SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan daerah harus dirasakan semua pihak. Pembangunan Kota Sukabumi ke depan juga memperhatikan akses bagi penyandang disabilitas, lansia, perempuan, dan anak.
Tema ini menjadi bahasan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Sukabumi, di Hotel Horison Kota Sukabumi, Rabu (6/11/2024). Perencanaan pembangunan bagi penyandang disabilitas, lansia, perempuan, dan anak Kota Sukabumi tahun 2024.
FGD dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji didampingi Kepala Bappeda Kota Sukabumi Asep Suhendrawan. Kusmana menegaskan bahwa membangun Kota Sukabumi yang lebih adil dan ramah bagi seluruh kelompok yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
“Sejalan dengan RPJPD Kota Sukabumi tahun 2025-2045 dan visi kota adalah menjadikan Sukabumi kota kreatif, unggul, berbudaya dan berkelanjutan,”' ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji dilansir dari situs kdp.sukabumikota.go.id.
Dalam mewujudkan visi ini, pemkot memiliki delapan misi utama diantaranya mengembangkan sumber daya manusia yang berakhlak dan berdaya saing, mempercepat transformasi ekonomi yang berkeadilan, menyediakan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan hingga meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perkotaan.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Banjir di Kota Sukabumi, Pj Gubernur Jabar Imbau Warga Waspada Hujan Ekstrem
Berdasarkan data terkini kata Kusmana, jumlah penduduk Kota Sukabumi mencapai 367.457 jiwa, terdiri dari 182.826 perempuan, 184.631 laki laki dan kelompok rentan lainnya 118.749 anak 40.816 lansia, dan penyandang disabilitas 436 orang. Angka ini jadi landasan penting dalam membuat kebijakan menyeluruh dan tepat sasaran bagi seluruh warga Kota Sukabumi tanpa terkecuali.
“Dalam arah pembangunan, berfokus pada peningkatan kualitas anak, keluarga, pemuda dan gender,'' kata Kusmana.
Arah kebijakan pembangunan Kota Sukabumi melalui empat tahapan. Pertama pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak, perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan lansia. Pada tahap ini pemkot berkomitmen memastikan kelompok-kelompok ini mendapatkan hak-hak dasar yang layak seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, perlindungan dari diskriminasi dan kesempatan untuk berkembang secara maksimal
Kedua, penguatan pengarusutamaan gender dan inklusi sosial dalam pembangunan. Terutama, memastikan peran perempuan pemuda dan penyandang disabilitas, dan lansia terintegrasi dalam berbagai aspek pembangunan baik ekonomi, sosial, maupun politik.
“Tahap ketiga, perluasan pemberdayaan perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan lansia di berbagai bidang pembangunan,'' kata Kusmana. Mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan tetapi juga turut andil dan menjadi penggerak di berbagai sektor sehingga dapat lebih mandiri dan produktif.
Baca Juga: Tinjau Penanganan Banjir, Pj Wali Kota Sukabumi Bicara Soal Peringatan Cuaca BMKG
Tahap keempat peningkatan partisipasi aktif anak, perempuan, penyandang disabilitas, dan dan lansia dalam pembangunan. Dimana, pemerintah mengundang anak, perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan lansia untuk menjadi bagian dalam proses pembangunan melalui keterlibatan dalam forum musyawarah, pengambilan keputusan, dan pemberdayaan lainnya.
“Dalam pelaksanaan misi ini, kami ingin membangun Sukabumi yang lebih adil dan ramah bagi seluruh kelompok yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan,'' cetus Kusmana. Mari pastikan setiap warga tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kondisi fisik dapat hidup dengan sejahtera, aman, dan penuh peluang untuk berkembang.
Semoga dengan kerjasama dari seluruh pihak sambung Kusmana, dapat menjadikan Sukabumi sebagai kota ramah, berbudaya, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga untuk berkembang dan berkontribusi. Mari wujudkan Kota Sukabumi yang lebih baik demi generasi yang akan datang.
Kepala Bappeda Kota Sukabumi Asep Suhendrawan mengatakan, sesuai ketentuan FGD menampung aspirasi dan kebutuhan akan disusun dalam perencanaan pembangunan. Peserta kegiatan ini sebanyak 60 orang. (adv)