Jejak Ibu Soed di Sukabumi: Pendidikan, Musik, dan Lagu Tanah Airku yang Melegenda

Sabtu 23 November 2024, 23:21 WIB
Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net

Potret Ibu Soed. | Foto: aktualid.net

SUKABUMIUPDATE.com - Ibu Soed adalah seorang pemusik, guru musik, pencipta lagu anak-anak, penyiar radio, dramawan, dan seniman batik Indonesia. Lagu-lagu yang diciptakannya sangat terkenal di kalangan pendidikan Taman Kanak-Kanak. Menariknya, wanita bernama lengkap Saridjah Niung ini lahir di Kota Sukabumi pada 26 Maret 1908.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan orang tua Ibu Soed berasal dari Bugis, Sulawesi Selatan, yang merantau sebagai pengusaha kapal nelayan di Jakarta. Ayahnya bernama H Mohamad Niung dan ibunya Saini. Selain usaha kapal nelayan, Mohamad Niung juga membuka usaha kerajinan tangan dari kayu, rotan, dan tempurung kelapa.

"Ayahnya berbadan tegap dan memiliki hubungan baik dengan orang-orang Belanda. Salah satu kenalannya adalah seorang jaksa tinggi (Vice President Hooggerechtshof) Kota Batavia, Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer. Kramer tertarik dengan sikap Niung yang tegas namun sopan sehingga dia menawarkannya untuk bekerja sebagai pengawal pribadi. Niung akhirnya menerima tawaran tersebut karena boleh membawa keluarganya yang saat itu sudah memiliki 11 anak," kata Irman kepada sukabumiupdate.com pada 20 November 2024.

Kramer yang merupakan Indo-Belanda karena ibunya seorang bangsawan Pakualaman, memiliki kegemaran musik dan melukis di sela pekerjaannya. Pada 1903, Kramer pensiun dan pindah ke kota berhawa sejuk yaitu Sukabumi. Istrinya telah meninggal dua tahun sebelumnya sehingga dia hanya tinggal bersama tiga anak perempuannya. Tidak lupa, Mohamad Niung dan keluarganya juga diajak dan tinggal di sekitar Bunut Sukabumi, tidak jauh dari kolam renang Prana saat ini. Rumah Kramer dan Mohamad Niung bersebelahan sehingga hubungan mereka sangat dekat.

Baca Juga: Ada Gereja Sidang Kristus, Tim Cagar Budaya Uji Tiga Objek Bersejarah di Kota Sukabumi

Dari ke-11 anak Mohamad Niung, ada beberapa yang meninggal sewaktu kecil. Istrinya lalu melahirkan dua anak, yaitu kakak Ibu Soed yang kemudian hari menikah dengan dokter Hamami dan tinggal di Jalan Gunung parang. Selanjutnya Ibu Soed. Alhasil, total anak Mohamad Niung menjadi 13 orang, terdiri dari tujuh perempuan dan enam laki-laki.

Melihat banyaknya anak yang harus diurus, Kramer berniat mengasuh putri bungsu Mohamad Niung dan mengangkatnya sebagai anak sehingga tinggal dalam keseharian bersama ketiga anak perempuannya. Namun pada malam tetap pulang dan tidur dengan orang tua kandungnya. Kramer melihat bakat seni Saridjah yang menyukai bunga-bungaan dan lingkungan yang indah.

Awalnya Saridjah atau Ibu Soed diberi ilmu rohani dengan bacaan kitab Injil. Pemberian kitab ini tidak dimaksudkan untuk mengkristenkan Saridjah karena Kramer hanya mengajarkan kebaikan-kebaikan yang ada di Injil. Terkait kepercayaan, Kramer menghormati Saridjah dan keluarganya yang menganut Islam dengan taat. Begitu pun soal budaya, Kramer malah meminta Saridjah untuk berpakaian tradisional seperti kebaya.

Kramer yang juga memiliki anak laki-laki yang sudah dewasa, selalu melindungi Saridjah yang sempat diperlakukan kurang menyenangkan oleh kedua anaknya yang terbiasa dalam pergaulan Eropa. Saat berlibur ke Sukabumi, mereka tidak mau makan satu meja dengan Saridjah karena menganggap kelas rendah.

Kramer yang juga menyukai musik dan melukis, sering memperdengarkan musik-musik klasik dan semi-klasik. Melihat Saridjah yang juga menyukai musik tersebut, Kramer membelikannya sebuah biola dan mengajarkan cara memainkannya. Pada usia lima tahun, Saridjah sudah pandai bermain biola dan cukup langka untuk anak usianya di Sukabumi.

"Kota Sukabumi mengalami modernisasi pasca-terbentuknya Gemeente, banyak bermunculan bangunan dan resor baru, termasuk kolam renang di belakang rumahnya (Prana) sehingga Sukabumi dikenal sebagai tempat peristirahatan. Selain itu, ada sekolah-sekolah nasional seperti sekolah polisi. Pada 1912, Saridjah dimasukkan ke Hollandsch Inlandsche School (HIS) oleh Kramer. HIS merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak keturunan bumiputra di Hindia-Belanda agar dapat menempuh pendidikan di sekolah dasar kelas satu yakni sekolah yang juga digunakan oleh anak-anak keturunan Belanda," ujar Irman yang merupakan penulis buku Soekaboemi the Untold Story.

Di antara teman-teman Saridjah, ada yang orang Belanda dan bumiputra. Saridjah sendiri telah lancar berbahasa Belanda sejak kecil sehingga di sekolahnya cukup menonjol. Sayangnya, dia tidak menyukai pelajaran berhitung dan memiliki kesulitan. Tetapi hal ini tertutupi oleh nilainya yang sangat baik dalam hal seni, terutama seni musik. Guru berhitungnya bernama Muchlis juga sering membantu.

Hingga tujuh tahun di HIS Sukabumi, lanjut Irman, Saridjah terus naik kelas dengan nilai lumayan. Dia baik dalam seni sehingga menjadi langganan untuk tampil dalam perayaan-perayaan sekolah. Anak-anak lain pun menyukainya dan sering main ke rumahnya di Jalan Bunut, kemudian mereka berenang di kolam renang Prana atau di sungai kecil di sekitarnya.

"Saat itu air di Kota Sukabumi sangat jernih. Selesai berenang, biasanya mereka makan-makan di rumah Saridjah. Saridjah juga sering main ke rumah teman-temannya, baik untuk belajar maupun acara khusus seperti Jaareg (ulang tahun)," katanya.

Lokasi sekolahnya disebutkan oleh Ibu Soed adalah di Cikalang (Cipelang). Sekolah yang kemudian hari menjadi SD Benteng 1. Dugaan awal, sekolah tersebut berada di wilayah Kebonjati, namun ternyata dibantah oleh pernyataan Ibu Soed bahwa sekolahnya cukup jauh dan harus menggunakan delman untuk pulang dan pergi. Fakta terkait SD Benteng ini juga sempat terungkap oleh salah seorang guru yang pernah melihat buku siswa Stamboek yang mencantumkan Saridjah (Ibu Soed) sebagai murid di sana.

Pada usia 12 tahun, Saridjah lulus dari HIS, lalu melanjutkan sekolahnya ke Hollandsch Kweekschool (HKS) di Bandung. Perawakannya yang kecil sedikit mengkhawatirkan Kramer dan orang tuanya ketika melepas dia ke Bandung. Namun sikap Saridjah yang kuat akhirnya menenangkan mereka.

Setelah menamatkan di HKS Bandung, Ibu Soed menjadi guru musik di HIS Petojo, HIS Jalan Kartini, dan HIS Arjuna, yang masih menggunakan bahasa Belanda (mulai 1925 hingga 1941). Dia prihatin melihat anak-anak Indonesia yang tampak kurang gembira saat itu. Hal ini membuatnya berpikir untuk menyenangkan mereka dengan bernyanyi lagu ceria.

"Terdorong rasa patriotisnya, Saridjah ingin mengajar mereka untuk menyanyi dalam Bahasa Indonesia. Dari sinilah dia mulai menciptakan lagu-lagu yang bersifat ceria dan patriotik untuk anak-anak Indonesia. Bulan November 1925 Saridjah dipersunting Raden Bintang Soedibjo sehingga dia dikenal sebagai Ibu Soed," kata Irman.

Sebagai pemusik yang mahir memainkan biola, Ibu Soed turut mengiringi lagu Indonesia Raya bersama W.R. Supratman saat lagu itu pertama kali dikumandangkan dalam acara Sumpah Pemuda di Gedung Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928. Lagu-lagu patriotik yang diciptakannya diilhami peristiwa yang terjadi dalam acara bersejarah tersebut.

Selain Ibu Soed, ada Abu Hanifah yang hadir dalam peristiwa Sumpah pemuda itu. Abu Hanifah nantinya menjadi direktur Rumah Sakit Lidwina (Bunut) pada masa perjuangan dan turut berjuang sebagai ketua Laskar Hisbullah Sukabumi. Dari situ muncul lagu-lagu perjuangan yang diciptakan Ibu Soed, salah satunya adalah Tanah Airku yang muncul dari perasaan mendalam terhadap kehidupan bangsa ini. Lagu tersebut seolah jeritan hati nurani Ibu Soed untuk membangkitkan kecintaan terhadap bangsa dan negara. Lagu Tanah Airku kemudian menjadi legenda dan sering dinyanyikan suporter Timnas Indonesia ketika selesai pertandingan sepak bola.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 Februari 2025, 13:02 WIB

Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Peristiwa kakak tewas di tangan adik, bikin geger kampung Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi
TKP pembacokan di kampung sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 13:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-24 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)
Life22 Februari 2025, 11:15 WIB

5 Tips Ampuh Agar Puasa Kamu Lancar Tanpa Lemas dan Lapar

Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, termasuk lapar dan haus. Namun, bagi sebagian orang, puasa bisa membuat tubuh terasa lemas dan lapar, terutama saat beraktivitas di tengah hari.
Ilustrasi Lemas dan Lapar Saat Menjalankan Ibadah Puasa (Sumber : Freepik/@onlyyouqj)
Produk22 Februari 2025, 11:06 WIB

BUKA Tegaskan Posisi Hukum dalam Sidang PKPU, Harapkan Putusan dari Majelis Hakim

BUKA atau Bukalapak tetap tegaskan posisi hukum dalam persidangan PKPU, dan meminta Hakim lanjutkan sidang dan menunggu putusan.
BUKA atau Bukalapak tetap tegaskan posisi hukum dalam persidangan PKPU, dan meminta Hakim lanjutkan sidang dan menunggu putusan. (Sumber : Istimewa.).
Bola22 Februari 2025, 11:00 WIB

Prediksi Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persita Tangerang akan bertemu dengan Borneo FC pada laga pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena.
Prediksi Persita vs Borneo FC di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Jawa Barat22 Februari 2025, 10:02 WIB

Sekretaris Komisi V DPRD Jabar Ucapkan Selamat atas Pelantikan KDM-Erwan sebagai Gubernur-Wagub 2025-2030

Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.
Sekretaris Komisi V DPRD Jawa Barat Muhammad Jaenudin (Sumber: dok sukabumiupdate)
Film22 Februari 2025, 10:00 WIB

15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan

Tentu film-film baru Indonesia yang hadir di bulan Februari 2025 ini mengusung berbagai macam genre romantis, drama, melodrama, misteri, komedi, hingga horor. Cocok banget untuk menjadi rekomendasi hiburan saat libur akhir pekan
15 Rekomendasi Film Terbaru Indonesia di Bioskop, Cocok Buat Hiburan Akhir Pekan (Sumber : Istimewa)
Sukabumi22 Februari 2025, 09:47 WIB

Kematian Samson Sang Preman Kampung, Polres Sukabumi Amankan Bambu Runcing Berlumuran Darah

Preman kampung Cihurang ini ditemukan tak bernyawa tak jauh dari rumahnya Jumat, 21 Februari 2025 petang, berlumuran darah dengan tubuh penuh luka.
Garis polisi di lokasi terbunuhnya Samson, sang preman kampung Cihaur Cidadap Simpenan Sukabumi (Sumber: su/ilyas)