SUKABUMIUPDATE.com - Cuaca ekstrem masih memicu beberapa bencana. BPBD Kabupaten Sukabumi melaporkan hujan deras dan angin kencang pada 12 November 2024 menyebabkan longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang, yang berdampak pada 10 kecamatan dan 11 desa.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna menyatakan bencana ini meliputi longsor di berbagai lokasi yang mengakibatkan akses jalan terganggu karena tertutup material. Ada delapan keluarga dengan 12 jiwa yang terdampak. Sementara empat keluarga dengan delapan jiwa terancam.
"Tidak ada korban luka atau mengungsi yang dilaporkan dalam kejadian ini," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (13/11/2024).
Baca Juga: 42 Jiwa Terdampak, 11 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Diterjang Cuaca Ekstrem
Adapun d sektor infrastruktur, sambung Daeng, terdapat tujuh rumah rusak ringan dan tiga lainnya terancam. "Fasilitas umum yang terdampak termasuk satu jembatan yang mengalami kerusakan ringan akibat erosi, dua tebing penahan tanah yang longsor, satu saluran irigasi, dan satu sekolah yang rusak ringan," ujarnya.
Berikut rinciannya:
* Kecamatan Cicantayan, terjadi di Kampung Lemburjami, RT 4/4, Desa Cimanggis, longsor mengancam 1 rumah dengan 1 KK/2 jiwa terdampak.
* Kecamatan Cibadak, terjadi di Kampung Bantarmuncang, RT 3/9, Desa Sekarwangi, longsor menyebabkan 2 KK/6 jiwa terdampak dan 1 rumah mengalami kerusakan ringan.
* Kecamatan Pabuaran, tepatnya di Kampung Simpang, RT 19/4, Desa Bantarsari, material longsor menutup area persawahan seluas 100 m².
* Kecamatan Cicurug, titik pertama di Kampung Cicewol, RT 4/4, Desa Mekarsari. Longsor menyebabkan kerusakan ringan pada satu unit ruangan sekolah.
* Titik lainnya di Kecamatan Cicurug, terjadi di Kampung Cipari, RT 5/2, Desa Cisaat. Longsor mengancam akses jalan warga.
* Kecamatan Cikakak, berada di Kampung Situ, RT 3/6Desa Cileungsing. Longsor menutup akses jalan, menyebabkan 3 rumah rusak ringan, dengan 3 KK/3 jiwa terdampak.
* Kecamatan Jampangtengah, berada di Kampung Ciembe, RT 14/3, Desa Padabeunghar. Longsor menyebabkan kerusakan TPT yang mengancam satu ruangan sekolah.
* Kecamatan Warungkiara, tepatnya di Kampung Cihalu, Desa Hegarmanah, longsor mengakibatkan erosi pondasi jembatan yang mengalami kerusakan ringan.
* Kecamatan Cisaat, tepatnya di Kampung Sukamantri, RT 8/3, Desa Sukamantri. Longsor TPT mengancam satu rumah dan satu ruangan sekolah, dengan 1 KK/2 jiwa terancam.
* Masih di Kecamatan Cisaat, tepat di Kampung Sukamantri, RT 35/11, Desa Sukamantri. Longsor menutup saluran air dan mengancam satu rumah, dengan 2 KK/4 jiwa terancam.
* Selain itu, angin kencang di Kecamatan Kalapanunggal, tepatnya di Kampung Pasirawi, RT 13/4, Desa Palasarigirang, menyebabkan kerusakan ringan pada tiga rumah, dengan 3 KK/3 jiwa terdampak.
* Bencana lainnya pergerakan tanah di Kecamatan Purabaya, tepatnya di Kampung Nyalindung, Desa Cimerang, mengakibatkan jalan perkampungan mengalami kerusakan.
Daeng menjelaskan bencana terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang disertai angin kencang, menyebabkan longsor di beberapa titik dan mengganggu akses transportasi. "Dengan kondisi cuaca yang masih diprediksi tidak stabil, potensi bencana susulan seperti banjir dan longsor masih mungkin terjadi apabila hujan tinggi kembali melanda wilayah Sukabumi," jelasnya.
Menurutnya, BPBD Kabupaten Sukabumi melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan kebencanaan telah melakukan asesmen dan penanganan di lokasi bencana. "Estimasi kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 152 juta, mencakup kerusakan pada perumahan, fasilitas umum, dan akses jalan," kata Daeng.