SUKABUMIUPDATE.com - Memasuki musim hujan, warga Desa Buniasih dan Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, kembali dihantui dengan banjir langganan yang berasal dari luapan air dari Sungai Ciparanje.
Teranyar, bencana hidrometeorologi yang disebut warga setempat 'banjir denuh' tersebut, kembali menggenangi dua desa di selatan Sukabumi itu.
"Intensitas curah hujan yang tinggi pada Minggu malam 10 November 2024, membuat aliran Sungai Ciparanje yang melintasi Desa Buniasih dan Desa Tegalbuleud dan mengalir ke Muara Cibuni, meluap," ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Tegalbuleud, Noris kepada sukabumiupdate.com, Senin (11/11/2024).
Menurut Noris, banjir ini membuat ratusan hektar pesawahan dan akses jalan lingkungan ikut terendam dengan ketinggian air mencapai 60-70 sentimeter.
"Kondisi saat ini akses jalan masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki, adapun pesawahan baru digarap, belum ada penanaman," kata Noris.
Baca Juga: Leuweung Denuh dan Kesurupan Masal Setiap Hari Rabu di SMPN Tegalbuleud Sukabumi
Selain karena faktor curah hujan tinggi, Noris menyebut banjir ini disebabkan adanya penyempitan dan pendangkalan Sungai Ciparanje yang berhulu di sekitar hutan denuh.
"Sehingga airnya meluap. Ini baru hujan kemarin malam. Apalagi nanti kalau terus menerus wilayah Tegalbuleud diguyur hujan, seperti tahun tahun kebelakang petani sampai 2 atau 3 kali mengganti tanaman padi, dan akses jalan terputus," ungkapnya.
"Untuk penanganan sendiri dari pihak Pemdes, Forkopimcam sudah melaporkan ke Pemda Sukabumi, perlu adanya pengerukan Sungai Ciparanje. Untuk antisipasi juga kami sudah mempersiapkan perahu karet, saat ini memang belum diturunkan, karena akses jalan masih bisa dilintasi," sambungnya.
Banjir ini juga menggenangi kawasan SMKN 1 Tegalbuleud di Desa Buniasih. Harry Afriandy Yusup, salah satu pengajar di Sekolah tersebut mengabarkan, bahwa kondisi luapan air sudah masuk kehalaman sekolah.
Ia juga berharap agar ada penanganan secepatnya dari pihak pemerintah. "Tiap tahun memang terjadi banjir musiman, sudah langganan, namun inikan langganan yang mencemaskan masyarakat. Jadi semoga ada penanganan," ucapnya.