SUKABUMIUPDATE.com - Angin kencang yang terjadi di Kota Sukabumi pada Selasa (12/11/2024) kemarin sore mengakibatkan 128 kepala keluarga (KK) serta dua fasilitas pendidikan terdampak bencana tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik mengatakan jika data tersebut merupakan hasil assesmen sementara di 15 titik lokasi bencana di Kota Sukabumi.
“Data sementara yang dapat kami kumpulkan berdasarkan assesmen di lapangan, untuk total jumlah rumah atau bangunan yang terdampak masih dihitung berdasarkan kategori kerusakannya,” ujar Novian kepada sukabumiupdate.com, Rabu (13/11/2024).
Baca Juga: 8 Titik di Kota Sukabumi Terdampak Angin Kencang, Pohon Tumbang Hingga Atap Rumah Terbang
Menurutnya, bencana yang disebabkan oleh angin kencang itu didominasi dengan pohon tumbang dan atap rumah terbawa angin.
“Dari cuaca ekstrem tersebut ada beberapa titik yang terdampak, di antaranya ada pohon tumbang 5 titik, atap rumah terbawa angin 5 titik, atap rumah terbawa angin dan pohon tumbang 4 titik dan pohon tumbang menimpa rumah 1 titik,” kata dia.
“Untuk dua fasilitas pendidikan yang terdampak bencana itu terjadi di SDN Lamping 2 dan Universitas Linggabuana PGRI,” tambahnya.
Terhadap rumah warga yang dianggap mengalami dampak kerusakan berat, untuk sementara pihaknya memasang terpal untuk mengantisipasi hujan.
“Alhamdulillah sebagian sudah kami evakuasi dan sudah dipasang kembali gentingnya menjadi normal dan juga untuk atapnya yang menggunakan rangka besi atau genteng baja ringan untuk sementara kita bantu dulu memakai terpal,” ucapnya.
Mengingat banyak bencana yang terjadi belakangan ini, BPBD Kota Sukabumi mengimbau masyarakat untuk dapat memelihara lingkungannya mulai dari saluran air hingga pohon yang berada di sekitar pemukiman warga.
“Kepada masyarakat dalam cuaca ekstrem ini yang mana puncaknya di bulan november dan desember, mohon kepada masyarakat terutama yang memiliki pohon di sekitar pekarangannya untuk lebih diperhatikan lagi dalam masalah ketinggiannya, kerindangannya jangan sampai terjadi bencana yang dapat mengakibatkan hal-hal tidak diinginkan,” imbaunya.
“Selain itu juga terap menjaga lingkungan, masalah sampah, jangan membuang sembarangan jangan sampai terjadi banjir limpasan kembali,” pungkasnya.