SUKABUMIUPDATE.com – Fenomena viral joged Sadbor yang sempat meledak di TikTok telah mengubah kehidupan sebagian warga di Kampung Babakan Baru, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Beberapa di antaranya adalah pekerja di Sentra Enye, pusat produksi opak yang terkenal di daerah tersebut. Sebagian pekerja memilih beralih profesi menjadi konten kreator setelah kepincut oleh penghasilan yang lebih besar dari hasil joget Sadbor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu warga yang terlibat dalam joged Sadbor dilaporkan dapat meraup penghasilan hingga Rp 6-7 juta per bulan, didapatkan dari saweran (gift) yang diterima dari penonton di TikTok. Keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan upah sebagai buruh di pabrik Enye, membuat beberapa pekerja memilih untuk mencoba peruntungan di dunia konten kreator.
Salah seorang pemilik pabrik Sentra Enye, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa fenomena viral Sadbor telah berdampak langsung pada usahanya. Sejumlah pekerja di pabriknya memutuskan berhenti bekerja untuk berfokus pada pembuatan konten di media sosial.
"Penghasilan sebagai buruh Enye memang tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan penghasilan dari joget Sadbor. Mereka mencari peluang yang lebih baik," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (9/11/2024).
Baca Juga: Hormati Gunawan, Warga Sadbor Sukabumi Pilih Rehat Cari Cuan di Medsos Meski Tak Dilarang
Dampaknya pun terlihat jelas, dengan adanya penurunan produksi di pabrik Enye. Beberapa ruang produksi yang sebelumnya terisi oleh pekerja kini tampak kosong. "Penurunan produksi sudah jelas ada. Satu ruang perajin di sini sudah kosong," tambahnya.
Namun, setelah terjadinya penangkapan Gunawan alias Sadbor yang dituduh terkait promosi judi online, para eks konten kreator yang sebelumnya aktif membuat video joget Sadbor kini memilih rehat dari aktivitas mereka. Meski begitu, pemilik pabrik Enye tetap berharap agar para eks karyawan tersebut kembali ke pekerjaannya semula.
"Sejauh ini, belum ada satu pun yang kembali bekerja di pabrik. Tapi, mudah-mudahan ke depan mereka bisa kembali," ujar pemilik pabrik dengan penuh harap.
Pemilik pabrik Sentra Enye juga menegaskan bahwa pintu perusahaan selalu terbuka bagi para eks karyawan yang ingin kembali bekerja sebagai perajin Enye atau Opak, meskipun penghasilan yang didapatkan tidak sebesar ketika mereka menjadi konten kreator.
"Saya siap menerima mereka lagi, meski dengan penghasilan yang seadanya. Jika mereka ingin kembali bekerja di sini, saya terbuka," tuturnya.
Ia menyampaikan harapannya agar kehidupan ekonomi warga Kampung Babakan Baru bisa kembali pulih dan lebih baik. "Ya mudah-mudahan si kalau masalah itumah, ya semoga jalan lagi semua gitu lah, ya mudah mudahan jalan lagi semua supaya warga kampung di sini tuh ada penghasilan gitu,” pungkasnya.
Reporter : Turangga Anonm (Magang)