SUKABUMIUPDATE.com - Sepekan terakhir, sejumlah berita yang diterbitkan redaksi sukabumiupdate.com, menarik perhatian pembaca. Berita tentang ramp check truk di tol bocimi pasca kecelakaan maut di tol padalarang KM 92 arah Jakarta menjadi artikel yang paling banyak dibaca netizen sepanjang pekan ini.
Tim gabungan Satlantas Polres Sukabumi dan Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi melakukan ramp check mendadak kendaraan di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, tepatnya di Pintu Keluar Tol Bocimi di Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Rabu 13 November 2024 sekira pukul 09.30 WIB. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan standar keselamatan kendaraan yang melintas di jalur tersebut, terutama kendaraan berat.
Pemeriksaan ini dilakukan pasca kecelakaan maut di tol cipularang KM 92 arah Jakarta. Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Fiekry Adi Perdana mengungkapkan pemeriksaan berbagai aspek keselamatan, termasuk muatan berlebih, kondisi ban, dan standar teknis lainnya sesuai aturan yang berlaku. Hasilnya, tim menemukan sejumlah kendaraan yang tidak memenuhi spesifikasi keselamatan.
Baca Juga: Ramp Check Mendadak, 17 Kendaraan di Pintu Tol Bocimi Parungkuda Sukabumi Ditilang
"Ada sekitar 17 kendaraan yang melanggar, dan kami lakukan penindakan berupa tilang," ujar Fiekry.
Buaya Sungai Cimandiri, Bikin Warga Palabuhanratu Khawatir
Berita kemunculan buaya penghuni aliran sungai cimandiri di kawasan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi juga mendapatkan banyak atensi dari pembaca sukabumiupdate.com.
Dua ekor, warna hitam dan kuning sering berjemur di pinggir sungai tepian kampung Benteng, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, pada Rabu 13 November 2024.
Keberadaan buaya yang berwarna hitam dan kuning ini menimbulkan kekhawatiran warga, karena lokasinya tak jauh dari pemukiman. "Dulu pas kemarau gak pernah kelihatan, sekarang muncul lagi, ada dua ekor, satu hitam dan satunya agak kuning," kata Jaelani warga setempat.
Baca Juga: Hitam dan Kuning, Warga Jayanti Berharap Buaya Sungai Cimandiri Sukabumi Dievakuasi
Jaelani menjelaskan kedua buaya itu juga sering terlihat di area bekas tambang pasir di Kampung Caringin. Meskipun tidak pernah mengganggu, Jaelani dan warga lainnya mulai khawatir jika nanti buaya-buaya ini semakin besar dan dapat mengganggu.
"Selama ini gak ganggu, tapi kalau makin besar, mungkin bisa jadi bahaya, khawatir naik (ke pemukiman) dan menyerang. Namanya juga binatang buas," ucap Jaelani.
4 Menit Mencekam, Angin Kencang Rusak Pemukiman Warga.
Dari daftar artikel terpopuler, kejadian puluhan rumah di RT 4 RW 2 Selaawi Ciandam,Kelurahan Cibeureum Hilir Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi dilaporkan rusak disapu angin kencang, Selasa 12 November 2024 juga banyak dibaca netizen.
Warga menyebut angin kencang itu berputar-putar selama kurang lebih 4 menit, menerjang pemukiman dan bangunan lain di lokasi tersebut. Muhamad Dani warga setempat menyebut angin kencang terjadi selama kurang lebih 4 menit.
“Sekitar jam 3 sorean lah. Awalnya mendung hitam banget, tiba-tiba angin kencang berputar-putar, nggak lama baru turun hujan,” ucap Dani.
Baca Juga: 4 Menit Mencekam, Warga Cibeureum Hilir Kota Sukabumi: Puluhan Rumah Rusak Disapu Angin Kencang
Pemuda 25 tahun ini sedang menjaga warung saat kawasan tersebut disapu angin kencang. Ia bersama keluarga dan warga lain terus berdoa saat angin kencang menyapu pemukiman.
“Di sepanjang jalan Parahita Nugraha itu kurang lebih ada 10 an rumah yang rusak. Atapnya ada yang jebol. Genting berjatuhan. Belum lagi yang di dalam dalam gang. masih di data RT RW,” bebernya.