Sejak Zaman Belanda, Cerita Mama Usa Penjaga Penyu Pantai Pangumbahan Sukabumi

Jumat 08 November 2024, 10:22 WIB
Penyu di Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

Penyu di Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Pesisir Pangumbahan di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, adalah satu-satunya pantai di selatan Sukabumi yang menjadi tempat mendaratnya penyu hijau. Bahkan saat ini terdapat balai konservasi penyu sebagai bagian dari biodiversity Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp).

Keberadaan penyu di Pantai Pangumbahan ternyata sudah diketahui sejak pertama kali Belanda menginjakkan kakinya di tanah Pajampangan melalui Pantai Ciletuh atau Palangpang di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Keterangan ini diungkapkan Musonip (55 tahun), karyawan konservasi penyu yang bertempat tinggal Kampung Jaringao, Desa Pangumbahan.

"Saat itu dikelola atau dikuasai oleh VOC. Mereka juga membuka perkebunan dan membuat dermaga Bagalbatre," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Kamis, 7 November 2024.

Menurut sejumlah narasumber orang tua zaman dulu, lanjut Musonip, kawasan hutan yang menjadi akses masuk ke pantai pendaratan penyu dijaga orang kepercayaan Belanda yang berasal dari Cirebon, bernama Mama Usa. Menurutnya, Mama Usa dapat dibilang pawangnya penyu karena ditugaskan mengelola hewan tersebut atas perintah Belanda.

Baca Juga: Penyu Hijau Jantan Terdampar di Pantai Ujunggenteng Sukabumi

"Saat itu salah satu kebijakannya, dilarang mengambil telur penyu atau masuk hutan pada akhir tahun selama tiga bulan yakni Oktober, November, dan Desember, agar bisa menetes dan berkembang biak. Jadi kearifan lokalnya, sudah sejak dulu ada larangan masuk hutan dan mengambil telur," jelasnya.

Tidak ada catatan pasti tahun berapa Mama Usa tinggal di Pangumbahan, namun Musonip menyebut Mama Usa menjadi sesepuh dan sering dimintai tolong oleh masyarakat setempat. "Mama Usa diperkirakan meninggal dunia pada usia 160 tahun dan makamnya ada di dekat konservasi penyu," ujar dia.

Musonip menyebut setelah Belanda meninggalkan Indonesia, maka Jepang menggantikan tugas mengelola penyu. Waktu berlanjut, dan memasuki kemerdekaan, tidak ada lagi yang mengelola penyu di Pantai Pangumbahan. Baru pada 1973, pihak swasta yakni CV Daya Bakti mengelola penyu tersebut karena ditunjuk pemerintah daerah.

"Ketika itu ada Perda soal jual beli telur penyu secara bebas. Lalu tahun 2008 ada gerakan dari Pokmaswas agar mencabut Perda dan 100 persen harus dikonservasi. Maka pada 2008 Perda dicabut dan pengelolaannya dilakukan oleh Pemda Sukabumi hingga 2016. Kemudian dari 2017 hingga sekarang dikelola Pemprov Jawa Barat," ujar Musonip.

"Jadi sejak zaman Belanda hingga tahun 2008, telur penyu diperjualbelikan secara bebas," katanya menambahkan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel08 November 2024, 13:00 WIB

Serunya Rafting di Sungai Ciberang Banten, Sensai Memacu Adrenaline di Derasnya Air

Dengan arus yang menantang dan pemandangan alam yang menakjubkan, sungai Ciberang Banten menjadi destinasi favorit para pecinta adrenalin.
Arung jeram di Sungai Ciberang adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi para pecinta petualangan. (Sumber : Instagram/@yenny_dy).
Nasional08 November 2024, 12:59 WIB

Arahan Presiden Prabowo untuk Kepala Daerah, Bupati Sukabumi: Kita Punya Geopark Ciletuh

Dalam laporannya, Mendagri Tito Karnavian menyebutkan Rakornas 2024 dihadiri oleh 5.360 peserta dari berbagai instansi.
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, hadiri Rapat Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pemerintahan Pusat dan Daerah 2024, (Sumber : dokpim Kabupaten Sukabumi)
Entertainment08 November 2024, 12:30 WIB

Rezky Aditya akan Lakukan Tes DNA untuk Buktikan Kasus Penelantaran Anak

Artis Rezky Aditya bersedia untuk menjalani tes DNA dengan anak Wenny Ariani untuk membuktikan kebenaran dari kasus dugaan penelantaran anak yang dilaporkan Wenny tiga tahun lalu.
Rezky Aditya akan Lakukan Tes DNA untuk Buktikan Kasus Penelantaran Anak (Sumber : Instagram/@thereal_rezkyaditya)
Bola08 November 2024, 12:00 WIB

Epic Comeback di Menit Akhir, Bojan Hodak: Persib Kali Ini Dinaungi Dewi Fortuna

Persib Bandung akhirnya mendapatkan 3 poin pertamanya di di Grup F AFC Champions League Two.
Persib Bandung akhirnya mendapatkan 3 poin pertamanya di di Grup F AFC Champions League Two. (Sumber : X@persib).
DPRD Kab. Sukabumi08 November 2024, 11:54 WIB

Wisata Ramah Lingkungan, DPRD Apresiasi Penanaman Pohon di Pantai Gadobangkong Sukabumi

Rika berkomitmen mendukung peningkatan akses dan fasilitas wisata.
Penanaman pohon di kawasan Pantai Alun-Alun Gadobangkong, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jumat (8/11/2024). | Foto: Istimewa
Life08 November 2024, 11:30 WIB

Cerita Legenda Ciung Wanara, Kisah Urban Lokal yang Populer di Jawa Barat

Legenda Ciung Wanara adalah bagian penting dari warisan budaya Jawa Barat dan terus diceritakan dari generasi ke generasi.
Ilustrasi. Ciung Wanara, Kisah Urban Lokal yang Populer di Jawa Barat. Foto: IG/balaibahasaupi
Entertainment08 November 2024, 11:15 WIB

Semakin Memanas! Farhat Abbas Laporkan Denny Sumargo ke Polisi

Perseteruan yang terjadi antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas kian memanas. Sang pengacara resmi melaporkan Denny ke Polres Jakarta Selatan pada Kamis, 7 November 2024 kemarin.
Semakin Memanas! Farhat Abbas Laporkan Denny Sumargo ke Polisi (Sumber : Instagram/@farhatabbasofficial)
Sehat08 November 2024, 11:00 WIB

Bagaimana Penyakit Jantung Koroner Bisa Memicu Henti Jantung? Simak Informasinya!

PJK terjadi ketika arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat oleh plak kolesterol, yang menyebabkan aliran darah ke jantung terhambat.
Ilustrasi. Penumpukan plak pada arteri koroner menyebabkan penyempitan arteri, yang mengurangi aliran darah ke jantung. (Sumber : Freepik/@Lifestylememory)
Food & Travel08 November 2024, 10:58 WIB

Lebih dari 7 Tingkatan! Menjelajahi Keindahan Curug Bibijilan, Surga Tersembunyi di Sukabumi

Curug Bibijilan memiliki keunikan tersendiri karena airnya bukan berasal dari sungai, melainkan langsung muncul dari Goa Siluman.
Curug Bibijilan di Kampung Lebak Nangka, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa/Riko Firdaos
Sukabumi08 November 2024, 10:37 WIB

Terlibat Kasus Sabu, Kusmana Ungkap Ancaman Pemecatan bagi Oknum Guru di Kota Sukabumi

HD merupakan guru olahraga di salah satu SD di Kota Sukabumi.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. | Foto: Istimewa