SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Sukabumi mengadakan pelatihan barista kopi sebagai bagian dari penguatan literasi masyarakat berbasis inklusi sosial.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 20-21 November 2024 di Kantor Diarpus, Jalan Raya Cigayung Komplek GOR Cisaat ini menghadirkan suasana belajar yang berbeda, memadukan teori dan praktik tentang dunia kopi.
Subkoordinator Pembudayaan Gemar Membaca Diarpus Kabupaten Sukabumi, Dedi Mulyadi, memaparkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Perpustakaan saat ini bukan sekadar tempat membaca buku. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007, perpustakaan adalah wahana pembelajaran sepanjang hayat,” katanya saat dihubungi sukabumiupdate.com, Kamis (21/11/2024).
Ia menjelaskan, pembelajaran tidak hanya terbatas pada buku, tetapi bisa melalui video, internet, atau bahkan langsung dari orang yang ahli. “Melalui pelatihan ini, kami ingin menjadikan perpustakaan sebagai tempat pembelajaran yang lebih luas, termasuk pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Diarpus Ajak Forum TBM Bersinergi & Kolaborasi Dalam Tingkatkan Minat Baca di Sukabumi
Menurutnya pelatihan kopi barista dipilih dengan pertimbangan bahwa industri kopi, khususnya profesi barista, sedang berkembang pesat, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di wilayah seperti Jampang Surade. Selain itu, kegiatan ini membawa masyarakat Sukabumi mengenali kembali sejarahnya sebagai penghasil kopi terbesar pada masa kolonial.
“Secara historis, Sukabumi dulunya adalah kebun kopi besar. Dengan melihat tren saat ini, kami sepakat untuk mengadakan pelatihan ini,” jelasnya.
Materi yang disampaikan selama pelatihan mencakup teori dan praktik. Ia menuturkan peserta diajarkan sejarah dan jenis kopi, standar kompetensi seorang barista, hingga aspek hospitality.
Dalam sesi praktik, sambung Dedi, peserta belajar mencium aroma kopi, mengevaluasi rasa, menyajikan berbagai jenis minuman kopi seperti espresso, latte, hingga latte art. Tak lupa, narasumber juga membekali mereka dengan pengetahuan pengemasan produk dan perhitungan keuntungan usaha kopi.
Sebanyak 20 peserta berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sukabumi, seperti Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cicantayan, Caringin, Sukaraja, Nyalindung, Cidolog dan Ciracap. Mereka datang dari beragam latar belakang mahasiswa, pelaku usaha kecil, ibu rumah tangga, hingga lulusan sekolah yang belum bekerja.
“Harapan kami, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang dapat meningkatkan kompetensi mereka. Bagi yang belum bekerja, semoga ini membuka peluang untuk berkarier sebagai barista. Bagi yang sudah punya usaha, semoga ini membantu memperluas jangkauan usaha mereka,” tandasnya. (ADV)