SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan dampak cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang yang memicu banjir, longsor, dan angin kencang di 13 kecamatan dan 24 desa di wilayah tersebut.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menyampaikan rincian kondisi bencana yang terjadi mulai Sabtu, 9 November 2024.
Bencana ini berdampak pada 4 kepala keluarga (KK) dengan total 10 jiwa yang terancam, dan satu orang mengalami luka ringan. Selain itu, sebanyak 5 KK dengan 17 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Daeng merinci bahwa dampak kerusakan mencakup 2 rumah rusak berat, 5 rumah rusak sedang, 23 rumah rusak ringan, dan 2 rumah terendam. Sementara itu, fasilitas umum yang turut terdampak mencakup 1 jembatan, 2 tebing penahan tanah (TPT), 1 saluran irigasi, dan 1 tempat ibadah.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Sukabumi Picu Pohon Tumbang - Longsor di Cicurug dan Cidahu
"Hujan deras disertai angin kencang juga mengganggu akses transportasi di beberapa titik, menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari warga di sejumlah wilayah terdampak," katanya.
Namun, Daeng menyatakan bahwa sumber daya alam masih dalam kondisi aman dan tidak mengalami gangguan pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. "Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir, longsor, serta angin kencang di sejumlah desa dan kecamatan," jelasnya.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan deras, ancaman banjir limpasan dan longsor susulan masih mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi.
BPBD Kabupaten Sukabumi telah mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan assessment dan penanganan awal, termasuk menangani pohon tumbang dan longsor yang menutup akses jalan.
Beberapa titik terdampak longsor di antaranya, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Desa Muara Dua, Kecamatan Kadudampit dan Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu.
Banjir terjadi di Kampung Urug, Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, dan Kampung Cilandak, Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara. Sementara itu, cuaca ekstrem mengakibatkan angin kencang di beberapa titik, seperti Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, dan Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja.
BPBD Kabupaten Sukabumi memperkirakan total kerugian mencapai Rp 553 juta. "Estimasi kerugian ini mencakup berbagai kerusakan pada rumah penduduk, infrastruktur umum, dan fasilitas lainnya," ujarnya.