunut di operasi, ini sudah di operasi jadi begini. Operasi baru satu kali tangan doang. Hasilnya begini, tidak bisa gerak. Ini benjolnya ga ada, tangan ga bisa gerak dua-duanya," jelasnya.
Bahkan, pasca tindakan operasi sekitar enam bulan lalu dibagian tangan, Ipan menyebutkan semua jari kedua tangannya tidak bisa digerakan. "Iya, (sebelum di operasi), benjol-benjolnya dua gede bisa gerak, pegang itu. Setelah operasi jadi begini tidak bisa pegang apa-apa. Sudah enam bulan ada di Operasi. Aktivitas terhambat, sekarang yang Aktivitas ya istri. Saya juga tidak bisa kerja tani tidak ada lagi kerjaan lain," keluhnya.
Ipan berharap, ingin memiliki alat bantu kesehatan seperti kursi roda atau tongkat besi, guna menopang beban tubuhnya dari penyakit yang derita untuk membantu aktivitasnya. "Harapan pingin kursi roda bisa, atau tongkat besi juga bisa," harapnya.
Akibat penyakit yang dideritanya, kini, sang istri, Imas Susitoh (40 tahun), yang menggantikan peranan Ipan Sopiandi untuk mencari nafkah di kebun, yang terkadang harus membawa serta anaknya karena masih berusia 4 tahun.
Sekretaris Desa Cijulang, Indra Rusdiana, membenarkan kondisi warganya yang sudah lama menderita penyakit benjolan. "Kami pihak Pemdes sudah berupaya memfasilitasi saat berobat ke RS Syamsudin Sukabumi menggunakan kendaraan ambulan desa sebanyak dua kali," kata Indra.
Kata Indra, terkait dengan kursi roda, memang pihaknya belum sempat mengajukan, karena pasien ini bukan disabilitas. Namun kalau keinginannya seperti itu, kami akan segera kordinasi dengan Forkopimcam, dan akan berupaya untuk mengusulkannya ke dinas terkait.
"Untuk BPJS gratis dia dapat, begitu juga dengan BPNT - PKH dia sebagai penerima manfaat," imbuhnya.