SUKABUMIUPDATE.com - 5 korban selamat dalam peristiwa longsor di Ponpes Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida) masih dirawat di RS Bhayangkara Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi.
Meski kondisinya sudah berangsur membaik, para korban yang mengalami luka-luka masih harus dilakukan observasi oleh tim dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Diketahui, total ada 9 korban dalam insiden yang terjadi pada pada Rabu malam 13 November 2024 ini, dengan empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Mereka merupakan santri di ponpes yang berada Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi tersebut.
Rinciannya, kelima korban luka yaitu MAW (16 tahun) asal Purwakarta, MAH (14) asal Sukabumi, W (14) asal Bekasi, MAS (13) asal Sukabumi dan NH (18) asal Ciawi.
Sementara empat korban yang meninggal dunia MF (14) asal Cisaat, MDA (14) asal Cikembar, MAR (14) asal Kalapanunggal dan MRR (14) asal Bogor.
“Teridentifikasi ada sembilan orang korban dari kejadian bencana tersebut. Di antaranya empat orang pada saat tiba di RS sudah dinyatakan meninggal dunia. Adapun korban luka-luka sebanyak lima orang yang statusnya santri dari ponpes tersebut,” kata Iptu Idham Andayana Sudrajat selaku Paur Yanmed RS Bhayangkara, Setukpa Lemdiklat Polri Sukabumi, Kamis (14/11/2024).
Baca Juga: Kejadian yang Ketiga Kalinya, Peristiwa Longsor Renggut Korban Jiwa di Ponpes Yaspida Sukabumi
Idham menyebut, korban yang selamat tiba di rumah sakit dengan kondisi luka di sekujur tubuhnya. Selain itu, kondisinya tergolong sadar namun dengan tanda vital yang menurun.
"Kami laksanakan penanganan awal, dan juga kami tangani kondisinya. Pada saat tiba dicurigai ada luka-luka pada seluruh tubuh dan kami curigai ada luka bagian organ dalam," jelasnya.
Sebagai upaya tindak lanjut, pihaknya melakukan pemeriksaan CT Scan kepala dan USG untuk mengetahui dugaan luka pada bagian organ dalam para korban. Idham juga mengatakan, ada korban yang mengalami patah tulang namun butuh pemeriksaan lanjutan.
“Tadi pagi sudah dilakukan tindakan oleh dokter spesialis. Untuk penanganan lebih lanjut, kondisi dari santri yang sudah dibawa ke rumah sakit sudah berangsur membaik, kondisinya stabil namun tim dokter masih akan melakukan observasi untuk perbaikan kondisi selanjutnya jadi tindakan selanjutnya kami masih monitor dari kondisi korban bencana," kata dia.
"Luka beratnya di kepala, kepala kan tidak terlihat dari luar. Patah tulang ada, cuma kami masih lihat lagi kondisinya karena patah tulang kan harus kita periksa lebih lengkap seperti rontgen-nya, tulangnya sebelah mana, kalau perlu kita laksanakan pemeriksaan MRI," tambahnya.
Terhadap para korban selamat, pihaknya mengaku telah melakukan serangkaian penanganan dan akan terus melakukan pemantauan yang lebih ketat terhadap setiap pasien tersebut.
“Kami sudah lakukan pemeriksaan Ct Scan hasilnya sudah dibaca oleh dokter, saat ini kondisinya luka berat maupun luka ringan tetap kami monitor lebih ketat,” ujarnya.
Idham menyebut, seluruh korban luka saat ini dirawat di ruang Jananuraga, ruang perawatan Rekonfu atas Rekonfu bawah.
"Sedangkan korban meninggal dunia sudah dibawa ke rumah dukanya masing-masing," tandasnya.