SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka mengingat perjalanan dan sejarah Surade yang segera menginjak usia ke 266 tahun, warga Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi kembali akan melaksanakan kegiatan Mieling Surade.
Panitia pelaksana Mieling Surade 266 tahun, Kang Baban mengatakan, event yang kedua kali ini mengambil tema Nampi Asih Ku Balilih dan digelar selama tiga hari yakni dari tanggal 3 hingga 5 Desember 2024.
"Dalam catatan sejarah, berdirinya Surade, tidak lepas dari Eyang Santri Dalem yang memiliki nama asli Raden Suranangga dan merupakan putra dari Raden Arya Adipati Jagabaya," kata Kang Baban kepada sukabumiupdate.com, Jumat (15/11/2024).
Ia menjelaskan, peristiwa berdirinya Surade terjadi pada hari Selasa 5 Desember 1758 M. Itu berdasarkan surat yang ditulis Raden Suranangga untuk ayahnya Raden Jayabaya yang dititipkan kepada Raden Jarauman dan Raden Sokawidana, sebagaimana yang tercantum dalam buku Hideung simpanan Ki Saja di Kampung Cileutik Gunungsungging.
"Makanya kegiatan mieling (mengingat) akan dilaksanakan 3-5 Desember, menginjak usia pada 266 tahun," ungkapnya.
Baca Juga: Unik! 18 Fakta Surade Sukabumi Eyang Santri Dalem Hingga Megalodon
Menurut Kang Baban, berbagai acara digelar dalam Mieling Surade tahun ini seperti haul Eyang Dalem Santri, upacara adat, pawai kebhinekaan (dongdang), gelar kesenian dan rembug budaya, Surade pangajen, peresmian Masjid Al Jalil, pesta rakyat, gelar karya dan workshop IKM, pelayanan masyarakat atau bakti sosial hingga fashion show.
"Tema Mieling Surade adalah Nampi Asih Ku Balilih. Narima kanyah nu ikhlas tos teu aya basa tumarima iwal ti juuh cimata. Ketika diberi kebaikan yang tulus, tak ada kata untuk membalasnya kecuali derai air mata. Rasa terimakasih yang tak terhingga kepada maha pencipta Allah SWT dan para leluhur," jelas Kang Baban.
Ia menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk edukasi kepada warga dan pelajar terkait sejarah Surade. "Agar mereka tetap mengingat sejarah berdirinya Surade," jelasnya.
Dan kegiatan Mieling Surade ini ia pastikan bakal melibatkan masyarakat Kecamatan Surade dari berbagai elemen, baik petani, nelayan, pengrajin, guru, pelajar, intansi, Ormas, OKP hingga komunitas.
"Pokoknya semua warga Kecamatan Surade. Ini gratis. Dan diwajibkan datang untuk warga Surade," tandasnya.