SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Curugkembar dan Desa Bojongtugu, gotong royong perbaiki jalan rusak di ruas Cimanggu - Sindangraja, Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Perbaikan dilakukan di salah satu spot jalan rusak yang rawan kecelakaan, yaitu tanjakan Kalimorot Kampung Pamoyanan, Desa Bojongtugu, Kecamatan Curugkembar.
Inisiatif warga patut diacungi jempol, perbaikan dengan swadaya, bahu-membahu karena jalan tersebut sudah sulit dilewati. Jalan tanjakan Kalimorot rusak berat akibat pergerakan tanah 3 minggu yang lalu.
Bak proyek pemerintah, kegiatan gotong royong warga ini dikemas layak menggunakan anggaran negara. Warga memasang papan informasi di lokasi perbaikan, lengkap dengan detail pekerjaan, lokasi, sumber dana, hingga masa pelaksanaan.
"Warga masyarakat peduli sesama, Budayakeun Gotong Royong untuk umum," tulisan terpampang untuk pengingat semangat kebersamaan yang ingin ditebar.
Baca Juga: Korban TPPO Myanmar: Dari 11 Baru 8 Warga Sukabumi yang Dipulangkan
"Pekerjaan: Perbaikan tanjakan Kalimorot yang terkena longsor akibat hujan terus", demikian bunyi salah satu tulisan pada papan informasi tersebut. Sementara itu, pada bagian nilai kontrak, warga dengan kreatif menuliskan "Donatur saridona (seikhlasnya)", dan masa pelaksanaan pun tertera "kumaha aya bahan jeung kumaha salsena" (tergantung ketersediaan bahan dan ada waktunya).
Kordinator Lapangan (Korlap) Latif Permana atau akrab disapa Mang Boy (35 tahun) mengungkapkan jalan kabupaten tersebut anjlok, karena pergerakan tanah, akibat hujan dengan intensitas tinggi, tiga minggu yang lalu. "Panjang terdampak sekitar 25 meter, lebar 3 meter, dan tinggi amblas 1 meter, sehingga rawan untuk dilintasi," ungkap Latif
Baca Juga: Pesan Abuya Mukhtar ke Asep Japar-Andreas: Titip Sukabumi!
Menurut Latif pengerjaan perbaikan jalan telah berlangsung selama 3 hari. Warga bergotong royong melakukan pengecoran jalan yang anjlok. Yang lebih menarik, setiap donasi yang terkumpul dicatat dan diunggah di media sosial.
Melalui unggahan di media sosial, terlihat bahwa warga menyumbangkan uang mulai dari Rp. 5.000 hingga Rp. 50.000. "Dalam pengelolaan dana ini, kami kedepankan transparansi, memberikan kepercayaan kepada warga yang ikut menyumbang, bahwa proyek swadaya ini dikelola dengan serius dan akuntabel," jelasnya.
Baca Juga: Truk Bermuatan Kayu Tabrak Enam Warung di Simpenan Sukabumi
"Ini sebagai motivasi bagi warga yang lainnya. Bagaimana semangat gotong royong dapat dihidupkan kembali dengan cara yang kreatif dan inovatif, melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan mengelola proyek dengan transparan," imbuhnya.