Asal Usul Nama Ciletuh yang Kini Menjadi Ikon Terkenal di Sukabumi

Jumat 08 November 2024, 06:11 WIB
Nikmati mentari dari teluk ciletuh, geopark ciletuh palabuhanratu (Sumber : ngko tourguide)

Nikmati mentari dari teluk ciletuh, geopark ciletuh palabuhanratu (Sumber : ngko tourguide)

SUKABUMIUPDATE.com - Nama Ciletuh sudah tidak asing lagi bagi para wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Sukabumi. Kawasan ini dikenal dengan keragaman hayati serta keindahan alamnya yang memukau, yang kini menjadi bagian dari Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Sukabumi.

Namun, tahukah Anda bahwa Ciletuh sejatinya merujuk pada nama sebuah sungai kecil yang memiliki sejarah panjang? Mengenal asal-usul nama Ciletuh membuka sebuah kisah yang menarik, berakar dari sejarah, budaya, hingga kejadian alam yang melibatkan masyarakat lokal dan penjajah asing.

Seorang tokoh Pajampangan berusia 74 tahun, Ki Kamaludin, menceritakan bahwa nama Ciletuh berasal dari sebuah sungai kecil yang bersumber dari mata air di Hutan Hanjuang Barat, Kecamatan Waluran. Sungai ini mengalir melewati Kecamatan Ciemas, hingga akhirnya bermuara di Pantai Palangpang Desa Ciwaru dan Pantai Cikadal Desa Mandrajaya, di Muara Ciletuh.

Menurut Ki Kamaludin, asal usul nama "Ciletuh" berhubungan dengan ciri khas air sungainya yang keruh. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas penduduk setempat, yang sering melakukan kegiatan mendulang emas atau yang dikenal dengan istilah "ngadeplang". Karena banyaknya lumpur yang diambil dari sungai, kata "Ciletuh" berasal dari perubahan fonetik kata "Ciledug", yang dalam bahasa lokal mengacu pada air keruh atau ledug. Proses perubahan ini disebut sebagai metatesis, yakni perubahan posisi bunyi dalam sebuah kata yang menghasilkan bentuk kata baru.

Baca Juga: Sejarah Samen di Sukabumi: Slagen Voor Het Examen dan Tradisi Lama Eropa

Baca Juga: Asal Nama Kampung Sindangraja dan Cilutung di Cidolog Sukabumi

Ciletuh dalam Sejarah Belanda

Ki Kamaludin menjelaskan bahwa Ciletuh sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda, saat VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) mulai melakukan pemetaan di wilayah pesisir selatan Jawa.

Pada tahun 1709, Gubernur Hindia Belanda, Abraham van Riebeeck, yang melakukan ekspedisi di sekitar kawasan ini, menemukan sebuah sauh (jangkar) dan perahu-perahu kecil atau jukung yang digunakan oleh masyarakat setempat di Pantai Palangpang, yang dikenal dengan nama Teluk Ciletuh atau Sanbaai.

Ciletuh juga terhubung dengan perkembangan pelabuhan di pesisir selatan Jawa, yang mulai berkembang sejak abad ke-19. Pada tahun 1835, seorang ahli pertanian asal Jerman bernama Yunghun ditugaskan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk melakukan investasi dalam bidang pertanian dan pangan, termasuk penanggulangan padi.

Di sinilah Ciletuh mulai dikenal sebagai wilayah dengan penggilingan padi pertama yang memanfaatkan jalur darat yang sangat sulit dijangkau, melalui perkebunan Cigaru.

Di tahun 1910, pembangunan dermaga pertama dimulai, dan selama periode 1890 hingga 1923, kapal Speelman sering berlalu-lalang di jalur perairan ini, yang juga terkenal dengan kegiatan berburu banteng di Cikepuh, yang dulu dikenal sebagai Cibanteng.

Seiring berkembangnya ekonomi di sekitar Ciletuh, berbagai perusahaan perkebunan mulai tumbuh, seperti Perkebunan Ciemas, serta perusahaan kelapa sawit, tepung tapioka, karet, dan teh. Bahkan, ada rencana untuk membangun jalur kereta api yang menghubungkan Bandung dengan Ciletuh, melalui Pagelaran, Agrabinta, dan Cicurug. Namun, rencana tersebut tidak terlaksana karena berbagai alasan.

Selain itu, Ciletuh juga dikenal dengan potensi kekayaan alamnya, terutama di sektor pertambangan. Sebelum masa penjajahan Belanda, masyarakat lokal sudah mengenal potensi emas yang ada di sungai dan pegunungan sekitar Jampang. Ki Kamaludin merujuk pada lirik lagu Tembang Sunda Mamaos Cianjuran yang menggambarkan logam emas di lokasi tersebut, yakni "Putri nu Ngabengbreng Koneng", yang secara simbolis merujuk pada emas yang ditemukan di Ciletuh.

Kawasan Ciletuh kini dikenal sebagai destinasi wisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, yang merupakan salah satu geopark di Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Keindahan alamnya yang terdiri dari pantai, air terjun, dan teluk-teluk menawan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, sejarah panjang yang dimiliki Ciletuh memberi dimensi lebih dalam bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Dari sekadar nama sebuah sungai kecil yang keruh, Ciletuh kini telah menjadi salah satu ikon wisata yang kaya akan cerita sejarah, alam, dan budaya. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu bukan hanya menjadi simbol keindahan alam, tetapi juga warisan sejarah yang menghubungkan generasi masa lalu dengan masa kini.

Dengan terus melestarikan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan lokal, Ciletuh bukan hanya akan dikenang sebagai nama sebuah tempat, tetapi juga sebagai salah satu kawasan yang menyimpan kisah perjuangan, perdagangan, dan perkembangan yang terjadi sejak zaman penjajahan hingga kini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola22 November 2024, 12:00 WIB

Prediksi Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persebeya vs Persija akan tersaji sore ini dalam lanjutan liga 1 pekan ke-11.
Persebeya vs Persija akan tersaji sore ini dalam lanjutan liga 1 pekan ke-11. (Sumber : X/@persebayaupdate/@Persija_Jkt).
Sukabumi22 November 2024, 11:58 WIB

Diduga Pecah Ban, Truk Muatan Pasir Masuk Jurang di Parungkuda Sukabumi

Berikut kronologi sementara kecelakaan tunggal truk muatan pasir masuk jurang di Parungkuda Sukabumi.
Kondisi truk muatan pasir yang masuk jurang di pinggir jalan raya di Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi22 November 2024, 11:51 WIB

Babi Hutan Masuk Sumur di Cidolog Sukabumi, Upaya Evakuasi Sampai Dua Jam

Warga Cidolog Sukabumi geger babi hutan masuk sumur 7 meter. Bahu membahu evakuasi hingga membutuhkan waktu dua jam.
Warga evakuasi babi hutan yang masuk ke sumur sedalam 7 meter di Cidolog Sukabumi. (Sumber : Tangkapan layar video/Istimewa)
Science22 November 2024, 11:13 WIB

14 Kecamatan di Sukabumi Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Banjir

BMKG memprakirakan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat pada dasarian atau sepuluh hari ketiga November 2024 berkategori menengah hingga tinggi.
Ilustrasi. Motor terseret banjir di Gang Peda Pasar kawasan Ahmad Yani Kota Sukabumi, 5 November 2024. (Sumber: istimewa)
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)