SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan dampak longsor dan angin kencang pada 10 November 2024. Menurut Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD, Daeng Sutisna, bencana akibat cuaca ekstrem ini menerjang 11 kecamatan dan 12 desa.
"Hujan deras disertai angin kencang pada hari itu menyebabkan beberapa kejadian bencana, termasuk longsor dan pohon tumbang, yang mengakibatkan terganggunya akses transportasi di beberapa titik," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Senin, 11 November 2024.
Daeng mencatat sebanyak 14 keluarga dengan 42 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini, dengan 9 keluarga atau 24 jiwa berada dalam kondisi terancam. "Hingga kini tidak dilaporkan ada korban luka berat maupun luka ringan serta korban yang mengungsi," ujarnya.
Baca Juga: Evakuasi Mobil Pickup Tertimbun Longsor di Kadudampit Sukabumi Butuh Alat Berat
Adapun soal kerusakan infrastruktur di sektor perumahan, lanjut Daeng, terdapat empat rumah rusak sedang, delapan rusak ringan, dan delapan dalam kondisi terancam. Satu sekolah dan empat tembok penahan tanah ikut rusak. "Akses transportasi sempat terganggu akibat pohon tumbang yang menutup beberapa jalan," katanya.
Berikut lokasi yang terdampak bencana longsor:
* Kampung Nyalindung, Desa Cicurug, Kecamatan Cicurug
* Kampung Warungceuri, Desa Pondokkaso Landeuh, Kecamatan Parungkuda
* Kampung Cirampo, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah
* Kampung Babakangobang, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar
* Kampung Ancol, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya
* Kampung Babakanpeundeuy, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu
Sementara untuk bencana angin kencang, lokasi terdampak meliputi:
* Kampung Tangkil, Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak
* Kampung Sekarwangi, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak
* Kampung Manggu, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang
* Kampung Cihanjawar, Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang
* Kampung Cikadu, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh
* Kampung Cigadog, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan.
Daeng menyebut masih terdapat potensi bencana susulan seperti banjir limpasan dan longsor, terutama jika hujan deras kembali terjadi. "Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi bersama pihak terkait telah melakukan penanganan di lokasi bencana," jelasnya.
Daeng mengatakan berbagai sumber daya alam dan buatan dilaporkan dalam kondisi aman sehingga fungsi pertanian, perkebunan, dan kegiatan ekonomi lainnya tidak terganggu secara signifikan. "Akibat bencana ini, estimasi kerugian sementara mencapai Rp 350 juta," kata dia.